Kopi Wano dan Teh Kadara Sumba Resmi Diluncurkan

210
Acara peluncuran produk lokal Kopi Wano dan Teh Kadara di Sekolah Wano, Desa Wano Kasa, Kecamatan Tanah Righu, Kabupaten Sumba Barat, Jumat (7/5/2021).

WAIKABUBAK,SELATANINDONESIA.COM – Dua produk kewirausahaan lokal dari Kabupaten Sumba Barat resmi diluncurkan. Kedua produk itu adalah Kopi Wano dan Teh Kadara Sumba. Peluncuran oleh Sekolah Wano, Desa Wano Kasa, Kecamatan Tanah Righu, Kabupaten Sumba Barat, Jumat (7/5/2021).

Kepala Tata Usaha (KTU) Sekolah Wano, Stefanus Nono Malo, SP mengatakan, pola pikir lama yang ada pada masyarakat selama ini adalah bagaiman mencari kerja tetapi tidak pernah berpiki bagaimana cara menciptakan lapangan pekerjaan. “Sekolah Wano, walaupun kata wano itu kampung tetapi bagaimana mengangkat apa yang menjadi keaslian kita meski capek dan melelahkan, tetapi yakinlah bawah satu proses tidak mengingkari hasil, kita harus punya keyakinan pasti berhasil,” sebut Stefanus.

Dikatakan Stefanus, Pemerintah Daerah akan memberikan suntikan semangat berupa bantuan dana jikalau kelompok ini berjalan, bukan untuk perorangan. “Karena bantuan pemerintah seperti ini adalah pendekatannya kelompok. Kemarin pimpinan kami sudah datang ke kantor dan sudah disampaikan tentang bantuan dana Pemda sehingga jika dananya itu bawah 50 juta maka diminta segera diusulkan supaya dana tersebut bisa masuk dalam Perubahan Anggaran di Oktober mendatang. Tetapi kalau di atas 50 juta maka dana harus murni di APBD 2022, ini yang harus kita selesaikan dengan bukti-bukti,” katanya.

Ia menambahkan, sesuai rencana akan dibuatkan rumah produksi untuk menampung produk Kopi Wano dan Teh Kadara di desa Wano Kasa. “Kedepan akan ada tim survei dan di sini kita harus tunjukan ada tanaman kopi. Jangan sampai kita pergi beli di pasar baru kita olah. Paling tidak ada yang namanya kebun kopi,” katanya.

Siprianus D. Ngara, tokoh masyarakat setempat menyambut gembira peluncuran Produk Kewirausahaan Pengolahan Kopi Wano dan Teh Kadara Sumba. “Kita mau manfaatkan bahan yang ada di kampung kita yaitu kopi, dan tanaman kadara, namun selama ini belum mampu kita olah. Kita bersyukur karena ada kelompok pengolahan ini yang otomatis akan ada proses pengelolaan dengan baik dan benar,” katanya.

Direktur Yayasan KBH Sarnelli, Pater Paulus Dwiyaminarta C.Ss.R mengatakan, Wilaya yang mengelola kopi di Sumba ada di beberapa wilayah yaitu Oparade, Wewewa Selatan dan Anakalang dikelola sendiri dan dibimbing oleh LIPI dan berhasil. “Kita tidak boleh kalah dengan mereka, tetapi program Kopi Wano dan Teh Kadara ini akan berlanjut terus,” katanya.*)Benydiktus

Editor: Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap