Bupati Belu dr. Agus Taolin Diserang Kampanye Negatif

1123
Pius Rengka

Oleh Pius Rengka

Penduduk Kota Kupang, tinggal di Jl. Antarnusa, Liliba.

Angin musim politik di NTT, belum berlalu jua. Malahan makin ke sini badai kian kencang. Akun palsu pun tak kalah gaduh. Mereka liar uncivilise. Ceritera para bakal calon bupati dan walikota, tak ayal lagi, kini kuat berhembus seiring maraknya akun palsu memalsukan informasi. Menyesatkan. Sejumlah nama calon terkuak ke panggung publik. Mereka ditengarai bakal merias arena kompetisi.

Di Kota Kupang, Jonas Salean, calon kuat Partai Golkar, ditampar isu keji. Ia, konon, terkait kasus korupsi aset (tanah) pemerintah. Jefri Riwukore dihajar gosip menilep dana badai seroja.

Di Manggarai, Bupati Herry Nabit, diolok-olok di media sosial lantaran, antara lain, istrinya diduga gemar main aneka jenis proyek. Ia katanya, suka campur tangan dalam urusan penempatan para elit birokrasi. Dia digosipkan pembisik utama Bupati Herry.

Sementara, Bupati Belu, dr. Agus Taolin, dirajam panah hujatan kasus korupsi. Istrinya dituding korup dana Dekranasda di kabupaten itu.

Sebaliknya, Bupati Manggarai Barat, Edi Endi. Dia ditaburi wewangian pujian lantaran dia berhasil membangun infrastruktur jalan raya di kabupaten fenomenal itu. Jalan raya mulus rapi terakses ke semua sudut kampung dan desa kecamatan. Lambungan pujian atasnya disusul cahaya harapan kuat rakyat. Edi Endi diharapkan terpilih lagi sebagai bupati Manggarai Barat, entah siapa pun dipasang sebagai wakilnya. Dia kuat sekali. Akibatnya, lawan tanding ciut. Mereka mempertimbangkan serius melawannya. Apalagi, partai politik besutan Edi Endi, NasDem, menang kuat dengan perolehan 7 kursi DPRD Mabar yang memungkinkan dirinya tak wajib koalisi dengan partai lain. Partai lain bergabung tidak dalam konteks koalisi, tetapi aliansi.

Gejala ini ditafsir bagaimana. Para tokoh politik yang dihujat ini, bukan tanpa reputasi dan prestasi. Mereka pernah mengurus kabupaten dan Kota Kupang dengan catatan penting. Bolehlah dicatat, Jonas Salean reputative

mengkonsolidasikan birokrasi yang kuat. Dia bersama dr. Herman Man, wakilnya, merintis aneka jalan dalam kota, yang diteruslanjutkan Jefri Riwu Kore.

Jefri Riwu Kore dr. Herman Man, Firmanmu, membukukan aneka reputasi Ketika hutan kota, taman kota dan lampu rias mewarnai perubahan kota. Tetapi, hamburan kritikan terhadapnya tak pernah pudar, terutama ketika banyak lampu warna-warni (terutama lampu merah menyala) “lenyap” tanpa kabar entah dihimpun di mana. Hutan kota mengesankan. Hijau rimbun, sejuk. Kepemimpinannya membukukan perubahan. Yang tersisa dan selalu begitu, sampah kota belum terurus tuntas.

Sementara dokter Agus Taolin, di Atambua, membuahkan rasa iri lawan politik ketika negeri ini mencatat dia sebagai salah satu bupati paling reputatif di NTT. Bagaimana tidak. Dia memperkenalkan program pelayanan kesehatan gratis. Rakyat menyambut gembira. Dokter ahli nan pintar tetapi rendah hati ini diundang mengisi program Kick Andy di Jakarta. Andy F. Noya wajar terpesona. Andy terpesona lantaran keberaniannya menggelar program pengobatan gratis di Tengah lautan massa manusia derita dan cekaknya anggaran daerah. Program pengobatan gratis sangat vital. Sangat dibutuhkan rakyatnya di Belu. Itulah mengapa, Andy F. Noya mendatangkan Bupati Agus Taolin ke Jakarta. Andy Noya meminta nasihatnya dan terutama menjelaskan praktik positif program pengobatan gratis ini. Ceritera Bupati Agus Taolin, tak hanya berguna bagi para bupati sahabatnya di NTT, tetapi juga pembelajaran positif bagi Indonesia. Andy Noya berharap program pengobatan gratis ditiru para pejabat setingkat Kabupaten dan provinsi di Indonesia.

Namun, kisah sukses dr. Agus Taolin bukan memanen pujian, malah membuahkan rasa iri dan cemburu, dari para lawan politik yang hendak berkompetisi di Pilkada Belu nantinya. Para lawan politik gerah. Dan, tentu saja risau. Lalu, mereka mencaricelah. Mereka menyelusuri lubang-lubag tikus yang mungkin, demi menggali ranjau politik busuk dengan intensi tunggal yaitu menegasikan keberhasilan dr. Agus Taolin.

Para politisi busuk menyiram racun amis melalui tikus-tikus pemain akun palsu atau akun yang dipalsukan. Mereka menggelorakan narasi dengki benci sembari bersembunyi di balik lubang-lubang kepalsuan.

Memang benar dan wajar pula diakui, masih banyak urusan pembangunan di sejumlah kabupaten dan kota yang belum tuntas. Cara ukurnya gampang. Data ditayangkan. Tetapi, tidak boleh naif. Salah satu sikap satria politisi berkelas ialah menarasikan perubahan sambil menunjuk peluang positif yang mungkin belum mengubah keadaan secara akseleratif.

Di Kota Kupang masih banyak masalah. Itu benar, tetapi tidak boleh menafikan perubahan yang telah dibuat Jonas Salean, Jefri Riwu Kore dan team kerjanya. Betapa pun, mungkin, selaku manusia biasa yang biasa-biasa saja, keduanya menggendong kelemahan yang, mungkin menawannya sebagai bawaan personal.

Begitu pun di Manggarai. Mungkin Herry Nabit terkesan agak landai, tetapi dia telah gigih berusaha. Mungkin istrinya super aktif bergiat di berbagai arena sehingga dia gerah melihat kelambanan dan, siapa tahu dia pun tahu betapa jalan perubahan Manggarai dihambat volatilitas politik lokal sebagai rembesan politi nasional.

Volatilitas politik tersebab perubahan-perubahan cepat dan tidak terduga dalam kebijakan, pemerintahan, atau kondisi sosial-politik yang mempengaruhi stabilitas politik negara secara nasional. Artinya, volatilitas politik tak hanya terebab unsur internal, tetapi juga tekanan eksternal. Volatilitas politik disebabkan oleh konflik politik, perubahan relasi kepemimpinan bupati wakil bupati, atau faktor-faktor eksternal seperti perubahan geopolitik.

Tingkat volatilitas politik berdampak pada berbagai aspek kehidupan masyarakat, termasuk investasi, perdagangan, stabilitas ekonomi, dan keamanan. Tercatat, negara-negara dengan tingkat volatilitas politik yang tinggi mengalami ketidakpastian politik, yang mempengaruhi stabilitas ekonomi dan sosial. Karenanya, volatilitas politik sering menjadi perhatian bagi para pelaku pasar, investor, pemerintah, dan masyarakat umum.

Upaya mengurangi volatilitas politik sering menjadi fokus kebijakan pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang lebih stabil dan berkelanjutan (baca: Robert D. Putnam; 1993 dan Sidney Tarrow; 1994).

Disimpulkan volatilitas politik membuat para pemimpin galau mengambil Langkah politik. Apalagi, mungkin, Herry Nabit terbimbing arus gelombang politik nasional tempat dari mana asal partai politik pendukungnya, PDIP.

Kempanye Negatif:

Artikel The election game and how to win it (Joseph Napolitan, 1972), pernah menjadi perhatian publik, ketika konsultan politik berpengaruh ini, menulis politik dan strategi kempanye. Tulisan senada dikemukakan NR Miller (2012). Joseph Napolitan membahas kempanye negatif ini. Kata dia, kampanye negative sejenis strategi pemasaran politik yang menyerang kandidat atau partai politik.

Para penyerang atau lawan politik fokus menyerang lawan-lawannya. Mereka menyoroti kesalahan para lawan. Tujuannya, merusak reputasi lawan dan meningkatkan peluang kemenangan aktor politik yang bakal dibela para penyerang. Sementara itu, kampanye hitam menyebarkan informasi palsu, menyesatkan, atau bahkan fitnah untuk merusak reputasi politisi yang diserang.

Kampanye hitam menyebarkan desas-desus, informasi tidak benar untuk mempengaruhi pemilih dan menciptakan keraguan terhadap politisi yang diserang.

Kampanye negatif maupun kampanye hitam kontroversial karena seringkali tidak fokus pada isu-isu politik substansial, tetapi justru lebih memusatkan perhatian pada karakterisasi negatif terhadap politisi yang diserang. Kampanye negatif dan kampanye hitam yang digerakan para pelaku politik atau para suporter membalut diri dalam selimut kompetisi demokratik. Padahal itu pola gerakan politik yang sangat bar-bar bahkan primitif.

