JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Kepak sayap Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang kian menggeliat. Kampus UCB kini menjalin kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) membuka S2 Keperawatan.
Bahkan sebelumnya, kampus yang didirikan oleh Senator/Anggota DPD RI asal NTT, Abraham Paul Liyanto itu sudah menandatangani MoU bersama Universitas Islam Negri (UIN) untuk pembukaan Fakultas Kedokteran dan Apoteker.
“Saya Sebagai sekretaris Yayasan dan Perwakilan dari pihak Yayasan Citra Bina Insan Mandiri (CBIM) sangat mengapresiasi kerja keras Pak Rektor UCB, Prof. Frans Salesman dan jajarannya atas kerja keras yang dilakukan sehingga dapat terjalin kersa sama ini,” sebut Sekretaris Yayasan CBIM Yesenia Irene Liyanto kepada SelatanIndonesia.com, Kamis (15/12/2022).
Yesi Liyanto, sapaan akrab Yesenia Irene Liyanto menjelaskan, MoU bersama Universitas Islam Negri (UIN) untuk pembukaan Fakultas Kedokteran dan Apoteker akan dimulai tahun ajaran 2023 mendatang. “Kiranya kerja sama ini dapat membantu meningkatkan pendidikan di NTT terutama di bidang kesehatan. Karena bukan hanya di NTT tetapi di Indonesia bahkan dunia saat ini masih sangat membutuhkan tenaga Kesehatan,” sebut milenial Golkar NTT ini.
Penandatangan nota kerjasama atau memorandum of understanding (MoU) antara UCB dengan UMJ dilakukan di kampus utama UMJ, kawasan Ciputat, Tangerang Selatan pada Kamis (15/12/2022). MoU ditandatangani oleh Rektor UCB Frans Salesman dan Rektor UMJ Ma’mun Murod.
Hadir menyaksikan Wakil Rektor (Warek) I UCB Abdul Majid dan Ketua Yayasan Citra Insan Bina Mandiri (CBIM) Benny R Nndoenboei serta Warek I UMJ Muhammad Hadi.
Sebelumnya, pada Rabu, 14 Desember 2022, Ketua Pembina Yayasan CBIM yang juga anggota DPD RI asal NTT Abraham Liyanto dan Sekretaris Yayasan CIBM Yesenia Irene Liyanto telah bertemu dengan Rektor UMJ Ma’mun Murod untuk melakukan pembicaraan awal terkait MoU yang ditandatangani
Usai penandatangan, Rektor UMJ Ma’mun Murod menyambut baik kerjasama yang dilakukan. Dia menyebut, UMJ memang kampus berbasis agama Islam dibawah naungan Pengurus Pusat Muhammadiyah. Namun UMJ adalah kampus inklusif atau terbuka dengan siapa saja. Hal itu sesuai dengan spirit dan pemikiran pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan yang inklusif.
“Kami akan segera ke Kupang untuk melihat kampus UCB. Kami akan lihat kesiapan di sana. Dari situ, kemudian akan dilihat apa yang bisa dilakukan kedepan,” kata Ma’mun dilansir dari suaranusantara.co.
Rektor UCB Frans Salesman menyebut salah satu maksud dari kerjasama dengan UMJ adalah untuk membuka program S2 Ilmu Keperawatan. Program ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat NTT, khususnya dalam bidang kesehatan yang ingin melanjutkan S2 Keperawatan
“Kami sudah MoU dengan lima Pemerintah Kabupaten (Pemda) di NTT. Bulan Januari, ada dua Pemda yang siap MoU lagi. Mereka ingin tenaga kesehatan di tempatnya lanjut kuliah S2. Atas dasar itu, kami ingin buka program S2 tersebut,” ungkap Frans.
Bahkan, lanjut Frans, sudah ada masyarakat dari Timor Leste yang menanyakan program S2 itu. Alasannya, jarak dari Dili ke Kupang masih dekat, bila dibandingkan ke Jawa yang sangat mahal.
“Mereka sudah tanya-tanya kapan program S2 itu dibuka. Jadi memang sangat dibutuhkan. Kami ingin segera realisasikan tahun 2023,” tegas Frans.
Dia juga menyebut kerjasama dengan UMJ untuk alih kredit Program Studi (Prodi) Diploma Tiga (D3) ke Strata Satu (S1) Kebidanan. Saat ini, UCB sudah memiliki program Diploma Tiga (D3) Kebidanan dan baru buka S1 Kebidanan.
“Kami sudah punya Prodi S1 Kebidanan. Ada ijin operasional dari Dikti. Tetapi belum bisa terima alih jenjang D3 ke S1 karena harus menunggu 2 tahun lagi,” jelas Frans.
Untuk menjawab masalah yang ada, lanjut Frans, apalagi semakin dekatnya tahun 2026 dimana bidan D3 tidak boleh praktek klinik dan harus memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) maka UCB menggandeng UMJ. Kebetulan UMJ sudah punya Prodi Sarjana dan Pendidikan Profesi Bidan. Dengan Prodi itu, UMJ bisa membuka program alih jenjang kerjasama dengan UCB.
Ketua Dewan Pembina Yayasan CBIM, Abraham Liyanto yang juga pemilik UCB siap mendukung segala upaya rektor dan jajaran dalam mengembangkan UCB. Termasuk dalam kerjasama dengan UMJ. Pihaknya siap menyediakan segala fasilitas sesuai kebutuh program baru yang siap dibuka.
“Ini pengabdian untuk masyarakat NTT. Saya melihat suatu daerah atau suatu bangsa akan maju jika sumber daya manusia (SDM) unggul dan berkualitas. Jangan lagi kita terus jual sumber daya alam (SDA) keluar negeri karena SDA kita suatu waktu akan habis. Maka kita harus jual SDM. Peningkatan mutu SDM lewat pendidikan. Jadi pendidikan sebagai kunci melahirkan SDM berkualitas,” ujar Abraham.***Laurens Leba Tukan