Kisah Sukses Bank NTT di TJPS, Kini Direplikasi ke Sektor Peternakan

106
Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho ketika menandatangani kesepakatan kerja sama lintas sektor dengan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat tentang Ekosistem Pembiyaan Sektor Peternakan di Provinsi NTT melalui Fasilitas Kredit Mikro atau pembiyaan Lainnya di ruang rapat Gubernur, Kantor Gubernur NTT, Selasa (16/8/2022). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM –  PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur benar-benar membuktikan diri sebagai pelopor perekonomian masyarakat NTT. Setelah sukses menjadi penopang utama menyukseskan program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS), Bank NTT yang kini dinahkodai Dirut Harry Alexander Riwu Kaho mulai meramba sektor peternakan.

Bahkan, menurut Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, kedepan Bank NTT melalui Kredit Merdeka akan masuk ke sektor Perikanan dan Rumput Laut sehingga semuanya masuk dalam tata kelola sebuah ekosistem yang rapi.

“Apa yang sudah dilakukan sebelumnya melalui program Tanam Jagung Panen Sapi tinggal kita relipaksi untuk masuk ke peternakan,” sebut Gubernur Liskodat ketika melakukan Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Provinsi dengan Korem 161/Wirasakti, Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal (Ditjen) Perbendaharaan Provinsi NTT, BPJS Ketenagakerjaan, Politani Negeri  Kupang, Bank NTT, Jamkrida NTT dan UD Terobos tentang Ekosistem Pembiyaan Sektor Peternakan di Provinsi NTT melalui Fasilitas Kredit Mikro atau pembiyaan Lainnya di ruang rapat Gubernur, Kantor Gubernur NTT, Selasa (16/8/2022).

Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan, dibutuhkan konsistensi dalam pengembangan aliansi sinergitas ekosistem pembiayaan, untuk mencapai Visi NTT Bangkit Menuju Masyarakat Sejahtera dalam bingkai NKRI.

Menurutnya, Bank NTT sebagai bank daerah, bank milik pemerintah, dan bank kebanggaan masyarakat NTT, terus berupaya melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat. “Pemberdayaan jauh lebih berkontribusi nyata, dari pada hanya pada tataran diskusi, konsep dan pengamatan,” sebut Dirut Alex.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Johanna E. Lisapaly mengatakan, ekosistem adalah pengembangan peternakan dari hulu ke hilir melalui pola kemitraan inti plasma di mana peternak sebagai  plasma dan pelaku usaha yang terseleksi sebagai inti yang didukung lembaga keuangan dan stakeholder lainnya.

“Kesepakatan bersama ini adalah dasar kerjasama para pihak untuk wujudkan ekosistem pengembangan  ternak melalui fasilitas kredit mikro merdeka dan pembiyaaan lainnya.Selain itu, kesepakatan  bersama ini untuk memberikan dukungan akses pembiyaan peternakan melalui bank NTT dengan penggemukan sapi potong menuju petani ternak mandiri. Keamanan peternak dijamin oleh lembaga penjamin dan jaminan akses pasar yang efektif dan efisien  dengan harga jual kompetitif oleh pelaku usaha  untuk tingkatkan produktivitas hasil peternakan di NTT,” ujar Johanna Lisapaly.***Laurens Leba Tukan/AvenR

Center Align Buttons in Bootstrap