KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Wakil Ketua II BPOKK DPD Partai Demokrat NTT, Paul Papa Resi menyarankan DPD Partai Demokrat NTT agar menunggu saja legalitas DPP kubu KLB yang kini sedang diteliti oleh Kementrian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI.
“Legalitas kubu KLB sedang diteliti di Kemenhumham jadi, Partai Demokrat NTT tidak perlu bersikap berlebihan,” sebut Paul Papa Resi kepada SelatanIndonesia.com, Sabtu (20/3/2021) menanggapi sikap Sekretaris DPD Partai Demokrat NTT, Ferdinandus Leu.
Disebutkan Paul, jika nanti apa keputusan Kemenhumham itulah yang mesti dilaksanakan termasuk dengan pengambilan keputusan berupa sanksi terhadap kader yang membelot. “Saya tentu siap apapun keputusan Partai Demokrat sepanjang sesuai dengan isyarat dalam AD/ART Partai Demokrat, karena itulah konsekuensi dari sebuah pilihan politik saya,” tegasnya.
Paul mengakui satu tahun terakhir ini memang sudah jarang ikut rapat dan mengkiti kegiatan Partai karena baginya, apalah artinya ia hadir jika kegiatan-kegiatan partai tingkat Provinsi tapi ditangani oleh pengurus di tingkat Kabupaten. “Setiap pengurus punya tupoksinya masing-masing, tapi kenyataannya hanya orang itu-itu saja yang dipercayakan yang semestinya bukan tupoksi,” katanya.
Mantan aktivis PMKRI Cabang Kupang ini menyarankan agar menunggu saja apa keputusan Kemenhumham soal legalitas kepengurusan dan dokumen lainnya hasil KLB Deli Serdang yang sedang diteliti di Kemenhumham.
Diberitakan sebelumnya, Paul Papa Resi, SH adalah kader Partai Demokrat NTT yang memilih untuk bergabung dengan Partai Demokrat hasil KLB Deli Serdang. Ia memperingatkan pendukung AHY di NTT agar tidak mengekang kader yang memilih jalur politiknya untuk bergabung dengan KLB dengan cara mengancam untuk dipecat.
“Tidak perlu kekang. Tidak perlu juga ancam pecat. Karena apa yang kami lakukan adalah pilihan politik yang kami anggap benar untuk tidak setia kepada keluarga Cikeas. Ini Partai Politik, bukan perusahaan, jadi harus buat surat pernyataan kesetiaan segala macam,” kata Paul Resi kepada wartawan, Jumat (19/3/2021).
Wakil Ketua DPC Partai Demokrat TTS ini mengaku bahwa dialah salah satu kader Partai Demokrat yang memilih bergabung kelompok Jhoni Allen Marbun karena Partai Demokrat karena tidak sesuai dengan asas sebagaimana awal Partai berlambang bintang mercy tersebut didirikan.
“Saya lihat arahnya sudah lain. Mulai dari ada perubahan pasal-pasal baik dalam Anggaran Dasar maupun dalam Anggaran Rumah Tangga,” tegas pria kelahiran Ende ini. Ia mengakui bahwa dialah salah seorang yang penggerak dan menghubungi beberap Ketua-Ketua DPC untuk mengikuti Konggres Luar Biasa (KLB). “Saya salah seorang yang menghubungi beberapa Ketua DPC di NTT yang saya kenal untuk bergabung mengikuti KLB. Tapi memang, tingkat kesetiaan mereka terhadap AHY cukup tinggi,” ucap Paul Resi.
Menanggapi itu, Sekretaris DPD Partai Demokrat NTT, Ferdinandus Leu malah berterimaksih kepada Paul Papa Resi, SH, salah satu Kader/Pengurus Partai Demokrat yang secara terbuka menyatakan ke publik sebagai Pendukung KLB Deli Serdang, Sumatera Utara.
“Terhadap pengakuannya sendiri, bahwa dia adalah salah satu pendukung KLB bahkan turut menghubungi kader-kader di NTT untuk menghadiri KLB di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, tentu kami hargai sebagai hak pribadinya. Malah kami berterima kasih atas pengakuan terbuka yang bersangkutan, sehingga memudahkan kami untuk menyikapinya,” sebut Sekretaris DPD Partai Demokrat NTT, Ferdinandus Leu dalam ketrangan tertulis yang diterima SelatanIndonesia.com, Jumat (19/3/2021) malam.
Dikatakan Ferdi, Paul Papa Resi, SH adalah kader Partai Demokrat, namanya tercatat sebagai Wakil Ketua II BPOKK DPD NTT berdasarkan SK No. 323/SK/DPP.PD/DPD/VII/2018. Namun yang bersangkutan sudah jarang aktif baik menghadiri rapat-rapat maupun terlibat dalam kegiatan-kegiatan partai, karena pindah domisili ke Soe, Kabupaten TTS.
“Nama yang bersangkutan memang disebut-sebut dan dilaporkan ke DPD PD NTT, seperti halnya beberapa nama kader kami lainnya, namun hingga kini belum kami sikapi karena, sebagaimana telah berulang kali kami katakan, kami sedang dalam tahap penyelidikan dugaan keterlibatan kader-kader dari NTT dalam KLB Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara,” katanya.***Laurens Leba Tukan