KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Salah satu Tim Pencari Fakta Indpendent (TPFI) Buang Sine sambil dikawal Herry FF Battileo, SH.,MH., Kuasa Hukum keluarga korban pembunuhan secara keji dan tak berperikemanusiaan Astry Manafe (30) dan Anaknya Lael Maccabee (1) untuk menyerahkan bukti-bukti ke Kapolda NTT Irjen Pol Setyo Budiyanto, Selasa (4/1/2022).
Kehadiran Buang Sine dan Herry Battileo mejadi angin segar sekaligus mewakili harapan publik pada khusus yang sudah tak sabar menunggu arus balik dari alur cerita perkembangan kasus yang kini sedang dalam proses hukum itu.
Kedatangan kedua tokoh ini disambut Kakorspripim Kapolda NTT, AKBP. Ari Satmoko diruang kerjanya, dan menerima sejumlah data yang berisi bukti-bukti, dan siapa-siapa saja yang diduga terlibat hingga otak dari pembunuhan Ibu dan Anak tersebut.
Data serta informasi yang diserhakna itu merupakan alat bukti dan petunjuk yang kuat terkait dugaan bahwa kasus hilangnya nyawa Ibu dan Anak ini merupakan korban pembunuhan berencana yang dibantai secara keji.
Kepada wartawan, Herry Battileo mengatakan, penyerahan dokumen ini merupakan jawaban polemik yang ada di Media Sosial (Medsos). “Sehingga saya meminta teman-teman TPFI yang diwakili Pak Buang Sine agar saya dapat menyaksikan secara langsung penyerahan dokumen tersebut,” sebutnya.
Herry yang juga Ketua DPW MOI NTT ini mengatakan, soal informasi terkait inisial dalam dokumen, tentunya TPFI akan bertanggungjawab kepada Kapolda NTT dan jajaran dengan harapan akan terurai kasus ini secara terang benderang.
Selaku Kuasa Hukum keluarga korban, Herry menyampaikan terimakasih kepada Kapolda NTT, Irjen Pol Setyo Budiyanto, dan TPFI (Tim Pencari Fakta Independen) yang diwakili Buang Sine atas kerja keras yang dilakukan. “Kami selaku Kuasa Hukum Keluarga Korban menyampaikan terimakasih yang tak terhingga pada Bapak Kapolda NTT, Irjen Pol Setyo Budiyanto, yang telah berkenan menerima informasi dan data dari TPFI. Dan Tak lupa juga untuk TPFI kami sangat berterimakasih atas kerja kerasnya karena telah membantu keluarga korban,” ujar Herry.***Laurens Leba Tukan
