Catatan Akhir Tahun Golkar NTT: Panggung Ekspresi Diri Kaum Milenial

249
Para milenial Golkar NTT (belakang beridiri) yang menjadi peserta Dikpol dan Kebijakan Publik Golkar Institute pose bersama Sekretrais DPD I Golkar NTT Dr. Inche Sayuna dan pengurus lainnya dalam pentupan Dikpol di SahidT-More Hotel Kupang, (9/12/2021). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

Kalender tahun 2021 tinggal menunggu hari untuk segera diganti. Tualang panjang 365 hari di tahun 2021 akan segera berakhir. Sebagai sebuah partai besar, Golkar NTT telah banyak menoreh aksi humanis, mengukir prestasi, merengkuh simpati dan mewarnai sejarah politik di NTT. Capaian itu galibnya merupakan pengejawantahan hakikat Golkar sebagai sebuah partai. Partai yang kehadiran dan keberadaannya semata-mata untuk menyuarakan kepentingan publik. Beberapa capaian itu dikemas menjadi catatan akhir tahun Tim Media Partai Golkar NTT sebagai wujud pertanggungjawaban moral dan politik untuk masyarakat NTT.

Era ini adalah eranya generasi milenial. Generasi yang juga disebut generasi Y, yakni mereka yang lahir antara kurun waktu 1985-1995. Saat ini usia mereka mereka bawah 40 tahun.

Generasi ini sangat familiar dengan media sosial. Menyatu dengan perangkat smartphone. Jumlah mereka lebih dari separuh jumlah penduduk yang ada.
Dalam politik mereka ini cenderung apolitis. Tidak mau bersibuk diri dengan dunia politik. Apatis dengan hiruk pikuk politik. Padahal potensi mereka sangat besar. Kehadiran mereka dengan dunianya sudah sangat mewarnai tatanan hidup hampir di semua sektor. Termasuk politik.

Partai Golkar sangat menyadari potensi besar kaum milenial itu. Itu sebabnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, terus berupaya dengan berbagai cara agar Partai Golkar menjadi pilihan generasi milenial.
Golkar mesti menjadi panggung yang terbuka bagi kaum milenial untuk mengekspresikan diri. Harapan ini tidak sekadar wacana. Sebalikmya sudah dibuktikan dengan komposisi kepengurusan Partai Golkar dari tingkat pusat hingga kabupaten, bahkan kecamatan dan desa/kelurahan.

Linear dengan Dewan Pengurus Pusat, DPD I Golkar NTT juga sama. Memberi tempat dan panggung kepada kaum milenial, juga kaum perempuan. Terbukti hampir 50 persen kepengurusan Partai Golkar NTT sampai di kabupaten/kota kaum milenial dan perempuan terlihat dominan.

Memberi ruang dan panggung untuk kaum milenial dan perempuan di Partai Golkar adalah pilihan yang tepat setelah melihat potensi kaum milenial dan perempuan yang sangat kuat. Suka tidak suka, mereka adalah generasi yang mengambil alih tongkat kepemimpinan bangsa dan daerah ini.

Yang luar biasa, kehadiran mereka di Partai Golkar tidak sekadar memenuhi kuota dan karena itu asal ada. Mereka mengisi banyak posisi di badan pengurus. Dalam beragam kegiatan dan atau aksi-aksi Golkar di NTT, kaum milenial dan perempuan tampil dan mengambil peran sebagai panitia pelaksana.

Sejak menjadi Ketua DPD I Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, terus mendorong keterlibatan milenial dan kaum perempuan untuk berpolitik dan mengekspresikan diri di Partai Golkar. “Memberikan ruang dan panggung kepada milenial dan kaum perempuan merupakan sebuah upaya serius Partai Golkar guna melepaskan imij Partai Golkar sebagai partainya orang tua, partainya kaum laki-laki. Ke depan Partai Golkar harus lebih dominan sebagai partai anak muda, generasi milenial dan juga didominasi kaum perempuan. Namun kehadiran senior dan sesepuh menjadi panutan dan pengarah bagi milenial,” tegas Melki.

Sekretaris DPD I Partai Golkar NTT, Dr. Inche Sayuna, dalam sambutannya pada acara Natal Bersama Partai Golkar di Kantor DPD I Golkar NTT, Selasa (21/12/2021), juga menegaskan bahwa Partai Golkar berkomitmen memberikan ruang yang besar bagi kaum milenial dan perempuan dalam kepengurusan. Bahkan mempercayakan sejumlah kegiatan daerah maupun nasional kepada dan dipandu oleh kaum milenial.

“Dan terbukti kemarin saat Dikpol yang bertaraf nasional sukses ditangani oleh kaum milenial. Panggung itu sudah digunakan sebaik mungkin oleh mereka. Kami ingin Partai Golkar menjadi partai yang menggerakkan milenial dalam mengekspresikan diri mereka. Dan kami sudah buat itu,” tegas Wakil Ketua DPRD NTT ini.

Inche menguraikan, dari 10 program strategis Partai Golkar porsi paling besar diberikan kepada kaum milenial dan kaum. Hal itu dilakukan Golkar untuk memberi tempat bagi mereka menyalurkan bakat dan mengembangkan potensi, juga sekaligus memberi ruang yang cukup guna mengekspresikan segala potensi yang ada itu.

“Kami ingin mengubah imij Partai Golkar dengan lebih memberikan panggung dan ruang kepada kaum milenial dan kaum perempuan, mulai dalam struktur kepengurusan Partai Golkar maupun iven-iven besar. Semuanya kami percayakan kepada kaum milenial. Hasilnya mereka mampu membuktikan kepada kami bahwa mereka bisa dipercaya sebagai pemimpin di daerah ini kelak,” tegas Inche.

Beberapa anak muda di Golkar NTT mengakui dan berbangga mendapat tempat di struktur Golkar dan juga dipercayakan mengelola kegiatan penting. Sebut misalnya, Aksa Yuniorita Blegur yang dipercayakan menjadi Ketua Panitia Dikpol Golkar NTT awal Desember 2021.

Perempuan Alor ini sangat bangga bisa berada dan bergabung di Partai Golkar. Nita, panggilan akrabnya, beralasan Partai Golkar memberikan panggung yang besar baginya dalam mengekspresikan diri dengan potensi yang ada. “Kami sangat percaya diri dengan dukungan penuh dari para senior. Mereka memberikan kami kepercayaan penuh dalam memandu kegiatan-kegiatan yang ada. Kami tidak main-main, kami tunjukkan dengan kerja keras dengan menyukseskan seluruh kegiatan yang dipercayakan kepada kami,” kata Nita beberapa waktu lalu.

Nita memberi apresiasi khusus kepada Ketua DPD I Golkar NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, karena benar-benar memberikan kaum milenial dan perempuan panggung yang luar biasa sehingga Partai Golkar menjadi ruang bagi milenial mengekspresikan diri dan potensi yang ada. “Terima kasih Pak Ketua, kami benar-benar diberikan kepercayaan yang luar biasa dalam menggerakkan roda kepengurusan Partai Golkar. Namun tidak dipungkiri jika andil semuanya itu adalah dukungan penuh dari para senior dan sesepuh Partai Golkar,” kata Nita.

Sedangkan Grace Natalia Hengki Famdale mengatakan, Partai Golkar sudah semakin berubah dengan menggerakkan potensi milenial dan kaum perempuan. Dengan begitu Partai Golkar tidak lagi terkesan sebagai tempat berkumpulnya para orang tua. “Kami sangat nyaman berada di tengah-tengah para senior, karena kami diberikan ruang dan panggung yang luar biasa untuk mengekspresikan potensi yang ada pada kami. Kami bisa belajar berpolitik dan berkarya lewat Partai Golkar dengan ekspresi kami masing-masing,” kata Grace.

Grace menjadi pengurus di Biro Pariwisata, Koperasi dan Ekonomi Kreatif DPD I Golkar NTT. Dia yakin bahwa Partai Golkar menjadi partainya anak muda yang akan berkontribusi besar pada pembangunan negara ini. “Kami percaya, dengan berjalan bersama Partai Golkar anak muda akan berkontribusi penuh dalam pembangunan negara ini,” tegas Grace. (rambu prailiang/tmpg)

Center Align Buttons in Bootstrap