SOE,SELATANINDONESIA.COM – Badan Kehormatan (BK) DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) telah mengagendakan pemeriksaan terhadap korban DS dan para saksi dalam kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum anggota DPRD TTS, Jean Neonufa dari Partai NasDem.
Ketua Badan Kehormatan DPRD TTS Sefrit D Na’u mengatakan itu di ruang kerjanya, Jumat (16/4/2021). Ia didampingi dua anggotanya masing-masing Lorens Jehau dan Thomas Lopo.
Menurut Sefrit, Badan Kehormatan DPRD TTS dengan kewenangan yang dimiliki optimis kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Wakil Ketua BK Jean Neonufa diproses berdasarkan kode etik DPRD. “Badan Kehormatan DPRD sudah menjadwalkan hari Selasa pekan depan memeriksa saksi dan korban. Jadi kita tidak main-main dengan kasus yang mencoreng marwah lembaga DPRD. Kita akan proses sesuai dengan kewenangan kita di BK dengan mengacu pada kode etik DPRD,” tegas Sefrit.
Ditanya tentang peran BK untuk meminimalisir perilaku anggota DPRD agar tidak terjadi penyimpangan yang berujung pada laporan baik di polisi maupun di BK, Sefrit secara tegas mengatakan, BK sudah secara maksimal menjalankan perannya dengan menegur anggota DPRD terutama cara berpakaian dan bertutur kata maupun sikap. Sayangnya masih saja ada anggota DPRD yang berulah.
“Yang kita urus ini adalah orang berpendidikan tinggi dan terhormat, jadi mestinya setiap anggota DPRD harus menjaga sikap dan perilaku baik didalam lingkungan lembaga DPRD maupun diluar. Sudah dipanggil Yang Terhormat harusnya menjaga nama baik lembaga,” ujar Sefrif.
Sefrit optimis kasus-kasus yang ditangani oleh BK akan berujung pada keputusan berupa sanksi yang disesuaikan dengan dugaan pelanggaran kode etik dari anggota DPRD yang bersangkutan.**Paul Papa Resi
Editor: Laurens Leba Tukan
