KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Kanwil Kemenkumham NTT punya komitmen yang tanggunh untuk mendukung upaya pengentasan stunting di wilayah Provinsi NTT.
Komitmen itu diwujudkan melalui Bakti Sosial Pengentasan Stunting yang sukses dilaksanakan Kanwil Kemenkumham NTT bersama UPT Pemasyarakatan dan Keimigrasian se-Kota Kupang, Rabu (26/7/2023). Aksi sosial itu juga didukung penuh oleh Ikatan Notaris Indonesia (INI) Provinsi NTT dan PPAT Provinsi NTT.
Kepala Kanwil Kemenkumham NTT, Marciana D. Jone mengatakan, bakti sosial pengentasan stunting merupakan bagian dari rangkaian kegiatan memperingati Hari Ulang Tahun ke-78 Kementerian Hukum dan HAM RI. Selain pengentasan stunting, dalam waktu dekat juga akan dilaksanakan kegiatan donor darah dan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat.
“Kanwil Kemenkumham NTT berkomitmen untuk mendukung program pemerintah khususnya di dalam meminimalisir angka stunting. Terlebih NTT merupakan provinsi yang cukup banyak menyumbang stunting di Indonesia,” ujar Merci Jone.
Menurut Kakanwil Marci Jone, seluruh ASN Kanwil Kemenkumham NTT dan UPT se-Kota Kupang serta para Notaris dan PPAT memberikan sumbangan secara sukarela hingga terkumpul 350 paket bantuan. Bantuan yang terdiri dari telur, susu dan kacang hijau itu dibagikan kepada anak usia 0-2 tahun yang tersebar pada empat kelurahan di Kota Kupang. Masing-masing, 50 paket bantuan di Kelurahan Liliba, 50 paket bantuan di Kelurahan Penfui, 50 paket bantuan di Kelurahan Fatukoa, dan 200 paket bantuan di Kelurahan Sikumana.
“Data penerima bantuan didapatkan dari masing-masing kelurahan. Kami berharap bantuan ini benar-benar difokuskan pada anak-anak. Jangan sampai bantuan ini diberikan kepada orang dewasa yang ada di dalam rumah,” tegasnya.
Penyerahan bantuan di Kelurahan Liliba dipimpin langsung oleh Kakanwil Marciana bersama jajaran Lapas Perempuan Kelas IIB Kupang, Rutan Kelas IIB Kupang, dan INI Provinsi NTT.
Sementara itu, penyerahan bantuan di Kelurahan Sikumana dipimpin Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM merangkap Plt. Kepala Divisi Administrasi, I Gusti Putu Milawati bersama jajaran Kantor Wilayah, Lapas Kelas IIA Kupang, dan Bapas Kupang.
Putu Milawati mengajak masyarakat khususnya para orang tua agar memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kesehatan anak-anak. Terutama di dalam pemenuhan gizi melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap harinya. “Makanan sehat tidak harus yang mewah, karena yang terpenting kandungan gizi dari apa yang dikonsumsi dapat terpenuhi dengan cukup,” pesannya.
Di Kelurahan Penfui, paket bantuan diserahkan Kepala Divisi Pemasyarakatan, Maliki bersama jajaran LPKA Kelas I Kupang dan Rupbasan Kupang. Maliki berharap paket bantuan yang diberikan dapat membantu anak-anak agar bisa tumbuh dengan sehat. “Kedepannya nanti, anak-anak kitalah yang akan memimpin serta mengelola negara ini, untuk itu kewajiban kita sebagai orang tua harus menyehatkan mereka, mencerdaskan generasi anak-anak kita,” ujarnya.
Di Kelurahan Fatukoa, penyerahan bantuan dipimpin Plh. Kepala Divisi Keimigrasian, Christian Penna bersama jajaran Rudenim dan Kanim Kelas I TPI Kupang.
Seluruh kelurahan menyambut baik kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan karena turut mendukung program pengentasan stunting di masing-masing kelurahan. Seperti yang disampaikan Sekretaris Lurah Liliba, Denny Dubu.
“Mewakili Lurah dan masyarakat, kami mengucapkan terima kasih banyak dengan bantuan dari Kemenkumham dalam rangka HUT ke-78,” ujarnya.
Lurah Sikumana, Getruida Isabela juga menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan apresiasi atas perhatian Kanwil Kemenkumham NTT terhadap anak-anak stunting di wilayahnya.
“Kami sangat bersyukur atas kepedulian jajaran Kemenkumham NTT dan pihak terkait yang sudah membantu kami dalam pengentasan stunting di Kelurahan Sikumana. Harapan kita bersama, dengan bentuk perhatian seperti ini akan dapat menekan tingginya angka stunting,” ungkapnya.
Hal senada turut disampaikan Lurah Penfui Kota Kupang, Fransisko S. Dugis. Dikatakan, paket bantuan berupa makanan tambahan bagi anak-anak stunting mendukung upaya pemerintah menekan angka kasus stunting sesuai dengan target nasional pada tahun 2024 sebesar 14 persen.
Kemudian dari pihak Kelurahan Fatukoa bahkan berharap agar bantuan yang diberikan jangan hanya terputus pada tahun ini melainkan dapat berlanjut di tahun-tahun berikutnya.*/)Humas/rin)
Editor: Laurens Leba Tukan