KUPANG,SELATANINDONESIA.COM–Keberadaan waduk/bendungan Tilong di Kabupaten Kupang diharapkan dapat memberikan manfaat buat masyarakat. Manfaat itu bisa dirasakan langsung saat ini maupun keberlangsungan hidup masyarakat kedepan.
Dengan menggandeng Badan Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II, masyarakat serempat yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Waduk Tilong (Madu Tilong) sedang berjuang menjadikan wilayah itu sebagai pusat Agrowisata.
Hal itu terkuak ketika Forum Masyarakat Peduli Waduk Tilong (Madu Tilong) menggelar rapat evaluasi bersama Badan Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II, di Desa Oelnasi, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Sabtu (11/6/2022).
Kegiatan rapat evaluasi ini merupakan pertemuan perdana dengan melibatkan pengurus dan seluruh kelompok masyarakat (pokmas) dengan tiga agenda yaitu, konsolidasi Pengurus Forum dan Pokmas, Penyusunan Program Kerja Forum, dan Presentasi RKM pokmas Tahun Anggaran 2022.
Ketua Forum Madu Tilong, Melkias Tanebeth, S.Pd mengharapkan sentuhan dari Balai Wilayah Sungai BWS sehingga dapat bekerja sama dengan baik. Kerja sama itu bisa menjadikan waduk/bendungan Tilong dapat memberikan manfaat buat masyarakat, baik hari ini maupun keberlangsungan hidup masyarakat kedepan.
“Mewakili Seluruh anggota Forum Madu Tilong, saya mengharapkan sentuhan dari BWS Nusa Tenggara II kiranya dapat bekerja sama bersama pokmas untuk menjalankan program yang disepakati bersama,” sebut Melkias Tanebeth.
Ketua PPK Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Lasmi, S.P., M.Si membenarkan banyak keluhan dari kelompok masyarakat (Pokmas) dan mengharapkan hasil kegiatan tahun ini dapat memberikan manfaat kepada kelompok masyarakat.
“Untuk kelompok masyarakat apa bila memiliki ide-ide yang bagus untuk menumbuhkan pemanfaatan waduk Tilong, dapat memberikan masukan permohonan berupa surat maupun proposal kegiatan untuk bisa disupport oleh Balai Wilayah Sungai BWS Nusa Tenggara II. Ini untuk keberlangsungan waduk/bendungan Tilong. Sebab baik buruknya waduk/bendungan Tilong ada di tangan masyarakat,” ujar Lasmi.
Hadir pula dalam kegiatan itu, Dr. Laurensius Lehar, S.P., M.P selaku akademisi dan tenaga ahli dalam program comunity Pasticipatory (CP). Ia mengharapkan bahwa kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dengan tujuan untuk melestarikan keberlanjutan waduk Tilong dan punya nilai ekonomi kepada masyarakat yang terlibat di dalam program.
“Bisa juga membuka peluang agrowisata mini disekitar waduk dan wisata air,” ujar Laurensius.
Ia berharap dengan dengan adanya kegiatan itu dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dalam menjaga dan melestarikan waduk Tilong. “Saya berharap, kedepannya hasil dari kegiatan ini dapat memberikan nilai ekonomi kepada masyarakat guna mendukung kebutuhan hidup masyarakat,” katanya.*/)FLeu
Editor: Laurens Leba Tukan