Usung Ritus Perkawinan Adat dan Leon Tenada, SMAN 1 Lewolema Tampil Memukau di Carnaval Budaya Festival Bale Nagi

248
Kontingen SMA Negeri 1 Lewolema ketika Carnaval Budaya pembukaan Festival Semana Santa Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Selasa (11/4/2023). Foto: Dok.Rin Riberu

LARANTUKAN,SELATANINDONESIA.COM – Kontingen SMA Negeri 1 Lewolema Kabupaten Flores Timur tampil memukau di carnaval budaya pembukaan Festival Bale Nagi, Selasa (11/4/2023).

Thema yang diusung kontingen SMA Negeri 1 Lewolema yaitu mengangkat tradisi atau budaya dari  kecamatan Lewolema yakni ritus adat perkawinan dan ritus Leon Tenada. “Ritur ini menggambarkan perayaan kemenangan setelah memenangkan sebuah peperangan oleh para pejuang. Sehingga pernak pernik yang dipamerkan dalam carnaval budaya kemarin benar-benar berkaitan dengan kedua ritus tersebut,” sebut Kepala SMA Negeri 1 Lewolema, Nikolaus Erak, S.Pd kepada SeatanIndonsia.com, Kamis (13/4/2023).

“Saat masuk, ada suguhan arak dan sirih pinang serta koli dan tembakau kepada pejabat. Ini simbol tradisi kita menyapa tamu kita secara adat Lamaholot. Berikutnya pelaku Leon Tenada sengaja diposisikan pada barisan paling depan  barisan carnaval sebagai simbol sebagai pelindung dan pengayom masyarakat karena beliau menyandang predikat panglima perang,” sambungnya.

Kepsek Nikolaus menjelaskan, makna yang dipetik dalam mengusung tema tersebut adalah lembaga pendidikan berusaha menanamkan kepada generasi muda atau anak-anak Lewotanah tentang nilai-nilai luhur dan budaya warisan para leluhur. “Ini penting agar terus dimiliki, dicintai dan menjadi budaya oleh anak-anak kita untuk dipertahankan,” sebutnya.

Dijelaskan, semakin waktu berjalan, keemasan budaya Lamaholot warisan leluhur nenek moyang mulai tergerus hilang oleh derasnya arus globalisasi modern. “Maka tugas kita adalah berupaya untuk melestarikannya melalui Langkah-langkah konkrit seperti ini. Biarlah kepada generasi muda sejauh mereka melangkah ditengah arus globalisasi tapi mereka selalu  memfilter perkembangan zaman dengan sarana filternya adalah budaya/adat yang sedemikian bijak agar generasi muda jangan menjadi korban kekerasan zaman dan teknologi,” jelas Kepsek Nikolaus.

Kepsek Nikolaus menjelaskan, sebelum tampil dalam carnaval budaya tersebut, secara lembaga beberapa waktu lalu mengikuti lomba costum carnaval budaya yang diselenggarakan oleh Bank NTT tingkat provinsi NTT. “Kami mendapat penghargaan oleh panitia pada posisi 10 besar dari puluhan peserta lain. Dan, Leon Tenada kami tampilkan.dan seabrek prestasi baik tingkat kabupaten dan provinsi sudah dikantongi oleh SMAN 1 Lewolema dalam beberapa bidang lomba,” jelasnya.

Ia berharap, kedepannya pemerintah apapun tingkatnya, juga piha lain agar menyadari tentang perubahan besar globalisasi dengan cara menyelenggarakan ivent. “Jika perlu khusus untuk kalangan remaja, istimewah bagi sekolah mulai jenjang SLTP dan SLTA. Ini harapan kuat kami sehingga penguatan karakter anak bangsa dilakoni oleh semua stakeholder, bukan semata tugas lembaga Pendidikan,” katanya.

Kepsek Nikolaus menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemda Kabupaten Flotim melalui Dinas Pariwisata yang sudah melibatkan SMAN 1 Lewolema di ajang bergengsi Festival Bale Nagi 2023. “Setidaknya kami diberi kesempatan untuk mendukung FBN dan sekaligus kami bersosialisasi diri di tengah publik skala besar,” katanya.

Dalam momentum carnaval budaya SMKN 1 Lewolema melibatkan 40 personil. Selain itu ada 70 personil  drumband sehingga total sebanyak 110 orang. “Persiapan kami dalam mendukung acara ini dijalankan selama 2 minggu untuk kedua mata acara tanggungan kami,” kata Kepsek Nikolaus.

Dia juga menyebut, pengakuan pengunjung melalui poling pendapat ternyata terbanyak mengaku SMAN 1 Lewolema tempil terbaik saat carnaval budaya baik drumband serta rombongan peserta carnaval. “Terima kasih untuk pejuang-pejuang dari SMAN 1 Lewolema, ini bukti filosofi kerja kita sudah mulai terasa hasilnya,” ujarnya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap