KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Rote Ndao, Yosia Adirnaus Lau mendesak Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, Pemda Provinsi NTT dan Pemerintah Pusat agar segera mengambil langkah protes jikalau benar adanya klaim dari negara lain.
Selain itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Rote Ndao ini juga meminta agar Pemerintah secaea bejenjang mempersiapkan dokumen pembanding untuk mendukung hak warisan budaya. “Klaim yang dilakukan Sri Langka pada organisasi WIPO di Genewa harus kita cek kebenaran, baru kita lakukan langkah konkrit, tentu peranan negara sangat penting terutama Pemda Rote Ndao dan Pemprov NTT,” sebut Adri Lau kepada SelatanIndonesia.com, Minggu (2/1/2022).
Adri Lau mendesak agar segera dilakukan koordinasi secara berjenjang antar Pemerintah hingga ke pusat karena berkaitan dengan negera luar. Ia juga menyarakan agar segera membentuk team untuk melakukan penelusuran fakta sejarah dalam rangka mempersiapkan berbagai dokumen yang berkaitan dengan hak warisan budaya Sasando asal Rote Ndao. “Mankala ada timbul klaim dari berbagai pihak dan jika saling klaim, maka perlu dokumen-dokumen penunjang sebagai pembuktian sejarah,” ujarnya.
Untuk diketahui, alat musik tradisional Indonesia asal Kabupaten Rote Ndao, NTT, Sasando dikabarkan diklaim oleh Sri Langka. Bahkan, negara pulau di pesisir tenggara India itu malah nekad mendaftarkan Sasando sebagai kekayaan intelektual dunia dari Sri Langka, ke WIPO (World Intellectual Property Organization) atau Organisasi Hak Atas Kekayaan Intelektual Dunia di Jenewa , Swiss.
Dilansir dari Tribunjabar.id, menanggapi polemik itu, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy mengatakan akan menyiapkan berbagai pembuktian bahwa Sasando adalah alat musik tradisional Indonesia dari Kabupaten Rote Ndao, NTT. “Nanti pasti ada pembuktian-pembuktian. Kami siapkan nanti pembuktian-pembuktiannya bahwa itu bagian dari tradisi Indonesia,” kata Muhadjir di Gedung Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (29/12/2021).
Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi mengonfirmasi kabar tersebut. Wagub Nae Soi menerangkan, 2 bulan lalu, dia diutus ke Wipo di Swiss. Tugasnya, menyampaikan peringatan terkait alat musik Sasando namun, ia berhalangan menjalankan tugas itu. Saat ini, NTT berjuang mengembalikan Sasando sebagai hak kekayaan intelektual masyarakat Rote Ndao. “Sasando itu milik NTT, mari kita doakan kekayaan intelektual ini kembali menjadi milik kita,” ujar Wagub Nae Soi, Selasa (28/12/2021).***Laurens Leba Tukan