ENDE,SELATANINDONESIA.COM – Pasca meninggalnya dua Aparat Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Ende, Senin (18/1/2021) dini hari tadi lantaran Covid-19, serta hasil reaktif rapid antigen beberapa ASN di Kabupaten Ende, Pemerintah Kabupaten Ende meliburkan segala aktivitas perkantoran di lingkup Pemkab Ende, khusus untuk instansi yang pegawainya terkonfirmasi reaktif Covid-19.
Bupati Ende Drs. Djafar H. Achmad, MM ketika berbicara dalam Apel Senin (18/1/2021) mengatakan, langkah meliburkan beberapa instansi yang ASN nya terindikasi Covid adalah upaya untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 yang lebih luas. “Jadi instansi-instansi tersebut akan diliburkan selama 3 hari ke depan dan seluruh pegawainya akan menjalani rapid test guna memastikan seberapa jauh penyebaran Covid-19 dalam instansi pemerintahan,” sebut Bupati Djafar.
Dikatakan, kedua ASN yang meninggal setelah dinyatakan reaktif tersebut berinisial VPP (43) yang merupakan staf Sekretariat Daerah Bagian Keuangan dan AS (58) yang merupakan staf kantor Camat Ndona. Sedangkan para ASN lainnya yang dinyatakan reaktif tersebar diantaranya di dinas Badan Pembangunan Daerah, Sekretariat Daerah Bagian Keuangan, Kantor Lurah Potulando dan Puskesmas Rukun Lima dengan total sebanyak enam orang.
Sedangkan, untuk instansi lainnya yang bersifat melayani publik seperti Dinas Dukcapil, Dinas Pelayanan dan Penanaman Modal Satu Pintu serta Dinas Perhubungan akan tetap memberikan pelayanan dengan memperketat protokol kesehatan karena semakin maraknya penyebaran Covid-19 melalui transmisi lokal.
“Pelayanan pada setiap dinas yang melayani publik tersebut itu sendiri juga akan menggunakan pola pelayanan tanpa kursi. Langkah-langkah antisipasi dan pencegahan akan tetap kita upayakan secara maksimal. Masyarakat harus tetap tenang dan tetap mengikuti protokoler kesehatan yang dianjurkan pemerintah,” sebut Bupati Djafar.
Direktur RSUD Ende, dr. Aries Dwi Lestari membenarkan dua dari enam ASN yang dinyatakan reaktif Covid-19 meninggal dunia pada Senin dini hari dan pagi tadi. “Keduanya meninggal dunia setelah terkonfirmasi reaktif pada Sabtu kemarin,” jelasnya.
Dijelaskan, untuk pasien VSS (43) tidak mempunyai riwayat penyakit bawaan namun mengalami obesitas. Sedangkan untuk AS (58) mempunyai penyakit bawaan gula dan hipertensi. Pasca meninggalnya dua ASN yang reaktif Covid-19, pihaknya akan melakukan tracking kepada beberapa OPD di Kabupaten Ende guna memastikan penyebaran Covid-19.
“Saat ini stok rapid antigen kita ada 9000 buah dan akan digunakan sebaik mungkin dalam upaya tracking kemungkinan penyebaran Covid-19 di beberapa OPD yang terindikasi. Kami akan terus melakukan kordinasi dan kerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Ende,” sebut dr. Aries. *) Mohammad Zulkifli
Editor: Laurens Leba Tukan