WAIKABUBAK,SELATANINDONESIA.COM – Bank NTT Cabang Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat telah lama menetapkan Desa Wetana, Kecamatan Lamboya Barat, Kabupaten Sumba Barat sebagai desa binaan. Bahkan desa Wetana yang dikenal dengan aroma padi gogo yang khas menjadi salah satu dari 115 peserta Festival Desa Binaan dan Festival PAD tahun 2022 yang diselenggarakan bank NTT.
Pada Jumat (25/11/2022) Ketua Umum KADIN NTT, Bobby Lianto yang menjadi juri Festival Desa Binaan dan Festival PAD tahun 2022 melakukan kunjungan di desa Wetana. Pengusaha muda bidang property itu didampingi Reinhart R. K. Djo selaku Kasubdiv Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Desa Binaan Bank NTT serta Echni Marisa Killa selaku Pelaksana.
Potensi unggulan yang dimiliki Desa Wetana adalah padi yang oleh warga setempat dinamakan padi gogo. “Padi gogo merupakan padi ladang yang ditanam di musim hujan. Padi ini ditanam di daerah pegunungan. Padi gogo ini memiliki keunikan karena rasa dan wangi yang khas,” sebut Bobby Lianto kepada SelatanIndonesia.com, Senin (28/11/2022).
Disebutkan Bobby Lianto, padi gogo memiliki wangi pandan dan hanya dapat ditanam di desa Wetana saja “Apabila ditanam di daerah lain maka hasilnya padi gogo tidak akan wangi seperti di desa Wetana,” ujarnya yang didampingi Kades Weetana Petrus Raga Uma.
Di Desa Wetana, selain melakukan penjurian, Bobby Lianto juga melakukan penanaman simbolis Padi Gogo bersama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat.
Untuk diketahui, Desa Wetana memiliki Bumdes yang diberi nama “Mada Ole”. Bumdes ini terbentuk sejak tahun 2018 dengan kegiatan usaha utama adalah pengembangan dan pemasaran padi gogo. Bumdes menjadi offtaker bagi masyarakat desa Wetana untuk menjaga stabilitas harga beras gogo.
Dewan juri memberikan masukan agar Bumdes juga dapat bergerak di usaha lain seperti penyedia Saprodi Pertanian dan kebutuhan pokok masyarakat desa Wetana. Hal itu mesti dilakukan agar memudahkan masyarakat dalam memperoleh kebutuhan, karena faktor lokasi desa yang jauh dari kota sehingga dapat meningkatkan PAD desa Wetana.*/)TimHumas
Editor: Laurens Leba Tukan