Motivasi Gubernur Laiskodat untuk Atlet NTT, Berprestasi Bukan Karena Uang

150
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika acara penutupan Porprov NTT VIII di Satdion Oepoi Kota Kupang, Jumat (12/11/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Perjuangan untuk mendapatkan prestasi tertinggi bagi seorang atlet bukan karena uang semata-mata. Tetapi karena keinginan dan kegigihan dalam perjuangan untuk meraih prestasi itu seseorang bisa mendapatkan prestasi yag terbaik.

“Jangan pernah melihat anggarannya dan uangnya berapa. Kalau kita mau menjadi orang yang terbaik, mempersembahkan diri kita menjadi manusia terbaik  maka latihan terus-menerus dilakukan,” sebut Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat ketika menutup rangkaian Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTT VIII di Satdion Oepoi, Kota Kupang, Jumat (18/11/2022) malam.

Disebutkan Gubernur Laiskodat, NTT telah mendapatkan anugerah yang luar biasa khususnya dalam bidang olahraga. Banyak sekali NTT mendapatkan atlet-atlet terbaik yang terkenal dalam kontestasi atau liga-liga, dan pertandingan-pertandingan internasional. “Mereka bukan berasal dari keluarga orang kaya. Contohnya Irjen. Pol. Johny Asadoma, Kapolda NTT. Pada umur 17 tahun sudah juara SEA Games. Karena itu pesanya adalah perjuangan untuk mendapatkan prestasi tertinggi bukan karena uang semata-mata tapi karena keinginan dan kegigihan dalam perjuangan untuk meraih prestasi itu seseorang bisa mendapatkan prestasi yag terbaik,” tegas Gubernur Laiskodat.

Ia memberikan apresiasi khusus kepada Ketua Panitia Pelaksana Porprov NTT VIII, Dr. Inche Sayuna dan seluruh jajaran yang telah bekerja keras. “Terima kasih untuk semua yang menyukseskan Porprov NTT ke VIII. Terima kasih kepada Ketua Panitia Dr. Inche Sayuna dan seluruh jajaran teman-teman yang bekerja keras,” sebut Gubernur Laiskodat.

Ia meminta KONI NTT agar melakukan paling kurang 3 bulan sekali untuk melakukan pertandingan dan perlombaan setiap cabang olahraga dalam menghadapi PON XXII tahun 2028 yang akan datang. “Ini tidak ada pilihan lain bila kita ingin bermimpi untuk menunjukan prestasi terbaik pada saat PON XXII ketika kita menjadi tuan rumah yang mungkin tidak akan terjadi lagi, dan membutuhkan waktu yang cukup lama,” sebutnya.

Gubernur Laiskodat juga memberikan apresiasi kepada Wakil Gubernur Josef A. Nae Soi yang juga Ketua Umum KONI NTT. “Biar beliau tua begini tetapi beliau bisa membawa NTT, provinsi yang kurang terkenal ini mendapatkan prestasi untuk menjadi tuan rumah PON XXII. Ini tidak gampang itu, bagi sebagian orang pikir gampang,. Tapi itu tadi kegigihan, kemauan, disiplin itulah yang menghantar kita untuk bagaimana kita mendapatkan tuan rumah PON XXII tahun 2028 di NTT,” ujarnya.

Kepada para atlet, oficial, dan para pelatih, Gubernur Laiskodat mengatakan, Porprov itu cuman batu loncatan. “Kita akan tunjukan kepada seluruh atlet di Indonesia pada tahun 2028 yang akan datang, pada 2024 kita juga latihan untuk PON XXI, tetapi yang paling penting pada 2028 harus dapat dipastikan bahwa NTT menyiapkan atletnya secara baik untuk mampu menjadi tuan rumah dan memenangkan kontestasi olahraga itu. Karena itu tidak ada yang gampang, kita kihat kempo, tinju, atletik pernah membawa nama NTT harum, mereka latihan luar biasa, menderita setengah mati bukan latihan asal-asalan. Jadi disiplin itu penting,” tegasnya.

Gubernur Laiskodat juga mengatakan, selain dari dispilin, atlet harus juga cerdas. “Jadi saya bilang atlet itu tidak boleh bodoh, kalau bodoh biar latihan setengah mati kalah terus. Kalau atlet pintar itu mampu melawan lawannya dengan baik tapi kalau hanya fisik saja tidak bisa,” katanya.

Ia berharap, semua harus terlibat untuk melakukan sebuah gerakan bersama, hingga ke desa-desa, para Bupati, Camat, dan Kepala Desa untuk menggerakan bahwa tahun 2028 NTT menjadi tuan rumah PON XXII. “Semua harus disampaikan dimanapun berada. Karena itu KONI, ini gerakannya harus sampai kedesa-desa. Para kepala desa setiap hari harus ada kampenye tentang PON tahun 2028. Sehingga seluruh masyarakat dimanapun berada tahu tahun 2028 atlet-atlet disiapkan dengan baik berhadapan dengan atlit-atlit dari manapun untuk kita bisa bertarung dengan baik di tempat ini sebagai tuan rumah PON XXII,” ujarnya.

Ketua Umum KONI NTT, Josef A. Nae Soi saat itu menghimbau kepada para atlet, agar menjaga stamina karena masih ada beberapa event kedepan. “Tahun depan kita akan melaksanakan Pra PON, tahun 2024 kita akan melaksanakan PON XXI di Aceh dan Medan, kemudian tahun 2026 kita kan bertemu lagi disini untuk Porprov ke IX, dan tahun 2028 kita akan melaksanakan PON XXII di NTT dan NTB,” sebut Nae Soi yang juga Wagub NTT.

Ia meminta para atlet dan ofisial agar terus menyiapkan diti dengan sebaik-baiknya. “Anak-anakku sekalian, raihlah prestasi pada saat Pra Pon, PON XXI dan  PON XXII nanti, sebagai Ketua Umum KONI NTT, saya mengucapkan selamat jalan kepada para atlet kembali ke daerah masing-masing, jangan lupa berlatih terus supaya tingkatkan prestasi anda,” ujar Nae Soi.

Turut hadir dalam acara tersebut Anggota DPR RI Julie Sutrisno Laiskodat, Ketua DPRD NTT Emilian J. Nomleni dan para anggota diantaranya Mohammad Ansor, Viktor Mado Watun, Kapolda NTT Irjen Pol. Johny Asadoma, kajati NTT serta unsur Forkopimda NTT serta para atlit dan ofisial dari seluruh Kabupaten dan Kota se NTT.*/)AditAdu

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap