16 Tahun Merajut Asa dalam Keharuan Menuju Oli Mila Sumba Tengah yang Makin Kuat

193
Bupati Sumba Tengah, paulus S. K. Limu dengan latar belakang bebukitan di wilayah Lenang Selatan, Kecamatan Umbu Ratu Nggay, Kabupaten Sumba Tengah. Foto: Trye

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Kabupaten Sumba Tengah kini berusiayang 16. Puja dan puji syukur dilambungkan seluruh elemen masyarakat Sumba Tengah atas segala kemajuan yang ditorehkan seluruh pemimpin Sumba Tengah. Dalam keharuan, Bupati Sumba Tengah, Paulus S.K. Limu membeberkan sejumlah capaian program kerja dan kinerja Pemda Sumba Tengah dalam Rapat Paripuran DPRD Sumba Tengah, Kamis (8/12/2022).

“Dikatakan keharuan, oleh karena kita semua dalam kurun waktu 16 tahun telah berupaya dalam segala keterbatasan membangun kabupaten tercinta ini. Enam belas tahun memang merupakan umur yang masih muda, namun tuntutan perkembangan jaman dan perkembangan dunia moderen mengharuskan kita semua segera menyesuaikan diri, menata kelola pemerintahan dengan lebih baik, mengejar ketertinggalan, mencerdaskan masyarakat dan generasi muda, dan sebagainya agar mampu bersaing dengan daerah-daerah lain yang telah lebih dahulu maju,” sebut Bupati Paulus.

Ia mengajak seluruh masyarakat Sumba Tengah untuk tidak boleh mengeluh dengan berbagai ketertinggalan. “Kita harus terus mengayunkan langkah menapaki setiap proses berpemerintahan, pembangunan dan layanan kemasyarakatan dengan penuh semangat kebersamaan dan kekerabatan. Patut pula kita syukuri oleh karena penyertaan Tuhan, saya dan saudara-saudara mendapatkan kesempatan untuk memperingati hari jadi kabupaten Sumba Tengah yang ke-16 ini, dalam semangat kekerabatan dan kebersamaan dan ekspresi kebahagiaan yang tentunya dengan caranya masing-masin seraya merefleksikan kehadiran kabupaten ini, yang diperjuangkan oleh kita semua terutama oleh mereka yang telah berpeluh lelah, mengeluarkan segenap energi dan mencurahkan pikiran dan hatinya untuk menyampaikan gagasan dan mengupayakan akan pentingnya pembentukan kabupaten ini,” sebut Bupati Paulus.

Bupati Paulus mengajak semua elemen untuk membuka memori lembaran sejarah yang terjadi selama enam belas tahun Kabupaten Sumba Tengah. Dimana terpampang sejumlah keberhasilan dan sekaligus terbentang sejumlah tantangan dan masalah yang menjadi catatan dan perhatian semua komponen pembangunan yang ada di kabupaten ini.

Disebutkan, segenap masyarakat di daerah ini pasti sepakat, bahwa dalam menatap masa depan Sumba Tengah, dengan sejumlah tantangan, pergumulan dan peluang yang akan mewarnai tugas dan tanggungjawab, maka tentunya perlu terus dibangun sinergitas dan komitmen dari semua pelaku pembangunan untuk membangun dan melayani sesuai bidang tugas masing-masing demi peningkatan taraf hidup dan tingkat kesejahteraan masyarakat di daerah ini.

“Maka thema yang diambil dalam hari jadi ini adalah “Dengan Semangat Hari Jadi Kabupaten Sumba Tengah Ke-16 Kita Wujudkan Sumba Tengah yang Lebih Kuat”. Thema tersebut sesungguhnya hendak mengajak segenap pemangku kepentingan dan komponen masyarakat di daerah ini, untuk terus  bekerja keras,  dalam membangun dan melayani dengan tujuan yang sama yakni mengangkat derajat dan eksistensi masyarakat Sumba Tengah, sebagai daerah yang melahirkan inovasi positif, mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing dengan tujuan menciptakan kesejahteraan rakyat,” katanya.

11 Program Strategis

Bupati Paulus membeberkan pelaksanaan 11 Program Strategis dan Penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan lainnya dalam pembangunan dan layanan kemasyarakatan di Kabupaten Sumba Tengah:

Desa Mandiri Benih, Pelaksanaan Prioritas Mandiri Benih Padi merupakan upaya Pemerintah Daerah dari tahun 2019 sampai 2022 tetap konsisten terhadap ketersediaan benih padi yang dapat diakses oleh masyarakat pada saat persiapan musim tanam.

Pemerintah menetapkan beberapa lokasi sebagai penangkar komoditi pangan utama pada tahun 2021 yaitu;  Penangkaran benih 40 Ha yang tersebar di Desa Praikaroku Jangga, Desa Premadeta, dan Desa Wendewa Timur dengan produksi benih berlabel sejumlah 75 Ton. Sedangkan pada tahun 2022 penangkaran benih seluas 40 Ha. yakni, di Desa Umbu Jodu, Desa Waimanu, Desa Dewa Jara, Desa Pondok, Desa Praimadeta dan Desa Wendewa Timur.

“Saat ini progress penangkaran persiapan panen dan proses sertifikasi benih dengan estimasi produksi benih 150 Ton. Sedangkan Penangkaran Benih Jagung seluas 20 Ha yang dilaksanakan di Desa Soru, Desa Praimadeta dan Desa Ana Pallu dengan benih 20 Ton yang disalurkan,” katanya.

Desa Mandiri Perikanan, Kondisi faktual di Kabupaten Sumba Tengah menunjukan permintaan ikan air tawar tergolong sangat tinggi. Oleh karena itu,  Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah terus berupaya mengoptimalkan kelompok budidaya ikan air tawar salah satunya di Desa Padira Tana sebagai Desa Mandiri Perikanan dengan jumlah kolam 103 unit dan jumlah benih ikan sebanyak 10.560 ekor yang dikelola oleh 8 Kelompok dengan total luas lahan 10.560M2.

“Selain Desa Mandiri Perikanan juga dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Sumba Tengah yang memiliki potensi untuk membudidayakan ikan air tawar dengan jumlah Kolam ikan air tawar sebanyak 547 kolam yang dikelolah oleh 61 Kelompok yang tersebar diluar Desa mandiri Perikanan. Sehingga total keseluruhan kolam ikan air tawar di Kabupaten Sumba Tengah tahun 2022 berjumlah 652 Unit yang dikelolah oleh 67 Kelompok,” sebut Bupati Paulus.

Pada tahun 2023 akan dilakukan penambahan kolam di Desa Mandiri Perikanan sebanyak 100 unit kolam. Dengan total target produksi budidaya dan produksi tangkap pada tahun 2023 sebanyak 19 Ton. Sedangkan di bidang kelautan, Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah terus berupaya untuk melengkapi kapal penangkapan ikan air laut yang diberikan kepada kelompok masyarakat pesisir laut utara dan selatan. Pada tahun 2022 Pemerintah telah menyalurkan bantuan berupa Kapal Fiber Glas sebanyak 8 unit dan mesin kapal sebanyak 3 unit kepada kelompok nelayan.

Desa Mandiri Perkebunan, Mencermati hasil kajian lingkungan hidup strategis di mana kondisi geografis, jenis dan tingkat kesuburan tanah, serta karakteristik dan topologi iklim, wilayah Kabupaten Sumba Tengah sangat cocok dikembangkan komoditi perkebunan seperti kopi yang dikembangkan pada tahun 2021 di Desa Waimanu dan Desa Manurara seluas 40 Ha dan Komoditi Pinang seluas 8 Ha dikembangkan di Desa Wangga Waiyengu.

“Pada tahun 2022 terus dikembangkan komoditi perkebunan seperti kopi seluas 35 Ha, di Desa Waimanu, Desa Manurara, Desa Maradesa Selatan, Desa Ana Pallu, Desa Dewa Tana dan di Desa Mata Waikajawi. Sedangkan Komoditi Pinang di kembangkan di Desa Sambali Loku, Desa Holur Kambata dan di Desa Persiapan Kambata Ratu dengan total luasan lahan 30Ha,” sebut Bupati Paulus.

Desa Mandiri Ketahanan Pangan, Dijelaskan Bupati Paulus, Ketahanan Pangan sejatinya memiliki dasar sosiologis di Kabupaten Sumba Tengah dimana dalam kurun waktu tertentu masyarakat Sumba Tengah pernah memiliki kemampuan diversifikasi pangan dengan ketersediaan pangan non beras melalui optimalisasi kembali Kaliwu, Modu, dan Oma demi pengembangan dan pelestarian pangan lokal Daerah dengan target 40 Ha pada kawasan desa-desa yaitu, Komoditi jagung pulut di kembangkan di Desa Padira Tana dengan luas lahan 5 Ha dan Desa Ngadu Olu dengan luas lahan 5 Ha, kawasan keladi bentul di kembangkan di Desa Dewa Tana dan Desa Dasa Elu dengan luas lahan 8,5 Ha dengan target pada tahun 2022 benih komoditi keladi bentul dapat menyuplai benih di wilayah Pulau Sumba

Desa Mandiri Pariwisata Terintegrasi, Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah terus berupaya agar desa-desa yang memiliki potensi yang dapat dikembangkan Desa Mandiri Pariwisata Terintegrasi seperti di Desa Ngadu Olu yang berlokasi di Lokurata dengan mempertimbangkan 2 (dua) hal utama yakni Akomodasi dengan pendekatan community based tourisme (pariwisata berbasis masyarakat).

Rumah Mandiri, Disebutkan, melalui sumber dana DAK, APBD I, APBD II Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah telah membangun Rumah Mandiri dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 berjumlah 2.889 unit. Sedangkan Pembangunan Rumah Layak Huni yang bersumber dari dana APBDes dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 berjumlah 1.405 unit yang diperuntukan bagi warga masyarakat kurang mampu yang tersebar di 65 Desa dan 7 Desa persiapan di Kabupaten Sumba Tengah.

“Bantuan rumah dari Bank NTT melalui program CSR dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 berjumlah 5 unit. Jadi total keseluruhan rumah mandiri dan rumah layak huni serta bantuan rumah dari Bank NTT melalui CSR yang dibangun untuk masyarakat kurang mampu di Kabupaten Sumba Tengah dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 berjumlah 4.294 unit. Pada Tahun 2023 akan di bangun rumah mandiri sebanyak 325 unit rumah. Pemerintah Daerah berkomitmen terus membangun Rumah Mandiri dan rumah layak huni hingga tahun 2024,” ujar Bupati Paulus.

Air Bersih, Pembangunan sarana air bersih pada tahun 2019, Saluran Rumah (SR) sebanyak 1.326 unit,  Keran Umum sebanyak 39 unit, hidran umum sebanyak 12 unit. Pada tahun 2020 saluran rumah (SR) sebanyak 332 unit,  Keran Umum sebanyak 97 unit. Pada tahun 2021 saluran rumah (SR) sebanyak 822 unit,  Keran Umum sebanyak 5 unit, Hidran Umum 12 unit. Pada Tahun 2022 jumlah sambungan rumah 249 Unit.

“Jadi total sambungan rumah dan keran umum dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2022, saluran rumah sebanyak 3.138 unit dan keran umum sebanyak 123 unit serta Hidran Umum sebanyak 24 unit. Target yang dilayani air bersih berjumlah 88. 182 Jiwa yang terlayani air bersih dari tahun 2019 sampai dengan 2022 berjumlah 61.859 jiwa atau 69,59%. Sedangkan masyarakat Sumba Tengah yang belum terlayani air bersih berjumlah 26.321 Jiwa. Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan air bersih. Pada tahun 2023 yakni, pembangunan (1) satu SPAM yakni SPAM Wailiang di Desa Anajiak dengan sambungan Rumah (SR) 300 unit,” jelas Bupati Paulus.

Sekolah Model, Implementasi dari Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang memenuhi 8 standar nasional pendidikan.

Bupati Paulus mengatakan, Pemerintah Sumba Tengah telah menindaklanjuti dengan membangun 1 Sekolah Model dan pada tanggal, 18 Juli 2022, dilaksanakan penerimaan siswa sebanyak 20 orang pada tahun ajaran 2022/2023 serta memiliki 11 Orang tenaga pendidik yang telah melaksanakan magang di SDN I Ungaran Jogjakarta untuk menjamin mutu pendidikan dalam penyelenggaraan sekolah model di Kabupaten Sumba Tengah.

“Hal ini merupakan jawaban terhadap berbagai harapan dan tuntutan masyarakat akan performa dunia pendidikan yang memiliki kualitas tenaga pendidik serta didukung sarana prasarana yang memadai  yang bertujuan untuk menjadikan sekolah percontohan serta dijadikan tempat magang bagi guru-guru di Kabupaten Sumba Tengah sehingga dapat melahirkan generasi yang cemerlang berdaya saing di dunia pendidikan dan di dunia kerja,” katanya.

Beasiswa Abadi, dalam rangka meningkatkan pelayanan di bidang Pendidikan, Pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Sumba Tengah. Sejak tahun 2019 pemerintah memprogramkan beasiswa untuk mahasiswa kurang mampu bagi yang sudah semester (3) tiga dengan IPK minimum 2,50. Jumlah mahasiswa yang sudah dibantu tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 sebanyak 1.331 orang dengan total anggaran sebesar Rp. 17.655.000.000.

Sementara untuk Tahun Ajaran 2022 proses pendaftaran telah selesai dan mahasiswa yang telah mendaftarkan diri sebanyak 500 orang jadi total mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari pemerintah daerah dari tahun 2019 sampai dengan tahun 2022 berjumlah 1.831 orang mahasiswa.

“Kita berharap dengan adanya bantuan beasiswa ini dapat memberikan harapan kepada generasi muda Sumba Tengah yang memiliki kemampuan Akademik yang baik untuk dapat bersaing di tingkat Daerah maupun Nasional. Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah terus berkomitmen untuk menyiapkan beasiswa hingga tahun 2024. Hal ini merupakan tindak lanjut dari amanat Undang-Undang Dasar 1945,” ujar dia.

Germas Model, Lingkup kegiatan utama Gerakan masyarakat hidup sehat   yang diimplementasi dari 6 pilar kesehatan yakni, pada tahun 2021 mensosialisasikan 1000 hari pertama kelahiran di 65 Desa dan melakukan pemberian Suplemen Tablet Tambah Darah (TTD) kepada remaja putri dan kepada semua ibu hamil. Juga pemberian Makanan Tambahan bagi ibu hamil KEK sebanyak 654 orang ibu dan balita gizi buruk sebanyak 23 orang anak dan 690 balita stunting serta pemberian Vitamin A bagi bayi berusia 6-11 bulan sebanyak 889  bayi dari target 996 bayi dan anak usia 12-59 bulan sebanyak 6.184 anak dari target 6.841 anak.

Dan, dilakukan screening malaria bagi ibu hamil sebanyak 333 orang, screening PMT sebanyak 19.750 anak serta screening IVA tes 158 Orang. Sedangkan pada tahun 2022 tetap mensosialisasikan 1.000 hari pertama kelahiran di 65 Desa dan melakukan pemberian Suplemen Tablet Tambah Darah (TTD) kepada remaja putri dan kepada ibu hamil. Serta, Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil KEK sebanyak 446 orang dan balita gizi buruk 16 orang anak dan 659 balita stunting serta pemberian Vitamin A bagi anak berusia 6-11 tahun sebanyak 779 anak dan anak usia 12-59 bulan sebanyak 6.184 anak dari target 6.841 anak dan dilakukan screening malaria bagi ibu hamil sebanyak 1.400 orang, screening PMT sebanyak 17.260 anak serta screening IVA tes 768 Orang.

“Pada tahun 2023 seluruh program Germas Model akan ditingkatkan di seluruh Puskesmas, dan  pembangunan sarana prasana Posyandu Prima di Desa Tana Modu dan Desa Wailawa yang bertujuan peningkatan pencegahan dan deteksi dini penyakit, peningkatan kualitas lingkungan dan edukasi hidup sehat yang didalamnya terdapat program kesehatan Ibu dan Anak,” katanya.

Dilakukan juga Pemberantasan penyakit dan promosi kesehatan yang didukung dengan fasilitas yang menunjang yaitu, Satu Unit Rumah Sakit Umum, 10 Unit Puskesmas, 29 unit Polindes, 15 unit Poskesdes, dan 17 unit Pustu didukung oleh tenaga medis berjumlah 622 orang dengan target pelayanan berjumlah 88.789 Jiwa. “Upaya peningkatan fasilitas kesehatan yang memadai dan kualitas petugas kesehatan yang kompeten terus dilakukan demi mencapai layanan kesehatan yang efektif. Oleh karena itu, Pemerintah terus mengedukasikan agar masyarakat dapat menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” sebutnya.

Keamanan dan Ketertiban, Untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban di wilayah Kabupaten Sumba Tengah, Pemerintah melalui Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Kebakaran, terus melaksanakan kerjasama yang intens bersama Polri dan TNI  serta Satuan Brimob melalui operasi Sola Pora serta kegiatan-kegiatan pemantauan dan edukasi di tingkat masyarakat.

Kegiatan Pemerintahan Lainnya

Pelaksanaan Food Estate, Program Food Estate  telah dilaksanakan dari tahun 2020 dengan target luasan 5.000 Ha yakni, Jagung 2.000 Ha dan Padi 3.000 Ha, pada tahun 2021, meningkat menjadi 10.000 Ha yakni, Jagung 4.000 Ha dan Padi 6.000 Ha. Rata-rata provitas per/ha komoditi Padi 5,1 ton/ha dan dan hasil produksi Jagung 5,2 ton/ ha.

“Pada musim tanam tahun 2022 dan tahun 2023  meningkat menjadi 14.000 Ha serta tetap konsisten pada IP 200 dan IP 300. Dengan target luasan lahan padi 6,120 Ha dengan target produksi 6,0 ton/ Ha. Jagung dengan luasan lahan 7.930 Ha dengan target produksi 6,0 ton/ Ha. Dukungan kebijakan Nasional berdampak pada peningkatan produksi, transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang efisien serta biaya produksi yang efektif, tenaga kerja dan tepat waktu dalam mengoptimalkan  kelender kerja sesuai curah hujan yang relatif pendek, yang di dukung dengan alat dan mesin pertanian (ALsintan) yaitu; TR4 30 unit, Hand Traktor TR2 183 Unit, combine Harvester 23 unit, Cultivator 10 Unit,  Power Thersser/ Perontok padi 10 unit, Mesin Pompa air 50 Unit, Corn Sheller/ perontok jagung 10 unit, Bantuan RMU Driyer 1 paket, Drone Kapasitas 5 liter 1 unit, peralatan IT CCTV pada lokasi Food Estate 6 Unit serta didukung dengan ketersediaan pupuk,” jelasnya.

Pengembangan Hortikultura, Bupati Paulus menjelsakan, dalam upaya pencapaian peningkatan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah terus memberikan motivasi kepada masyarakat di setiap Desa di Kabupaten Sumba Tengah untuk menyiapkan dan mengolah lahan seluas 1 hektare guna pengembangan hortikultura.

Pada tahun 2021 total luasan lahan hortikultura yang dikembangakan seluas 95 Ha yang tersebar pada 65 Desa dengan jumlah PPL 96 orang. “Pada tahun 2022 terus dikembangkan hortikultura di 65 Desa dengan peningkatan luasan lahan menjadi 135 Ha yang di dampingi oleh PPL yang berjumlah 94 orang. Pengembangan hortikultura dilakukan secara swadaya kelompok dengan suntikan dana bersumber dari bantuan Pemerintah Pusat, Dana Aspirasi, Dana Alokasi Umum dan Dana Desa yang bertujuan selain memanfaatkan lahan tidur dapat menambah pendapatan perkapita masyarakat tani serta meningkatkan pendapatan ekonomi rumah tangga sehingga pada tahun 2023 Kabupaten Sumba Tengah menjadi penyuplai Hortikultura khususnya cabai dan tomat untuk daratan Sumba,” katanya.

Kematian Ibu dan Bayi, Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi yang terjadi di Kabupaten Sumba Tengah yakni; Pada   tahun 2021, Kasus Kematian ibu berjumlah 3 kasus dari 1.718 ibu yang melahirkan dan kasus kematian bayi berjumlah 35 kasus dari 1.718 bayi yang lahir hidup.

Sedangkan pada   tahun 2022 per bulan September, Kematian ibu 2 (dua) kasus dari 1.296 kelahiran dan kematian bayi berjumlah 19 kasus dari 1.296 bayi yang lahir hidup. Kematian Ibu disebabkan oleh pendarahan dan Abortus infeksiosa (terjadi pada remaja) sedangkan Kematian pada bayi disebabkan oleh Asfiksia atau gagal napas, Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), infeksi napas dan disebabkan kelainan congenital berupa penyakit jantung serta Hidrocepalus.

Penanganan Stunting, Masalah stunting adalah salah satu faktor penentu Index Pembangunan Manusia (IPM). Bupati Paulus mengatakan, di bidang kesehatan Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah terus berkosentrasi menekan angka stunting sebaik mungkin dengan melakukan pengukuran pada ibu hamil.

“Ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) data per Oktober tahun 2022  berjumlah 478 dari 1.459 ibu hamil,  bagi Ibu hamil penderita Kekurangan Energi Kronik (KEK) diberikan PMT yang bersumber dari Dinas Kesehatan dan APBDes serta pendampingan,” jelasnya.

Disebutkan, data stunting di Kabupaten Sumba Tengah,  pada tahun 2018 berjumlah 344 kasus stunting atau 45,5%.  Pada tahun 2019 Kasus Stunting berjumlah 1.409 atau 19,8%. Pada tahun 2020 Kasus Stunting berjumlah 1.109 atau 14,4%. Pada tahun 2021 Kasus Stunting berjumlah 690 atau 9,3%. Pada tahun 2022 data per bulan Agustus Kasus Stunting berjumlah 659 atau 8,7%. “Pemerintah Sumba Tengah terus memberikan perhatian yang serius dalam upaya menekan angka stunting dengan target pada tahun 2023 angka stunting dapat menurun menjadi 5 %,” ujarnya.

Disebutkan, penanganan stunting tetap memperhatikan target Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah dengan mengeluarkan Keputusan Bupati Sumba Tengah yang menunjuk Bapak/Ibu Asuh Stunting di masing-masing Desa yang terdiri dari Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Sumba Tengah. “Tugas utamanya membantu Puskesmas dan Posyandu mengidentifikasi dan mendorong serta mengedukasi warga masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat,” ujar dia.

Informasi Pemerintahan Lainnya

Energi Baru Terbarukan (EBT), Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah, telah bekerjasama dengan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur serta berbagai stakeholder dari tahun 2019 sampai dengan Tahun 2024 dalam pembangunan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang telah dibangun di Kabupaten Sumba Tengah. Lokasinya di Desa Mata Redi, Desa Mata Woga yang terletak di Kecamatan Katiku Tana, sebagai Desa percontohan pertama Program MENTARI yang di dukung oleh Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, dengan Motto “Mata Redi Terang, Sumba Tengah Terang”. “Total anggaran Rp 240 milyar berkapasitas 95 kWp di Desa Mata Redi yaitu, 60 kWp berlokasi di Dusun 1 dengan luas lahan 3,115 meter persegi dan  35 kWp berlokasi di Dusun 4 dengan luas lahan 500 meter persegi, dengan kapasitas 95 kWp dapat melayani 2 (dua) Desa yaitu, Desa Mata Redi dan Desa Mata Woga. PLTS Terpusat berkapasitas 95 kWp, dengan layanan penerangan di 243 rumah tangga telah mencapai 100% meliputi pemasangan jaringan dan pemasangan elektrik,” sebut Bupati Paulus.

Perda Perubahan RPJMD, Mempertimbangkan beberapa perubahan lingkungan strategis serta tuntutan peraturan perundang-undangan dan atas kemitraan yang baik bersama jajaran Dewan Yang Terhormat, telah dihasilkan Peraturan Daerah Kabupaten Sumba Tengah Nomor 1 Tahun 2021 tentang Perubahan atas peraturan Daerah Kabupaten Sumba Tengah Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2018-2023.

Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah, Dijelaskan Bupati Paulus, dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah melalui hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi NTT atas LKPD Tahun Anggaran tahun 2021, Kabupaten Sumba Tengah memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

“Dua (2) tahun berturut-turut kita mendapatkan WTP yaitu tahun 2020 dan tahun 2021. Apresiasi yang tinggi saya sampaikan kepada Bapak Ketua DPRD Bapak-Bapak Wakil Ketua DPRD dan Bapak-Bapak Anggota DPRD dan seluruh ASN, Tenaga Kontrak, Para Kepala Desa se-Kabupaten Sumba Tengah serta seluruh stakeholder atas kerja sama yang baik, membuktikan bahwa kita mampu untuk memberikan yang terbaik bagi daerah ini dan bagi masyarakat sumba Tengah, ini merupakan wujud nyata yang kita persembahkan dengan Ketulusan hati lewat kerja cerdas, kerja keras, dan kerja tuntas,” ujarnya.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dibentuk  dari 3 (tiga) dimensi dasar yakni umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan dan standar hidup layak dengan indikator komposit pembentuk IPM yakni; angka harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran per kapita, di tahun 2022 kabupaten Sumba Tengah mengalami peningkatan menjadi 61,80% dibandingkan pada tahun 2021 yaitu 61,53%. “Kita berharap dengan segala upaya secara kolektif melalui 11 Program strategis dan penyelenggaraan berbagai urusan pemerintahan di wilayah ini akan meningkatkan IPM secara signifikan di tahun-tahun mendatang,” ujar Bupati Paulus.

Rencana Pembangunan Polres dan Kodim, Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah terus melakukan komunikasi yang intens bersama Polres Sumba Barat dan Mabes Polri. Sehingga pada tanggal, 21 Juni 2022 telah melaksanakan kunjungan dan penandatanganan berita acara hibah tanah yang diperuntukan pembangunan Polres Kabupaten Sumba Tengah yakni, lokasi pertama seluas 22.440 M2 yang terletak di jalan lintas Waikabubak-Waingapu.

“Sedangkan lokasi Kedua seluas 51.350 M2 sudah tersertifikat dan telah dihibahkan pada tahun 2014 untuk pembangunan rumah Dinas Polres yang berlokasi di Kompleks Pemerintahan Kabupaten Sumba Tengah. Diharapkan pada tahun 2023 Polres maupun Kodim sudah dapat dilakukan pembangunan diKabupaten Sumba Tengah,” katanya.

Jaringan Internet, Dalam rangka menjamin keterhubungan informasi dan Komunikasi, Kementerian Kominfo melalui program BAKTI yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah untuk membangun berbagai infrastruktur telekomunikasi yaitu berupa BTS (Tower) di berbagai desa dan 30 Akses Internet di sarana  pendidikan dan kantor desa. Pada tahun 2021, program BAKTI telah membangun 21 BTS yakni, 19 BTS telah beroperasi  sementara 2 BTS dalam proses pengerjaan saat ini yang tersebar di wilayah Kabupaten Sumba Tengah.

Pada Tahun 2022 melalui Dinas Komunikasi dan Informatika pemerintah mengadakan Orbit Telkomsel sebanyak 36 Unit yang telah dibagikan di lembaga pendidikan SD-SMP Se-Sumba Tengah dan Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah terus berupaya agar pada tahun 2023 semua Daerah Blank Spot sudah bisa menikmati BTS dan Akses Internet.

Penduduk Miskin, “Saya akan menyampaikan kondisi faktual Penduduk miskin di Kabupaten Sumba Tengah Tahun 2022 berjumlah 24,490 Jiwa dengan presentase 32,51%. Hal ini mengalami penurunan dari tahun 2021 dari presentase 34,27%. Oleh karena itu, Pemerintah terus berupaya lewat 11 Program strategis di antaranya Rumah Mandiri dan Beasiswa bagi masyarakat yang kurang mampu dapat mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Sumba Tengah,” sebut Bupati Paulus.

Fasilitasi Sanitasi, Disebutkan Bupati Paulus, dalam mengupayakan masyarakat menuju hidup bersih dan sehat. Pada tahun 2020 Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah telah melakukan pembangunan sanitasi dan Jamban komunal sebanyak 233 unit dengan pengguna 691 KK, jamban sehat semi parmanen berjumlah 3.073 unit dengan pengguna 4.733 KK dan jamban sehat parmanen 5.698 unit dengan pengguna 7.716 KK dengan capaian 127,70%.

Pada Tahun 2022 Jamban komunal sebanyak 250 unit pengguna 850 KK, jamban sehat semi parmanen berjumlah 3.273 dengan pengguna 4.900 KK dan jamban sehat parmanen 6.000 dengan pengguna 7.900 KK dengan capaian 66,33%  yang tersebar di 6 Kecamatan di Kabupaten Sumba Tengah serta menargetkan pembangunan sanitasi pada tahun 2023 yakni, Jamban komunal sebanyak 300 unit dengan target pengguna 1.000 KK, jamban sehat semi parmanen berjumlah 3.500 unit dengan pengguna 5.500 KK dan jamban sehat parmanen 6.500 unit dengan pengguna 8.500 KK dengan target capaian 72,89%.

Pembangunan Jalan, Pembangunan dan peningkatan Infrastruktur seperti jalan raya di Kabupaten Sumba Tengah dari tahun 2019 yaitu, pemeliharaan jalan  sepanjang 7.3 Kilo Meter dan 12 paket pekerjaan lapen serta pembangunan jembatan Waiwiruk dengan panjang 12 meter dan pembangunan Jembatan Gantung Padangi sepanjang 45 meter.

Pada tahun 2020 peningkatan jalan Hotmix sepanjang 2 kilo meter yaitu jalan Lawonda-Maradesa sedangkan Lapen sepanjang  9,11 Kilo meter. “Pada tahun 2021 peningkatan jalan hotmix sepanjang 4 kilo meter yaitu, Jalan Lawonda-Maradesa sedangkan peningkatan lapen  dengan panjang jalan 33 kilo meter dan pada tahun 2022 yaitu, Peningkatan Hotmix Malinjak-Konda Maloba 2,50 kilo meter, Lawonda-Maradesa-Alanga 1,65 kilo meter,” ujar Bupati Paulus.

Sedangkan pemeliharaan jalan Padabar-Tangairi 16 kilo meter, jalan Pasunga-Pondok 10 kilo meter, jalan Waibakul-Mamboro 34 kilo meter. Peningkatan jalan pengerasan ke lapen yaitu,  Patuki Uma- Maderi 6 kilo meter, Lendi Wacu-Tana Mbanas 3,60 kilo meter, jalan Maradesa-Lenang 10 kilo meter, jalan Prailangina-Pahomba 4,50 kilo meter, jalan Bina tana-Laimajori 4 kilo meter, jalan Wacu Ngodu-Pogu Laba 4 kilo meter, jalan Laikanigu-Loku Rabu-Rita 4 kilo meter, jalan Cendana-Ole Ate 3,30 kilo meter.

Pembangunan Irigasi, Pada tahun 2021 Pemerintah melakukan peningkatan Irigasi di Desa Pondok sepanjang 861,3 Meter, di Desa Maradesa dilakukan rehabilitasi sepanjang 426  Meter  dan di Desa Umbu Kawolu sepanjang, 539 Meter. Pada Tahun 2022 telah dilakukan Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Desa Wairasa dengan panjang saluran primer 1.097 meter dan saluran sekunder 710 meter, di Desa Anakalang panjang saluran primer 274 meter dan saluran sekunder 710 meter, di Desa Malinjak panjang saluran primer 732 meter dan saluran sekunder 454 meter, di Desa Dasa Elu panjang saluran primer 455 meter dan saluran sekunder 314 meter.

“Target pada tahun 2023 akan dilaksanakan Rehabilitasi Irigasi di Desa Waimanu dengan panjang saluran primer 186 meter, saluran sekunder 1. 050 meter, dan akan dilaksanakan Rehabilitas Irigasi di Desa Mbilur Pangadu 1 unit Bendungan dengan saluran primer 986 meter, dan di Desa Padira Tana rehabilitas jaringan Irigasi saluran primer dengan panjang 986 meter serta rehabilitas jaringan Irigasi saluran primer 1.000 meter di Desa Malinjak,” sebut dia.

Pemekaran Desa dan Dana Desa, Bagi kepentingan memperpendek rentang kendali (span of control) penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelayananan kemasyarakatan di Kabupaten Sumba Tengah, telah dilantik 7 penjabat kepala Desa sehingga total Desa di Kabupaten Sumba Tengah saat ini berjumlah 72 Desa. Realisasi penyaluran Dana Desa yang bersumber dari APBD dan APBN Tahun 2022 di Kabupaten Sumba Tengah telah mencapai 100%.

Disebutkan Bupati Paulus, ia dan Wakil Bupati Daniel Landa sungguh mengharapkan partisipasi dan dukungan serta doa dari setiap komponen yang ada di daerah ini untuk bersatu padu, bersinergi, dan berkolaborasi menyukseskan penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan dan layanan kemasyarakatan di kabupaten Sumba Tengah.

“Ijinkan saya mengucapkan limpah terima kasih kepada para pejuang pemekaran Kabupaten Sumba Tengah, baik mereka yang telah mendahului kita dan mereka yang hingga hari ini masih terus berjuang bersama kita. Kepada para sesepuh,  Kepada para Purna Bakti ASN, Para Pensiunan Guru dan Aparatur Sipil Negara, Para Pimpinan Forkopimda, Tokoh masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pimpinan Partai Politik, Para Pimpinan LSM, Para Pimpinan Instansi Vertikal, para Tokoh Adat, Para Tokoh Pemuda, Para Tokoh Perempuan serta segenap stakeholder yang berkontribusi di Kabupaten ini. Mari kita kawal dan terus sukseskan Pro Oli Mila,” sebutnya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap