
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Agnes Debi Rostin Angkasa, Sekretaris Bappilu DPD I Golkar Provinsi NTT menilai, Pendidikan Politik dan Kebijakan Publik Golkar Institute yang diselenggarakan selama tiga hari beruntun sebagai ajang yang sangat bermanfaat sekaligus bergengsi bagi kaum milenial.
“Kami sebagai milenial dan pemula dalam dunia politik, Dikpol ini sangat brmanfaat untuk ditanamkan bagi milenial agar roda demokrasi dapat berkelanjutan dalam melahirkan para pemimpin bangsa Indonesia kedepan,” sebut Debi Angksa, sapaan akrab Agnes Debi Rostin Angkasa, salah satu peserta Dikpol dan Kebijakan Publik di Hotel Sahid T-More Kupang, Selasa (7/12/2021).
Menurut Debi, banyak pintu untuk melaksanakan pendidikan politik namun peran partai politik harus lebih diutamakan dalam memberikan pendidikan mengenai perpolitikan. “Partai Golkar telah menjembatani ini bagi kadernya dan bagi kalangan milenial dari masyarakat umum. Saya mengaku bangga dan salut untuk Partai Golkar,” sebut Debi.
Ia menilai, pemateri yang dihadirkan dalam Dikpol ini sangat berkompeten dalam bidangnya dan sangat menguasai apa yang dibicarakan. “Kemasan materi yang diberikan oleh setiap pemateri juga ringkas dan terstruktur. Bahkan nyaris susah bagi kami untuk mencari celah untuk bertanya karena sangat jelas. Selain penguasaan materi, para pengisi matri Dikpol ini juga secara pengalaman sudah sangat cukup sehingga contoh dan sharing success story oleh pembicara juga jadi mudah diterima oleh peserta karena sangat realistis,” jelasnya.
Dikatakan Debi, ia mampu menemukan sesuatu dalam politik yang membuatnya semakin mantap untuk menjadi seorang politisi. “Pengetahuan dan succes story yang diberikan oleh pemateri yang memungkinkan bagi saya untuk bisa melihat masalah atau peristiwa politik dari berbagai sudut. Juga dari berbagai pemahaman yang komprehensif yang menyertainya sehingga sangat berharga sebagai bekal bagi seorang politisi pemula seperti saya,” katanya.
Debi berharap, partai Golkar lebih sering mengadakan Dikpol serupa agar kader kadernya dan juga simpatisannya lebih banyak lagi yang dibekali dengan baik dalam dunia politik guna membesarkan dan memperkuat Partai Golkar sekarang dan akan datang. “Perhatian dari para senior partai juga diharapkan lebih bagi dikpol ini agar jejak mereka terus dilanjutkan sehingga mimpi-mimpi para senior partai yang belum sempat dilakukan pada eranya bisa diwujudkan dengan hal yang lebih inovatif dimasa yang akan datang oleh para calon politisi Golkar,” sebut Debi.
Diberitakan sebelumnya, Golkar Institute yang merupakan salah satu dari delapan program strategis Partai Golkar, akan menggelar Pendidikan Politik (Dikpol) dan Kebijakan Publik bagi kader muda milenial. Dikpol tersebut akan diselenggarakan di Sahid T-More Hotel Kupang selama tiga hari sejak Selasa 7/12/2021 sampai Jumat 9/12/2021.
Sederetan nama baken, para tokoh politik DPP Golkar diantaranya DPP Golkar Akbar Tandjung, Erwin Aksa, Ace Hasan Syadzily, Puteri Komarudin, Andini Efenedi, Mulya Amri, dan Emanuel Melkiades Laka Lena akan berbicara dalam forum Dikpol tersebut. Turut memberikan materi dari kalangan akademisi yaitu Pater Yulius Yasinto, Dr. Rudy Rohi, dan Hermen Heizer. Juga, Bupati Belu dr. Taolin Agustinus.
“Pendidikan Politik dan Kebijakan Publik ini digelar oleh DPP Golkar melalui Golkar Institute bertujuan untuk menularkan kematangan kader melalui pendidikan politik dan kebijakan publik bagi kader Golkar dan masyarakat umum yang berpotensi. Dan, dari 34 DPD I Golkar se Indonesia, DPP Golkar menetapkan tujuh DPD I untuk dilaksanakan Dikpol tahap pertama, dan NTT termasuk diantara ketujuh itu,” sebut Golkar Institute Provinsi NTT, Dr. Achri Deodatus ketika menggelar jumpa pers di Gedung Golkar NTT, Senin (6/12/2021). Jumpa pers itu dipandu oleh Wakil Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPD Golkar NTT, Frans Sarong itu dihadiri Wakil Ketua OKK Ans Takalapeta, Ketua Panitia Dikpol Aksa Yuniorita Blegur serta Sekretaris panitia Vinsen Bureni.
Dr. Archy Deodatus mengatakan, pemimpin politik harus trampil mencari tahu kemana masyarakat yang dipimpinya akan pergi dan sang pemimpin harus berlari lebih dahulu di depan. Itu pasalnya, Pendidikan Politik dan Kebijakan Publik dari Golkar Institute ini digelar agar para calon pemimpin memiliki keterampilan dan kepekaan publik. “Mau jadi Kepala daerah, harus cari tau kemana rakyat yang mau dipimpin itu pergi,” sebut Acrhy yang meniti karir politiknya di Golkar sejak jaman orde baru, reformasi, hingga kini.***Laurens Leba Tukan