Ratu Wulla Ajak Warga SBD Jadi Agen Informasi Percepatan Penurunan Stunting

58
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Ratu Wulla ketika melakukan sosialisasi kampanye punurunan stunting bagi Jemaat GKS Wannobou di Desa Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Selasa (30/5/2023). Foto:Ger/RWT

TAMBOLAKA,SELATANINDONESIA.COM – Warga Jemaat Gereja Kristen Sumba (GKS) Wano Bou di desa Waimangura, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) diajak menjadi agen untuk percepatan penurunan stunting. Ajakan itu datang dari Anggota Komisi IX DPR RI Ratu Wulla ketika meakukan sosialisasi kampanye punurunan stunting bagi Jemaat GKS Wannobou di Desa Waimangura, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Selasa (30/5/2023).

Politisi NasDem itu mengajak masyarakat agar terus meningkatkan kesadaran dan tindakan nyata dalam mengatasi masalah stunting. Warga jemaat GKS  Wanobou diminta untuk memainkan peran aktif dalam pencegahan stunting di komunitas mereka dan masyarakat secara umum sebagai penyambung Informasi dan Edukasi kepada masyarakat lainnya.

Ratu Wulla berharap, seluruh masyarakat yang hadir dan mendengarkan pengetahuan terkait stunting dan upaya pemutusan mata rantai stunting dapat kembali dalam komunitas masyarakatnya dan menjadi agen percepatan penurunan stunting. “Teruskan semua informasi dan pengetahuan yang sudah didapatkan ini kepada masyarakat lainnya untuk mendukung upaya percepatan penurunan stunting sebagaimana sedang digalakan oleh pemerintah saat ini untuk menurunkan angka stunting di Indonesia,” katanya.

Disebutkan Ratu Wulla, semua warga yang hadir harus bisa menjadi duta-duta pencegahan stunting yang akan  memberikan informasi, edukasi, dan dukungan kepada warga lainnya. “Yang terpenting adalah menerapkan pola makan sehat, perawatan kesehatan yang baik, dan pola asuh yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak kita,” katanya.

Ia menyebut, sebagai agen percepatan penurunan stunting, warga yang telah mengikuti kegiatan tersebut diharapkan dapat  berperan sebagai teladan dalam menerapkan praktik gizi yang sehat dan memberikan dukungan kepada orang tua dan keluarga lainnya dalam menjaga kesehatan anak-anak  pada setiap keluarga.

“Dengan melibatkan warga jemaat sebagai agen percepatan penurunan stunting, diharapkan pesan dan tindakan pencegahan stunting dapat menyebar lebih luas dan lebih efektif di lingkungan masyarakat,” katanya.

Hal senada disampaikan Kepala BKKBN NTT Marianus Mau Kuru. Selain mengingatkan tentang bahaya stunting yang sedang mengepung Indonesia, dia juga meminta agar peserta sosialisasi yang hadir untuk berperan aktif, belajar lebih banyak tentang stunting. Juga berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan komunitas sekitar. “Dengan begitu program percepatan yang dicanangkan oleh Pemerintah dapat tersampaikan secara baik kepada seluruh masyarakat. Dengan keterlibatan warga jemaat dan masyarakat sebagai agen percepatan penurunan stunting, diharapkan akan tercipta perubahan yang signifikan dalam upaya mengatasi stunting,” katanya.*/)Ger/RWT

Editor: Laurens Leba Tukan

 

Center Align Buttons in Bootstrap