KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Bencana badai siklon tropis seroja yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Minggu (4/4/2021) silam merenggut 174 jiwa dan 48 lainnya masih dilaporkan hilang, masih dalam pencarian. Data tersebut diumumkan pada Sabtu (10/4/2012) malam oleh Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo dalam konferensi pers di Posko Tanggap Darurat Bencana Siklon Tropis Seroja Provinsi NTT.
“Hingga malam ini, jumlah korban meninggal bertambah menjadi 144 orang dan 62 orang masih hilang dan hingga kini masih dalam pencarian,” ujar Ardu Jelamu didampingi Kasrem 161 Wirasakti Kupang, Kolonel TNI James Ratu Edo.
Doni Monardo mengatakan, korban meninggal dunia terdapat di 8 kabupaten dan Kota Kupang. Sementara korban yang masih hilang ada di 5 kabupaten.
Korban meninggal dunia terbanyak saat ini berada di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur sebanyak 71 orang. Di Lembata sebanyak 46 orang, menyusul Kabupaten Alor sebanyak 28 orang, Kabupaten Kupang sebanyak 12 orang, Kota Kupang 6 orang, Kabupaten Malaka 6 orang Sabu Raijua 3 orang dan Ende serta Sikka masing masing 1 orang.
Sedangkan korban yang masih hilang terdapat di Kabupaten Lembata sebanyak 22 orang, Kabupaten Alor sebanyak 13 orang, Kabupaten Flores Timur sebanyak 5 orang, Kabupaten Sabu Raijua sebanyak 5 orang dan Kabupaten Kupang sebanyak 3 orang.
Doni Monardo mengatakan, tambahan meninggal hari ini berdasarkan laporan dari Kabupaten Kupang. “Ada tambahan yang terbaru dari Kabupaten Kupang,” katanya.
Sementara itu, dua pemerintah kabupaten merevisi data orang meninggal dalam laporan mereka kepada Kepala BNPB pada Jumat malam. Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bulu dan pejabat perwakilan BPBD Kabupaten Ngada menyatakan tidak ada korban meninggal di wilayah mereka. Sebelumya, BPBD Kabupaten Ngada melaporkan 1 orang meninggal dunia sementara Sekda Kabupaten Rote Ndao melaporkan 2 orang meninggal dunia.***Laurens Leba Tukan