Terjemahan bias politik Machiavelis. Kampanye negatif atau kampanye hitam ini dapat dilacak melalui berbagai saluran akun palu atau akun yang dipalsukan. Siapa gerangan politisi busuk yang paling mungkin menggerakkan itu. Karena itu pemetaan konfigurasi aktor politik menjadi urgen.

Akun palsu atau akun yang dipalsukan adalah cara para politisi hipokritik atau politisi banci. Mereka pasti tidak berani mengemukakan kritik terbuka selain karena bodoh, juga hanya sanggup bersembunyi di balik tirai kepalsuan. Mereka membelokkan data fakta, atau mengajikan data tidak akurat. Cilakanya, media sosial atau media online menyambut kepalsuan ini secara masif. Para pembaca malah terbimbing masuk ke dalam jurang kepalsuan sejenis.

Jika dilacak lebih dalam, tampaknya, para pemain akun palsu adalah ciptaan para politisi hipokrit yang menggerakkan para supporter demi memperoleh saweran dari politisi yang dibelanya yang hendak ikut bertarung dalam Pilkada.

Media online, Rajawalinews, Kamis, 11 April 2024 menulis kabar negaitif tentang Bupati Belu, dr. Agus Taolin. Rajawalinews menulis, jelang Pilkada serentak 27 November 2024,  berita bohong atau hoaks mewarnai berbagai grup facebook di Kabupaten Belu. Berbagai pernyataan yang diunggah menggunakan akun palsu Facebook secara masif menyerang Bupati Belu Agustinus Taolin. Gencarnya berita bohong disebarkan akun palsu dinilai sebagai upaya paksa menurunkan reputasi elektabilitas Bupati Taolin yang akan maju lagi di Pilkada nanti.

Rajawalinews mengkonstatasi, beberapa berita bohong yang terus dilancarkan oleh oknum tak bertanggung jawab menggunakan akun palsu. Akun-akun palsu tersebut memuat narasi seolah-olah Bupati Belu Agus Taolin melakukan korupsi dengan menampilkan data yang tak benar. Tudingan tak berdasar dan tak pernah terbukti tersebut dibagikan oleh oknum yang tak diketahui persis identitasnya.

Robert Salu, kuasa hukum Dekranasda Belu bereaksi. Dia mengatakan, tudingan dugaan korupsi tersebut adalah upaya menjatuhkan elektabitas Bupati Taolin yang saat ini tinggi karena kinerja, prestasi dan luar biasanya mega program pro rakyat yakni pengobatan gratis hanya pakai KTP. Robert mengapresiasi kinerja penyidik Satreskrim Polres Belu yang melakukan penyelidikan dengan baik terhadap kliennya Ketua Dekranasda Belu.

Kabag Prokopim Setda Belu, Denny Nahak, juru bicara Pemda Belu mengatakan, Pemerintah tidak akan menanggapi berita bohong yang disebarkan oknum tertentu. Pemerintah pada dasarnya memberikan ruang untuk kritik dan saran, tetapi dengan cara dan media yang tepat, kalau berita bohong kami akan berupaya meluruskan, hanya kalau akun palsu atau bohongan ya infomasi juga pasti bohong-bohongan, ujar Denny Nahak, Rabu 11 April 2024.

Soal penggunaan keuangan daerah, Pemerintah memiliki mekanisme audit dan pemeriksaan yang dilakukan setiap tahun dan sejauh ini tidak ada temuan apa-apa, jadi kalau postingan demikian sudah pasti bohong, sambungnya. Menurutnya, Pemerintah fokus pada pelayanan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Mengapa saya mengutip Rajawalinews? Alasan sederhana. Rajawalinews adalah institusi media online yang berbasis legal, apalagi dia mengutip sumber credibel. Dalam dunia jurnalistik, sumber credibel adalah sumber yang keterangannya, ucapannya, dan orangnya, dirujuk karena institusi maupun aktornya adalah legal.

Jadi, saya serukan kepada para calon bupati dan walikota kompetitor politik, berhentilah memalsukan diri karena orang palsu juga tak pantas dipilih apalagi untuk memimpin kabupaten dan kota. Rakyat membutuhkan perubahan cepat. Perubahan cepat diyakini dapat diperoleh dari pemimpin berkaliber spirit out of the box atau without the box yang melayani rakyat di atas kelimpahan sumberdaya di NTT, tanpa sekat-sekat palsu.

Demi sebuah penutup tulisan, baiklah direnungkan ucapan Abraham Lincilon ketika ditanya wartawan, apa agamamu Tuan Presiden? Dengan tandas Lincoln menjawab: When I do good, I feel good. When I do bad, I feel bad. That is my religion. Begitulah.*/)

Center Align Buttons in Bootstrap