Membangun Mitra Antara Pemerintah dan Masyarakat Demi Mewujudkan Indonesia yang Sejahtera

54
Dimas Roberto Tefa

 Oleh Dimas Roberto Tefa

Semua negara terutama negara-negara berkembang tentunya memiliki visi, impian, dan juga cita-cita yang sebenarnya tidak jauh berbeda dan selalu mengarah pada satu tujuan yaitu kesejahteraan. Di Indonesia diskursus mengenai kesejahteraan sudah menjadi visi ideal yang sudah lama dinantikan untuk bisa terwujud, dan sudah menjadi diskusi panjang yang tak kunjung usai. Bahkan dari awal berdirinnya Indonesia, mulai dari masa kepemimpinan presiden Soekarno hingga presiden Jokowi, kesejahteraan masih menjadi sebuah topik yang masih hangat dan aktual untuk dibicarakan. Terutama mengenai permasalahan kemiskinan di Indonesia.

Berbicara mengenai kesejahteraan sebenarnya kata ini memiliki padanan arti yang sangat luas. Dan memang persoalan mengenai kesejahteraan tidak akan pernah kunjung usai karena selalu saja ada masalah yang datang. Karena sejahtera dalam sebuah negara tidak hanya ditinjau dari satu segi saja melainkan ditinjau dari berbagai segi. Maka tak heran jika di Indonesia persoalan mengenai kesejahteraan masih menjadi question mark dan bisa dikatakan masih menjadi sebuah impian yang belum juga tercapai.

Dewasa ini banyak masyarakat Indonesia yang selalu bertanya mengenai arti dari kata sejahtera. Bukan karena mereka tidak mengerti arti dari kata sejahtera namun kata sejahtera yang sebenarnya mengandung makna kebaikan dan sebuah kondisi di mana masyarakat mengalami kedamaian, kemakmuran dan juga kenyamanan, belum benar-benar dialami oleh masyarakat Indonesia. Tentu ini menjadi tugas besar yang harus diwujudkan. Dan itu tidak hanya menjadi sebuah kewajiban tetapi sudah menjadi keharusan, karena kesejahteraan ibarat sebagai kebutuhan primer yang harus dipenuhi. Sebab berdirinya sebuah negara tentu karena memiliki tujuan yang mendasar yaitu ingin menyejahterakan masyakatnya.

Istilah kesejahteraan atau kata sejahtera itu sendiri, sebenarnya memiliki empat arti yakni : (1) Dalam pengertian umum, sejahtera diartikan sebagai sebuah kondisi di mana orang mengalami keadaan makmur, dan dalam keadaan sehat dan damai; (2) dari segi ekonomi, kata sejahtera selalu dihubungkan dengan keuntungan materi dan finansial; (3) jika ditinjau dari segi kebijakan sosial, kata sejahtera itu selalu dihubungkan pada jangkauan untuk melayani kebutuhan masyarakat oleh pemerintah negara; (4) dalam tinjauan lain khususnya di negara maju, kata sejahtera justru ditujukan pada keuangan yang diberikan kepada orang-orang yang tidak bisa bekerja atau bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan misalnya orang-orang cacat. Jika dikaitkan pengertian sejahtera dan keadaan negara Indonesia, tentunya ada kesenjangan antara makna sesungguhnya dari kata kesejahteraan dengan kondisi riil kehidupan masyarakat Indonesia saat ini.

Jika kita hubungkan dari beberapa pengertian di atas, sebenarnya tujuan dari kesejahteraan itu cuma satu yaitu kebaikan dalam kehidupan bernegara entah itu dari segi finansial, kesehatan, maupuan kebutuhan mendasar yang sudah terpenuhi. Oleh karena itu, untuk mewujudkannya tentu perlu adanya kerja sama dari berbagai elemen-elemen pemerintah tidak terkecuali juga masyarakat. Karena untuk mewujudkan kesejahteraan perlu adanya kerja sama antara kedua belah pihak baik itu pemerintah maupun masyarakat yang menjadi objek dari penerapan kesejahteraan itu sendiri. Karena dari pengelaman yang sudah dilalui dan yang sudah terjadi, kehadiran pemerintah justru dianggap sebagai “musuh” bagi masyarakat, juga sebaliknya pemerintah juga mulai merasa jenuh dan lebih memilih bersikap egois dan tidak memperhatikan permasalahan yang terjadi di masyarakat. Contoh paling konkrit yaitu masih adanya korupsi oleh para aparat pemerintahan.

Selain itu perlu adanya perubahan dalam paradigma berpikir terutama dalam melihat permasalahan yang terjadi sekarang. Entah itu masyarakat maupun pemerintah, bukan saatnya saling melihat kesalahan sebagai celah untuk saling menjatuhkan tetapi justru melihat permasalahan sebagai jalan untuk mempersatukan kita untuk bisa menghadapinya. Karena yang terjadi sekarang, hubungan masyarakat dan pemerintah justru mengalami kesenjangan, sehingga sulit untuk memperbaiki dan menata kembali tujuan dan cita-cita negara Indonesia yaitu kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Realita sekarang memang menunjukan bahwa banyak aparat pemerintah yang selalu menjadi kendala dalam mewujudkan cita-cita tersebut. Tetapi terkadang banyak masyarakat justru tidak memberikan jalan keluar tetapi lebih banyak melontarkan kritik yang sama sekali tidak membangun, bahkan menuduh dan memberikan label yang negatif terhadap lembaga pemerintahan sebagai dalang dari permasalahan yang terjadi. Yang disalahkan bukan orangnya tetapi lembaganya. Memang sebagai masyarakat kita boleh mengkritik tetapi perlu adanya solusi yang memperkuat kritikan yang sudah dilontarkan, sehingga kritik itu bisa membangun, dan juga bisa menjadi batu loncatan bagi pemerintah untuk bisa memperbaiki kinerjanya menjadi lebih baik.

Basuki Tjahja Purnama yang merupakan mantan Gubernur D.K.I Jakarta pernah mengatakan “jika kau mau mengrkritiki saya maka kamu juga harus mampu memberikan solusi kepada saya” kata-kata ini secara implisit mau menunjukkan bahwa untuk mewujudkan cita-cita ideal negara Indonesia tidak hanya menjadi tugas dari pemerintah semata melainkan juga adalah tugas dari masyarakat Indonesia.

Maka dari itu, sebagai masyarakat Indonesia kita perlu turut dan ikut serta bersama pemerintah untuk mewujudkan cita-cita yang luhur itu. Sambil berkaca pada masa lalu, kita juga belajar, entah itu dari pihak pemerintah maupun kita sebagai masyarakat biasa. Dari pihak pemerintah perlu adanya keterbukaan dan kerendahan hati untuk mendengarkan aspirasi rakyat serta membangun budaya kejujuran dalam mengelola keuangan negara, serta menghidupi sistem demokrasi yang baik dan benar. Dan dari pihak masyarakat, juga perlu adanya usaha mendukung pemerintah dengan selalu berusaha memperbaiki hidup baik dari segi kesehatan, pendidikan, maupun dari segi ekonomi. Negara memang membantu tetapi masyarakat juga perlu mengembangkannya sehingga berbagai permasalahan di Indonesia dapat diatasi, dan  agar terciptaya kemajuan dalam menangani persoalan-persoalan di Indonesia sehingga fokus perhatian negara kita tidak hanya pada masalah kemiskinan tetapi masalah lain yang harus diselesaikan. (Mahasiswa Semeseter 2 Fakultas Filsafat, Unika Widya Mandira Kupang)

Center Align Buttons in Bootstrap