Melki Laka Lena: Covid Diperhatikan, DBD dan TBC Lebih Diurus Lagi

219
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena usai menggelar Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Advokasi Dan Sosialisasi Arbovirosis bersama mitra Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI di Gereja GMIT Ebenhaezer Tarus, Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Sabtu, (20/11/2021). Foto: Igo

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Memasuki musim hujan, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI , Emanuel melkiades Laka Lena menghimbau masyarakat untuk memulai gerakan “Satu Rumah Satu Jumantik” guna mencegah penyakit Demam Berdarah (DBD). Jumantik adalah Juru Pemantau Jentik.

Himbauan ini disampaikan dalam Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Advokasi Dan Sosialisasi Arbovirosis bersama mitra Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di Gereja GMIT Ebenhaezer Tarus, Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Sabtu, (20/11/2021).

“Meksi saat ini kita masih menghadapi pandemi Covid-19 namun energi kita harus terbagi dengan memperhatikan penyakit lain. Intinya energi kita harus terbagi, virus corona diperhatikan, DBD dan TBC lebih diurus lagi”, tegas Melki Laka Lena.

Politisi dan Apoteker ini mengatakan, untuk mencegah penyakit DBD di musim hujan ini, menurut dia, peran serta masyarakat sangat menentukan. Itu pasalnya, program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan gerakan 3M Plus yaitu Menguras tempat penampungan air, Menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air serta Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah perlu terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun khususnya pada musim penghujan.

Selain itu menurut Melki, segala bentuk kegiatan pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida ke penampungan air, menggunakan kelambu, memakain baju yang melindungi dari gigitan nyamuk, memasang kawat anti-nyamuk di ventilasi rumah, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk menggunakan obat nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi rumah, juga menghindari kebiasaan menggantung pakaian harus terus dilaksanakan.

Selain gerakan PSN 3M Plus, menurut Melki, upaya efektif untuk memberantas dan mencegah penyebaran DBD adalah menetapkan satu rumah satu Jemantik (Juru Pemantau Jentik). “Tugasnya adalah mensosialisasikan PSN 3M Plus kepada seluruh anggota keluarga/penghuni rumah, Memeriksa/memantau tempat perindukan nyamuk di dalam dan di luar rumah seminggu sekali, Menggerakkan anggota keluarga/penghuni rumah untuk melakukan PSN 3M Plus seminggu sekali dan Hasil pemantauan jentik dan pelaksanaan PSN 3 M Plus dicatat pada kartu jentik. Saya harapakan agar disetiap rumah ada yang ditugaskan khusus sebagai Jumantik. Dimasa mulai musim hujan bergini harus lebih aktif. Jaga lingkungan selalu bersih, agar nantinya kita semua terhindar dari penyakit DBD dan pelnyakit lainnya,” himbau Melki Laka Lena.

Usai menggelar sosialisasi, Melki juga memberikan sumbangan 2.700 test Rapid Antigen dan 270 PMT Ibu Hamil untuk 27 Puskesmas di Kabupaten Kupang dan 1.100 test Rapid antigen dan 110 PMT Ibu Hamil untuk 11 Puskesmas di Kota Kupang. *)Igo

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap