JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Pemerintah pusat melalui Kementrian PUPR RI tahun ini bakal membangun jembatan kembar Liliba Kota Kupang. Kepastian tersebut disampaikan Wakil Gubernur NTT, Josef A, Nae Soi kepada SelatanIndonesia.com, Rabu (21/6/2023) malam usai melobi Kementrian PUPR di Jakarta.
“Akhirnya jembatan kembar Liliba dianggarkan dan akan dikerjakan secepatnya tahun ini,” sebut Wagub Nae Soi dalam pesan WhatsApp dari Jakarta.
Politisi senior Partai Golkar itu memberikan apresiasi kepada Pemerintah Pusat melalui Kementrian PUPR karena telah menjawab lobi yang dilakukannya. “Ini hasil lobi Wagub NTT di Kementrian PUPR. Dan sebagai kenangan sebelum berakhir masa jabatan kami,” sebut Wagub Nae Soi.
Dilansir dari RakyatNTT.com, pemerintah melalui Kementerian PUPR telah menyetujui pembangunan Jembatan Kembar Liliba di Kota Kupang. Dipastikan pembangunannya bakal berlangsung pada awal tahun 2023. Hal ini disampaikan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) X NTT Kementerian PUPR RI, Agustinus Junianto, ST, MT belum lama ini.
Disebutkan Juniarto, pembangunan jembatan Liliba ini sudah pernah diajukan pada tahun 2015 dan 2018. Namun karena keterbatasan dana, maka dikeluarkan dari APBN. Namun masyarakat tak perlu resah, sebab beberapa bulan yang lalu dirinya sudah mengusulkan kembali dan mendapatkan jawaban yang positif dari DPR RI dan Pemerintah Pusat.
Diungkapkan Junto, pembangunan jembatan kembar tersebut telah diakomodir pemerintah dan DPR dalam anggaran Kementerian PUPR. Oleh karena itu, jembatan ini akan dikerjakan segera. Saat ini perencanaan berupa desain sementara dilaksanakan oleh BPJN X NTT.
“Jadi positif Jembatan Liliba akan dibangun di tahun 2023 satu tahun anggaran dengan saya minta kalau bisa jembatan itu dibangun dengan warna merah putih,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan, struktur yang bakal dibangun yakni 1 buah jembatan yang bakal berdampingan dengan jembatan Liliba saat ini. Warna Sang Saka Merah Putih akan memperindah jembatan tersebut.
Tak hanya jembatan dibangun, namun akan dibangun boulevard sebagai median yang berfungsi sebagai pembatas jalur kiri dan kanan mulai dari Taman Bundaran Tirosa hingga menyambung dengan Boulevard Jalan Piet A. Tallo.
Selain itu, Junto menjelaskan pada jembatan itu akan dibangun jalur tangga di bagian kiri dan kanan, bahkan sampai bagian dasar jurang guna berfungsi sebagai jalur evakuasi.
“Saya juga mau menghilangkan image orang bahwa jembatan Liliba itu menyeramkan, Liliba itu tempat bunuh diri. yang pasti kita akan membuat yang bagus untuk Kota Kupang terlebih secara umum untuk Provinsi NTT,” jelasnya.
Jembatan ini akan dibangun dengan panjang 140 meter, dengan tambahan 1 arah jalur baru. Tujuannya adalah bisa mengurai atau mengurangi kemacetan di lokasi tersebut. “Kemacetan bisa diurai atau dikurangi. Jembatan itu tidak boleh ada tambahan beban, akan mengganggu kelayakannya,” ungkapnya.
Agustinus berharap, masyarakat di Kota Kupang dapat mendukung pembangunan ini. Saat ini rencana khusus desain jembatan sedang dilakukan sementara lahan untuk pembangunan jalan dan jembatan sudah dibebaskan. Anggarannya diperkirakan di atas Rp90 miliar yang bersumber dari APBN.
Sebelumnya, Ketika Wali Kota Kupang dijabat Dr. Jefri Riwu Kore, pada tahun 2019 lalu telah menyampaikan proposal kepada Kementerian PUPR untuk pembangunan jembatan Liliba. Saat itu, sudah ada kesepakatan bersama kementerian agar jembatan tersebut dibangun guna mengurangi kemacetan lalu lintas. Sayangnya, ketika hendak dibangun, covid-19 mewabah sehingga anggaran pembangunan direfokusing.
Selanjutnya, pada 14 Januari 2022 lalu, Jefri Riwu Kore didampingi Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Ignasius Lega, SH dan Kepala Dinas PUPR Kota Kupang, Ir. Benyamin Hendrik Ndapamerang kembali bertemu dengan Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional X NTT, Agustinus Junianto di Kantor BPJN X NTT. Wali Kota Jeriko meminta BPJN NTT membantu Pemkot Kupang untuk memperjuangkan pembangunan jembatan kembar Liliba yang sudah sejak lama direncanakan dan diusulkan.***Laurens Leba Tukan
