Selain Covid, Bupati Lembata Meninggal Karena Komplikasi Sejumlah Penyakit

447

LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur meninggal karena komplikasi sejumlah penyakit. Hal itu disampaikan Direktur Rumah Sakit Siloam Kupang, Hans Lie ketika dihubungi wartawan, melalui sambungan telepon, Sabtu (17/7/2021) malam.

Hans enggan menjelaskan secara detail, jenis penyakit yang diderita oleh Bupati Yentji Sunur. Ia juga tak menanggapi soal dugaan Covid-19. “Kalau untuk detail penyakitnya, nanti bisa dengan keluarga almarhum,” kata Hans.

Menurut Hans, Yentji Sunur meninggal setelah menjalani perawatan medis di ruang isolasi rumah sakit Siloam selama dua hari dan meninggal pada Sabtu sore. “Untuk penyebab meninggalnya, karena komplikasi,” ujar Hans.

Sebelumnya, Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, meninggal di rumah sakit Siloam Kupang pada Sabtu (17/7/2021). “Betul, Bupati Lembata meninggal kurang lebih 45 menit yang lalu,” ungkap juru bicara Pemerintah Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu, kepada wartawan, Sabtu sore.

Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday melarang masyarakat untuk tidak mengikuti prosesi pemakaman jenazah Yentji Sunur. “Masyarakat dilarang, tidak boleh ikut jemput jenazah di bandara maupun saat kubur,” ujar Thomas Langoday di Lewoleba, Ibu Kota Kabupaten Lembata.

Thomas Ola menyebut, untuk penanganan jenazah Bupati Lembata dua periode tersebut nantinya sesuai protokol kesehatan. Personel Polri dan TNI juga bakal dikerahkan pada besok, ketika jenazah tiba di Lewoleba. “Besok terbang dari Kupang pagi, sampai di Lewoleba jam 8.30 pagi,” papar Thomas Ola.

Informasi yang dihimpun wartawan, pada Jumat (16/7), anak sulung Bupati Sunur, Elisabeth Amanda mencari donor plasma darah untuk ayahnya. Pengumuman pencarian donor plasma darah itu disebarkan Elisabet Amanda, anak Sulung Bupati Sunur melalui akun Instagram miliknya, sejak Rabu (14/7) lalu.*)Tedy Lagamaking

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap