KBM Tatap Muka di Kota Kupang Tergantung Perkembangan Covid

219
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami mengatakan, pembukaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka bagi sekolah-sekolah di Kota Kupang bisa dilakukan berdasarkan perkembangan kasus Covid-19.

Dumuliahi mengaku saat ini dinas terus melakukan penilaian di semua sekolah untuk memastikan kesiapan melaksanakan KBM tatap muka. “Di waktu-waktu ini kita rajin turun ke sekolah melihat kesiapan sekolah,” sebutnya kepada wartawan di Kupang, Selasa (13/7/2021)

Dalam penilaian itu juga Dinas P dan K turut menilai jumlah guru yang telah mendapat vaksinasi dan juga kesiapan prokesnya. Menurutnya, saat ini juga sedang dilakukan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dilakukan secara daring. Hal ini membuktikan pihaknya tetap patuh terhadap Surat Edaran (SE).

Dikatakan Dumuliahi, pekan ini dinas akan mengantongi sejumlah sekolah yang telah dinyatakan siap menyelenggarakan KBM tatap muka apabila telah diizinkan Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore. Sekolah yang telah siap akan melakukan KBM tatap muka secara terbatas. “Kesimpulan akhir itu belum, tapi dari data-data yang saya dengar dari laporan itu tidak lebih dari 50 persen sekolah yang sudah siap,” katanya.

Ia menegaskan, penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) harus disiapkan hingga kurun waktu satu semester meski semua tenaga pengajar telah mendapat vaksinasi. Dalam laporan yang diterimanya, jumlah vaksinasi bagi tenaga pendidik dan pegawai di lingkup semua sekolah tercatat sebanyak 2/3 sedangkan sisanya belum mendapat vaksinasi.

Disebutkan, potensi pembukaan sekolah tatap muka belum bisa dipastikan lebih lanjut, sebab lonjakan kasus Covid-19 di Kota Kupang menjadi pertimbangan utama dalam menerapakan kebijakan tersebut. Rencana itu juga sejalan dengan surat keputusan empat menteri yang mengembalikan keputusan KBM tatap muka ke pemerintah daerah.

Dumuliahi menghimbau semua guru untuk mempersiapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pasalnya, PJJ tetap dilakukan meski sekolah telah diperbolehkan KBM tatap muka. Imbauan ini juga dimaksud untuk mempertegas jumlah hari bagi satu siswa melaksanakan KBM tatap muka maksimal tiga hari.

“Paling tinggi itu siswa di sekolah tatap muka tiga hari. Oleh karena itu saya minta guru menyiapkan materi secara daring itu dengan baik sehingga membuat siswa itu bisa nyaman saat sekolah daring itu,” tandasnya.

Himbauan yang sama disampaikan kadis Dumuliahi kepada orang tua siswa agar bisa mempertimbangkan rencana KBM tatap muka ini. Prinsipnya adalah tetap menjaga kesehatan siswa daripada harus mengorbankan siswa dalam pandemi ini.

“Bagi para siswa ia juga meminta keterlibatan orang tua untuk mendampingi proeses belajar mengajar secara daring yang selenggarakan. Siswa juga kami mohon dengan hormat untuk mengikuti proses ini karena memang Corona kita tidak melihat tapi fakta itu ada dan cukup banyak yang menjadi korban. Kita semua bisa tahan diri dan mari kita sama-sama berbuat untuk kemajuan anak didik kita,” ujarnya.*)Reno Matrekano

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap