Setelah Polemik Penolakan Pasien, RSUD Yohanes Kini Punya IGD Khusus Covid

407
Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT yang juga Sekretaris Fraksi Partai Golkar, H. Ir. Mohammad Ansor didampingi Wadir RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohannes Kupang dr. Stef Soka ketika melakukan sidak dan kunjungan kerja di RSUD Yohannes Kupang, Sabtu (6/2/2021).

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Managemen RSUD. Prof. Dr. W.Z. Yohannes Kupang diberi apresiasi atas kecakapan yang sangat anisipatif dan representatif terhadap situasi kekinian di tengah pandemi Covid-19.

Setelah terjadi polemik tentang penolakan pasien kritis hingga meninggal dunia, kini Rumah Sakit milik Pemerintah Provinsi NTT itu telah menyediakan Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang khusus menangani pasien yang terpapar Covid-19.

Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi NTT, H. Ir. Mohammad Ansor memberikan apresiasi kepada management RSUD Prof. Dr. W. Z. Yohannes Kupang. “Kemarin saya melakukan sidak dan kunjungan kerja di RSUD Yohannes, saya melihat terobosan yang dilakukan RSUD Johannes saat ini sangat baik. Setelah kita desak dengan memberikan dukungan, saat ini sudah ada IGD khusus untuk pasien Covid-19,” sebut Mohammad Ansor yang juga Wakil Ketua Komisi V DPRD NTT dalam rapat virtual DPD I Golkar NTT bersama seluruh Ketua DPD II dan Anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten dan Kota se NTT, Minggu (7/2/2021).

Disebutkan Ansor, Partai Golkar terus mendorong semua rumah sakit agar harus menyiapkan standar pelayanan untuk pasien non Covid-19. “Jika ada pasien kritis, harus ditangani, jangan pasien dilepas atau ditolak oleh Rumah Sakit. Jika ruangan full, rawat dulu sementara di teras atau mobil, sambil mencari solusi,” katanya.

Wakil Direktur RSUD Prof. W.Z Johannes Kupang, dr. Stefanus Soka, S.Pb mengatakan, pengadaan IGD baru itu untuk mengantisipasi ekskalasi kasus Covid-19 di NTT khususnya di Kota Kupang yang makin tinggi.

Selain itu, secara psikis untuk mengatasi ketakutan masyarakat ke rumah sakit, karena selama ini, ruangan terbatas, sehingga banyak pasien tercampur. kita sulit mengatasi. Dengan adanya IGD baru, nanti pasien yang kita curiga atau terkonfirmasi Covid-19, akan diover ke IGD yang lama. Sedangkan IGD baru, kita jamin saat masuk, pasien itu sudah bebas dari kecurigaan Covid,” katanya.

Dengan adanya IGD baru, ia berharap masyarakat tidak perlu takut lagi berobat ke rumah sakit. “Senin jam 2 siang kita mulai operasikan, IGD ini bertaraf internasional dan sangat membantu dalam melayani masyarakat,” sebut dr. Stef.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap