Perkembangan Ekonomi, Inflasi Bulan Oktober 2022 dan Prakiraan Inflasi Tahunan 2022 di NTT

121
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur, Josef A. Nae Soi. Foto:BiroApim

Kinerja perekonomian NTT pada Tw. III-2022 tercatat tumbuh sebesar 3,35% (yoy) searah dengan proyeksi REKDA Oktober 2022 sebesar 3,22% (yoy) dan meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,11% (yoy). Kinerja ekonomi NTT pada triwulan III 2022 terutama bersumber dari Konsumsi Rumah Tangga (KRT) Konsumsi Pemerintah dan Ekspor.

Sementara dari sisi lapangan usaha ((LU) kinerja LU Pertanian, LU Administrasi Pemerintah, dan dan LU Perdagangan Besar dan Eceran menjadi penopang pertumbuhan ekonomi NTT. Program pemerintah seperti Food Estate, Ekosistem TJPS Pola Kemitraan, Pembangunan Infrastruktur dari Pinjaman PT. SMI dapat mengakselerasi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Kinerja LU pertanian pada Tw. IV 2022 diproyeksikan kembali tumbuh membaik didorong oleh kinerja produktivitas padi yang tumbuh meningkat menjadi 4,61 ton/ha seiring dengan intensitas hujan yang tinggi pada musim tanam sampai bulan September 2022.

Sejalan dengan itu, luas panen padi juga menunjukkan tren perbaikan mencapai 13,26% (yoy) sehingga berpotensi mengakselerasi kinerja pertanian secara keseluruhan. Perbaikan kinerja tersebut terkonfirmasi oleh meningkatnya investasi pertanian PMDN dan PMA yang tumbuh masing-masing 998,28% (yoy) dan 259% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya. Kinerja sektor pertanian pada Tw. IV 2022 yang meningkat terkonfirmasi dari Nilai Tukar Petani (NTP) yang terus meningkat hingga pada bulan oktober mencapai 95,01 didorong oleh NTP sub sektor peternakan dan tanaman Pangan.

Akan tetapi, akselerasi pertanian sedikit tertahan akibat optimisme pelaku usaha pertanian yang menurun tercermin dari SBT LU pertanian sebesar -7,98%, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan III 2022 sebesar -1,47%. Kredit sektor pertanian mencatatkan pertumbuhan sebesar 31,08% (yoy). Kinerja Pertanian pada keseluruhan tahun 2022 diperkirakan tumbuh positif, ditopang oleh program pemerintah untuk mengakselerasi pertumbuhan komoditas utama seperti padi, jagung dan sapi melalui program pengembangan food estate, perluasan TJPS pola Kemitraan dengan target tanam 105 ribu ha, penerapan Ekosistem Peternakan, dsb.

Selain itu, Program Kampung Budidaya Rumput Laut, dan rencana pembuatan ekosistem perikanan (Budidaya Ikan Kerapu dan Kakap) diprakirakan dapat mendorong pertumbuhan subsektor perikanan secara keseluruhan. Kinerja Sektor perdagangan pada Tw. IV 2022 diperkirakan melanjutkan tren peningkatan sejalan dengan SBT sektor perdagangan yang mencapai 5,56%, dan terkonfirmasi dari kenaikan mobilitas masyarakat di retail dan grocery yang terus meningkat ditengah pelonggaran kebijakan pembatasan dan akan mencapai puncaknya pada HBKN Natal.

Akan tetapi, kondisi perdagangan ini sedikit tertahan tercermin dari kredit perdagangan yang tercatat tumbuh sebesar 11,89% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Di sisi lain, beberapa indikator sektor perdagangan tercatat melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yakni ekspor dan impor komoditas serta aktivitas bongkar muat barang akibat high base effect pada periode yang sama tahun sebelumnya. Omzet total perdagangan pada Tw. IV juga tercatat tumbuh melambat sebesar 4,26% (yoy, namun kondisi ini diprakirakan akan membaik dan mencapai titik tertinggi pada bulan Desember 2022 didorong oleh HBKN Natal dan Tahun baru di tengah pelonggaran kebijakan pembatasan dan pelaksanaan kegiatan secara offline.

Pertumbuhan konstruksi di Tw. IV 2022 diprakirakan tumbuh sedikit membaik sebagaimana tercermin dari penyaluran kredit konstruksi yang tumbuh 13,16% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya yang tumbuh 9,88% (yoy) ditengah optimisme pelaku usaha yang stagnan diangka 0,92%. Akan tetapi, akselerasi konstruksi berpotensi tertahan akibat realisasi pengadaan semen yang terkontraksi sebesar 23,30% (yoy) dan omzet bahan konstruksi yang turun menjadi 8,18% (yoy).

Berlanjutnya pengerjaan PSN seperti Bendungan Temef, Bendungan Manikin, serta proyek pengembangan DPSP Labuan Bajo diperkirakan akan mendorong pertumbuhan sektor konstruksi pada Tw. IV 2022. Pembangunan melalui Pinjaman PT. SMI juga telah dimulai sejak Tw. III 2021 dan ditargetkan selesai pada Desember tahun 2022 diprakirakan menjadi pendorong utama sektor konstruksi.

Disamping itu, Pengembangan Tanamori terus dipercepat dalam rangka mendorong perhelatan ASEAN SUMMIT 2023 di Labuan Bajo. Sejumlah kendala berpotensi menurunkan kinerja sektor konstruksi seperti masalah pembebasan lahan. Pinjaman Infrastruktur Daerah Provinsi NTT mengakselerasi pembangunan infrastruktur di Provinsi NTT seperti perluasan dan preservasi jalan, pengerjaan embung dan jembatan.

Perkembangan sektor pariwisata pada Tw. IV diprakirakan sedikit menurun setelah mengalami pertumbuhan yang signifikan pada triwulan sebelumnya. Kinerja LU Akmamin berpotensi tumbuh lebih tinggi seiring meningkatnya kredit Akmamin yang tumbuh sebesar 30,11% (yoy), peningkatan mobilitas dan kunjungan penumpang ke NTT pasca pelonggaran kebijakan pembatasan serta penyelenggaraan Event Pariwisata secara offline yang mendorong peningkatan TPK. Pelaku usaha masih optimis terhadap kinerja LU Akmamin terkonfirmasi dari SBT Akmamin yang tumbuh sebesar 0,42% pada Tw. IV 2022. Sampai dengan Tw. III 2022, jumlah kunjungan wisatawan dan kedatangan penumpang bandara tercatat terus meningkat. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh low base effect pada triwulan yang sama pada tahun sebelumnya pasca penebalan kebijakan pembatasan. Adapun TPK pada TW. III 2022 terus meningkat mencapai 45,91% dan diprakirakan akan terus membaik sampai akhir tahun ini.

Inflasi Provinsi NTT

Secara tahunan, Provinsi NTT pada Oktober 2022 mencatatkan inflasi sebesar 7,37% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan inflasi sebesar 6,97% (yoy). Inflasi nasional sebesar 5,71% (yoy). Tekanan inflasi yang terjadi sepanjang tahun 2022 paling besar disumbang oleh kelompok administered price.

  1. Administered Price. Inflasi: 18,82% (yoy), andil 4,01%

– Angkutan Udara: inflasi 54,59% (yoy), andil 1,57%

– Bensin: inflasi 30,18% (yoy), andil 1,24%

– Angkutan Dalam Kota: inflasi 79,48% (yoy), andil 0,72%

  1. Core Inflation. Inflasi: 3,58% (yoy), andil 2,04%

– Sabun Mandi: inflasi 35,97% (yoy), andil 0,20%

– Mobil: inflasi 12,00% (yoy), andil 0,15%

– Ikan Tembang: inflasi 34,78% (yoy), andil 0,13%

  1. Volatile Food. Inflasi: 6,08% (yoy), andil 1,32%

– Telur Ayam Ras: inflasi 20,60% (yoy), andil 0,13%

– Ikan Cakalang: inflasi 52,58% (yoy) andil 0,12%

– Daging Babi: inflasi 12,29% (yoy) andil 0,11%

Proyeksi inflasi keseluruhan tahun 2022

Sesuai dengan perhitungan BI NTT, inflasi tahunan NTT pada akhir tahun 2022 diprakirakan mencapai 7,23% (yoy). Berdasarkan pola historis, tekanan inflasi cenderung meningkat di bulan November dan Desember seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat terhadap komoditas pangan jelang momen HBKN Natal dan Tahun Baru. Selain itu, pada bulan November Provinsi NTT telah mulai memasuki musim hujan sehingga membatasi produksi pasokan tanaman hortikultura. Kemudian, momen libur akhir tahun juga seringkali dimanfaatkan masyarakat untuk bepergian sehingga dapat mendorong kenaikan tarif angkutan udara.

Upaya Pengendalian Inflasi yang Perlu Didorong

Mengoptimalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik untuk tematik ketahanan pangan dan Dana Transfer Umum (DTU), serta Belanja Tidak Terduga agar digunakan untuk pelaksanaan stabilitas harga. Hingga tanggal 21 Oktober 2022, dari total anggaran belanja wajib perlinsos sebesar Rp73,2 Miliar, telah terealisasi sebesar Rp3,2 Miliar atau baru 4,40% dari total anggaran. Realisasi anggaran dimaksud perlu terus didorong sampai dengan akhir tahun. Upaya optimalisasi fiskal pengendalian inflasi yang saat ini tengah dilakukan sebagian besar berkaitan dengan meringankan dampak inflasi kepada masyarakat rentan, antara lain melalui:

– Pemberian bantuan sosial kepada UMKM maupun masyarakat terdampak – Subsidi transportasi angkutan umum melalui pembagian kupon gratis

– Pasar murah yang menargetkan masyarakat kurang mampu Selain itu, juga perlu dilakukan upaya untuk dapat menekan angka capaian inflasi, antara lain melalui:

– Pasar murah yang dilakukan berlokasi di pasar umum sehingga dapat berpengaruh langsung terhadap harga di pasar, disinergikan dengan QRIS, dan disesuaikan pelaksanaannya dengan hari di mana BPS melakukan survei (setiap Senin dan Selasa, sedang dilaksanakan di Kota Kupang)

– Pemasangan billboard informasi harga di pasar tradisional sehingga dapat mengontrol ekspektasi harga – KAD untuk pemenuhan kebutuhan pangan di akhir tahun terutama daging dan telur ayam ras (sedang dijajaki di Kota Kupang dengan Bangli, Blitar, dan Surabaya).

Demikian perkembangan ekonomi dan prakiraan inflasi Oktober dan prakiraan inflasi tahunan 2022. Kerja kolaborasi dan sinerji semua pihak sangat diharapkan mengendalikan dan mengembalikan inflasi ke angka rentang sasaran tiga plus minus satu persen untuk kembali mmberikan kestabilan pada berbagai aspek perekonomian seperti stabilitas aktifitas perekonomian, pendapatan, daya beli, pemenuhan kebutuhan ekonomi dan akhirnya kesejahteraan masyarakat. Terima kasih kepada semua pihak yang berkolaborasi. Salam Pancasila.***/) Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan, Dr. Lery Rupidara, M.Si

Center Align Buttons in Bootstrap