Denda Rp 50 Juta, Sanksi PSSI NTT untuk Perseftim di ETMC

335
Ketua Komite Disiplin Asprov PSSI NTT Lukman Hakim

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Laga sepakbola paling bergengsi di Nusa Tenggara Timur, Liga III El Tari Memorial Cup (ETMC) ke 31 yang digelar di Lembata telah usai akhir September 2022 silam. Meski demikian, kisah kelam tentang ulah oknum supporter Perseftim Flores Timur di Gelora 99 Lewoleba, Lembata ketika Tim Dopi Kepo berhadapan dengan Perse Ende menyisahkan masalah.

Asosiasi Provinsi atau Asprov PSSI NTT memberikan sanksi disiplin kepada Perseftim Flores Timur dengan denda Rp 50 juta. Sanksi itu diberikan PSSI kepada Perseftim Flores Timur karena terbukti melanggar aturan disiplin pada perhelatan ETMC Lembata 2022.

Dilansir dari victorynews.id, Rabu (9/11/2022), Ketua Komite Disiplin Asprov PSSI NTT Lukman Hakim menjelaskan, PSSI NTT telah menggelar rapat dan telah memutuskan untuk memberikan sanksi disiplin kepada tim Perseftim Flores Timur atas kegaduhan yang dilakukan oleh suporternya.

“Hasil rapat PSSI NTT, telah mengeluarkan keputusan atas tindakan suporter, maka hukumannya itu di Pasal 70 (ayal I dan 4). Pasal yang mengatur tingkah laku buruk penonton dan hukumannya lampiran I Kode Disiplin PSSI Tahun 2018. Jadi Perseftim Flores Timur didenda Rp 50 juta dan jika tidak dibayarkan kurang lebih dari 3 bulan, maka tim Perseftim tidak diperkenankan untuk mengikuti Liga 3 ETMC tahun 2023 di Rote Ndao,” tegasnya.

Lukman menjelaskan, pelanggaran yang dilakukan oleh suporter Perseftim Flores Timur melawan Perse Ende saat laga delapan besar sangat berdampak bagi tim Perseftim Flores Timur. “Yang dilakukan suporter Perseftim Flores Timur melawan Perse Ende pada 23 September 2022 di Stadion Gelora 99, sangat berdampak negatif di dunia sepak bola NTT dan bila Perseftim tidak membayar maka akan diberikan sanksi yang tegas,” tegasnya.

Lukman berharap, kejadian itu dapat dijadikan pembelajaran, sehingga ke depan tidak terjadi lagi sehingga cita-cita untuk membangun sepak bola di NTT menjadi sempurna. “Sangat disayangkan juga oleh pak ketua dan pak wakil ketua PSSI. Saat ini sepak bola NTT didorong untuk lebih berkembang, tetapi tercoreng dengan kejadian ini. Kit harapkan Perseftim dapat mengakomodir pelanggaran itu, sehingga tahun depan dapat mengikuti ETMC tahun 2023 di Kabupaten Rote Ndao,” tandasnya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap