ATAMBUA,SELATANINDONESIA.COM – Salah satu pemegang saham Bank NTT, Bupati Belu dr. Taolin Agustinus menegaskan, Bank NTT adalah Bank yang sehat dan siap menjadi Bank Devisa.
Bupati Taolin mengatakan, seluruh pemegang saham telah melaksanakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa di Kupang sepekan silam. “Dari tiap indikator yang disyaratkan oleh pengawas (OJK), Bank NTT adalah Bank yang sehat dan siap menjadi bank Devisa,” sebut Bupati Taolin di Hotel King Star, Atambua, Kabupaten Belu ketika lauching digitalisasi pendapatan daerah dari sektor pajak hotel, restaurant/rumah makan dan retribusi pasar menuju ekosistem digital Pemerintah Kabupaten Belu, Senin (27/3/2023).
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Belu tahun ini telah menyetorkan modal sebesar Rp 5 miliar. “Kita akan berupaya menambah lagi pada APBD Perubahan tahun ini. Ini adalah komitmen dan keseriusan kita untuk membesarkan Bank NTT, bank kebanggaan Nusa Tenggara Timur,” ujar Bupati Taolin.
Penegasan Bupati Taolin itu sebagai bagian dari edukasi kepada semua lapisan masyarakat agar tidak terjebak dalam informasi yang negatif. “Saya meminta media yang ada untuk meliput dan mewartakan. Tolong dimuat pernyataan Bupati Belu. Saya sebagai salah satu pemegang saham menyatakan bahwa Bank NTT adalah Bank yang sehat dan siap menjadi bank Devisa,” tegasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Belu Dr. Drs Aloysius Haleserens MM, Pimpinan Bank NTT Cabang Atambua Adi M Pontus, Pimpinan OPD terkait, Staf Khusus Bupati Belu Bidang Pemberdayaan Drs Tjantje Taek, Ketua Asosiasi Hotel dan Restaurant Kabupaten Belu Alvin Mintura dan tamu undangan lainnya.
Setelah acara launching tersebut, Bupati Taolin bersama rombongan melakukan kunjungan dan pemantauan ke Pasar Baru Atambua. Di sana ia melihat secara langsung proses pemungutan retribusi pasar oleh petugas yang menggunakan mesin MPos Bank NTT. Selanjutnya, acara makan siang di Rumah Makan Padang Beringin Atambua. Di Rumah Makan ini juga menyediakan pembayaran dengan struk dari mesin MPos sebagai bagian dari pemantauan penggunaan mesin MPos Bank NTT.
Selanjutnya, Bupati Taolin Belu, Wakil Bupati Belu, Pimpinan Bank NTT Cabang Atambua bersama rombongan melanjutkan perjalanan ke Desa Lookeu, Kecamatan Tasifeto Barat. Di sana dilakukan panen cabe bersama masyarakat petani Binaan Bank NTT yang tergabung dalam ekosistem pertanian hortikultura cabe.
Untuk diketahui, pada periode Februari sampai dengan April 2023, para petani cabe binaan Bank NTT Cabang Atambua akan memanen pada lahan seluas 11 Ha dengan jumlah populasi 220.000 pohon cabe. Harga cabe saat ini sebesar Rp.80.000/kg pada tingkat petani. 1 Ha di Kabupaten Belu rata-rata menghasilkan 3.000 Kg cabe.*/)AP
Editor: Laurens Leba Tukan