KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Bankir muda NTT Robert Fanggidae, yang akrab disapa Boby Fanggidae resmi dilantik menjadi Ketua Pengurus Asosiasi UMKM Naik Kelas Provinsi NTT, Jumat (3/9/2021). Boby dilantik bersama 27 Pengurus lainnya secara virtual oleh Ketua Umum Asosiasi UMKM Naik Kelas Indonesia, RM Tedy Aliudindan dan dihadiri Ketua Umum Kadin Indonesia, Eddy Ganefo.
Boby Fanggidae yang kini Dirut Bank TLM itu menyebut, berbagai langkah telah dilakukannya bersama Pengurua Asosiasi UMKM Naik Kelas Provinsi NTT yaitu membentuk pengurus, dan mengumpulkan data UMKM hingga kini di 1 Kota dan 9 Kabupaten di NTT. “Data tersebut akan kami kelompokkan dan melakukan pembinaan dengan penguatan kapasitas SDM maupun kelembagaan,” sebut Boby Fanggidae.
Menurut Boby, berdasarkan data tersebut pihaknya akan mengarahkan agar setiap kabupaten untuk tahun ini cukup 1 produk unggulan. “Ibu Sekretaris kami telah berkoordinasi dengan Kementan agar UMKM Naik Kelas di NTT terlibat dalam program pemberdayaan petani Porang dan Vanila,” ujar Boby.
Disebutkan, setiap program yang bakal dilaksanakan membutuhkan komitmen, dukungan dan kerjasama baik dari Pengurus Propinsi, Pengurus Pusat, Kadin Indonesia, Pemerintah, lembaga keuangan, perguruan tinggi maupun pelaku UMKM itu sendiri sehingga cita-cita untuk membuat UMKM Naik Kelas bisa terwujud. “Jumlah UMKM di NTT per 2020 sekitar 104 ribu dengan berbagai kemajuan, masalah dan tantangan, sehingga kehadiran UMKM Naik Kelas di NTT harus dapat memberikan Nilai Tambah bagi kemajuan UMKM,” ujarnya.
Ia menambahkan, syarat utama pemulihan ekonomi yaitu memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. “Saya mengajak kita semua untuk taat prokes dan memberi diri serta menghimbau keluarga dan relasi kita untuk divaksin demi menjaga imunitas tubuh,” katanya.
Ketua Umum Asosiasi UMKM Naik Kelas Indonesia, RM Tedy Aliudindan mengatakan, meski dibentuk dalam suasana pandemi Covid-19, UMKM Naik Kelas dibentuk dengan misi saling membantu-saling menguatkan satu sama lain. “UMKM Naik Kelas lebih mengutamakan kepentingan anggota, tidak untuk kepentingan pribadi, dan selalu tulus memberikan pembinaan kepada pelaku UMKM di daerah binaan masing-masing,” sebut Tedy.
Dikatakan Tedy, Kominsutas UMKM Naik Kelas NTT harus bisa mendominasi untuk merangkul dan membina serta mengembangkan para palaku UMKM di NTT yang telah terdata sementara sekitar 104 ribu, dengan berbagai strategi khsusnya produk unggulan yang bukan hanya menembus pasar dalam negeri tetapi juga di luar negeri.
Ketua Umum Kadin Indonesia Eddy Ganefo dalam arahannya mengatakan, kendati di tengah pandemi Covid-19 banyak hal yang bisa menghambat usaha para pelaku UMKM namun dengan semangat yang tinggi, hambatan apapun dapat teratasi bahkan dapat meningkatkan kualitas usaha kita. “Mayoritas usaha yang ada di Indonesia saat ini sekitar 99 persen atau sekitar 64 juta lebih adalah UMKM. Selama ini Indonesia menggantungkan pilar ekonominya di usaha besar, maka melalui Kadin dan UMKM Naik Kelas ini kita berharap UMKM lah yang menjadi pilar ekonomi,” sebut Ketum Kadin Indonesia Eddy Ganefo.
Dikatakan Eddy Ganefo, jika UMKM telah mandiri dan bangkit maka tsunami apapun seperti pandemi ini tidak akan goyah. “Ini harapan saya kepada UMKM Naik Kelas di NTT yang saya dengar Bapak Gubernur NTT sangat konsen memberikan perhatian terhadap UMKM. Sehingga mari kita terus berkolaborasi baik dengan Pemerintah Provinsi maupun Kota/Kabupaten, serta sesama UMKM karena kunci keberhasilan kita ada di kolaborasi, selain memanfaatkan teknologi digital,” ujranya.***Laurens Leba Tukan