Legislator NasDem Ratu Wulla Konsen Tangani Stunting

85
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem dapil NTT 2, Ny. Ratu Wulla Talu ketika melakukan kampanye Percepatan Penurunan Stunting pada jemaat dan masyarakat di Gedung GKS Waimangura, Klasis Waimangura Yango, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Sabtu (16/7/2022). Foto:TimRWT

TAMBOLAKA,SELATANINDONESIA.COM – Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai NasDem dapil NTT 2, Ny. Ratu Wulla Talu terus konsen bekerja bersama mitra kerjanya untuk menurunkan prevelensi stunting di NTT yang masih tinggi.

Khusus di Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD), Ratu Wulla dan mitranya BKKBN Provinsi NTT menggandeng Gereja Kristen Sumba (GKS) melakukan kampanye dan edukasi kepada warga jemaat agar memahami kerja penurunan angka stunting.

Ia menyebut, Nawacita Presiden Jokowi salah satunya adalah menciptakan SDM Indonesia yang berkualitas. Namun untuk mewujudkan SDM yang berkualitas masih terkendala dengan kondisi stunting yang masih tinggi di Indonesia.

“Salah satu penyumbang stunting tertinggi adalah NTT khususnya dari Kabupaten Sumba Barat Daya,” sebut Ratu Wulla dalam acara Kampanye Percepatan Penurunan Stunting jemaat dan masyarakat di Gedung GKS Waimangura, Klasis Waimangura Yango, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Sabtu (16/7/2022).

Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Perwakilan BKKBN NTT, Marianus Mau Kuru, Ketua DPD Nasdem SBD, Markus Dairo Talu dan ratusan warga jemaat.

Ratu Wulla meminta para jemaat untuk mulai berbenah dengan mencoba merencanakan kelahiran pada anak. “Kita harus bisa memperhatikan kesehatan ibu dan anak dengan memberikan gizi dan kasih sayang yang baik,” ujarnya.

Dikatakan, sebagai anggota DPR RI ada sejumlah tugas yang diembannya termasuk tugas pengawasan seperti yang sekarang dilakukan. “Kehadiran saya di sini untuk melakukan pengawasan terhadap kerja mitra kami yang sebelumnya sudah kami sepakati bersama. Ini bentuk dukungan kami di DPR RI buat BKKBN selain kerja kami di legilasi dan anggaran,” katanya.

Ia berharap, semua materi yang disampaikan dalam momentum itu dapat dilakukan dan diterapkan dalam rumah tangga masing-masing untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten SBD.

Kepala Perwakilan BKKBN NTT, Marianus Mau Kuru saat itu mengatakan, Gereja memjadi salah satu elemen penting untuk mengatasi stunting di wilayah NTT khususnya Kabupaten SBD. Pasalnya, jemaat yang juga merupakan warga masyarakat sangat rentan terhadap stunting.

“Sangat tepat pemerintah bergandengan tangan dengan pihak Gereja agar jemaat atau umat terhindar dari stunting. Apalagi berdasarkan data, Stunting di NTT berada di urutan pertama di Indonesia dengan prevalansi stunting mencapai 37,8 persen. Bahkan, Kabupaten SBD sendiri berada di urutan ke empat di Indonesia yang punya prevalansi Stunting tinggi,” katanya.

Ketua Pokja Percepatan Penurunan Stunting, AKI dan AKB NTT, Sarah Lery Mboeik mengatakan, sejak Agustus 2019 hingga Februari 2022 trend prevalensi stunting di NTT terus mengalami penurunan. Di periode  Agustus 2020 – Agustus 2021 mengalami penurunan sebesar 3,1%. Sedangkan  Februari 2021 – Februari 2022 mengalami penurunan sebesar 1,4%, yaitu prevalensi stunting menjadi 22%.

Lery Mboeik menjelaskan, hasil fasilitasi RKPD Tahun 2023, Kabupaten/Kota menyepakati target penurunan stunting rata-rata 10%. 2 Kabupaten menargetkan di bawah 10% yaitu Kabupaten Ngada 9,78% dan Manggarai Timur 7,5%. Bahkan ada yang menargetkan stunting 0% yaitu Kabupaten Sikka.

Ia membeberkan evalausi operasi timbang bulan Februari tahun 2022 diantaranya, dari 22 kabupaten kota masih ada 2 kabupaten dengan prosentase stunting diatas 30% yaitu Kabupaten Sumba Barat Daya dan TTU.

“Terdapat 10 kabupaten dan kota dengan prosentase stunting 20-23% yaitu Kabupaten TTS, Rote Ndao, Kota Kupang, Sabu Raijua, Kabupaten Kupang, Sumba Barat, Lembata, Sumba Timur, Flores Timur dan Manggarai. Sedangkan 10 kabupaten dengan prosentase stunting dibawah 20% yaitu Kabupaten Malaka, Sikka, Manggarai Barat, Belu, Alor, Ende, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo dan Sumba Tengah,” ujarnya.*/)TimRWT

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap