Jadi Tuan Rumah PON 2028, Sunda Kecil Minta Dukungan Sunda Besar

237
Wakil Gubernur NTT yang juga Ketua Umum KONI NTT, Josef A. Nae Soi pose bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai meminta dukungan agar NTT menjadi tuan rumah PON 2028. Foto: BiroAP

 KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Wakil Gubernur NTT yang juga Ketua Umum KONI NTT, Josef A. Nae Soi mengunjungi Pemprov Jawa Barat, sekaligus meminta dukungan untuk menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan PON 2028 mendatang. Pertemuan tersebut dilaksanakan di ruang Kerja Gubernur Jawa Barat, Senin (31/1/2022).

“Direncanakan PON XXII tahun 2028 adalah PON Nusa Tenggara. Mohon dukungan dari Gubernur Jawa Barat karena NTT dan NTB adalah Sunda Kecil, untuk itu diharapkan dukungan dari Sunda Besar untuk Sunda Kecil karena voting pemilihan tuan rumah PON  XXII terjadi bulan April ini,” sebut Wagub Nae Soi dalam keterangan tertulis yang diterima SelatanIndonesia.com, Selasa (1/2/2022).

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan secara prinsip, Provinsi Jawa Barat siap dukung. “1000 persen, Jabar siap dukung dan bantu loby ke Provinsi lain untuk dukung PON Nusa Tenggara. Kita harus upayakan tidak melalui voting, melalui musyawarah mufakat saja. Saya mendukung PON Nusa Tenggara karena saya mencintai tanah Nusa Tenggara” ungkap Gubernur Ridwan Kamil.

Disebutkan Ridwan Kamil, di Jabar olahraganya cukup berkembang karena ada sport science, dan fakultas sport science. “Silahkan NTT bangun sport science di NTT atau datang  belajar di sini,” jelas Gubernur Ridwan

Ketua Umum KONI Jawa Barat, Ahmad Saefudin mengungkapkan terkait Keberhasilan olahraga di Jawa Barat. “Keberhasilan Olah Raga di Jawa Barat yaitu kami terus mencari dan menata sumber atlet  dan didata by name by address. Seluruh fasilitas yang tersedia tidak didapat dari pemerintah saja, tadi melibatkan semua pihak. KONI Jabar melihat yang tidak dilihat KONI lain yaitu sentuhan kepada para atlet. Banyak atlet yang tidak disentuh. Sentuhan kebanyakan hanya sampai di pengurus. Komponen utamanya adalah latihan, makanan dan kesehatan. Atlet harus bisa dibiayai menjadi sarjana. Harus ada digitalisasi data atlet serta yang mesti menjadi pemahaman bersama yaitu Olahraga bukan hanya prestasi tapi juga bisnis, ekonomi, UMKM,” ungkap Ahmad Saefudin.*)BiroAP

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap