TAMBOLAKA,SELATANINDONESIA.COM – Anggota Fraksi NasDem DPR RI, Ratu Wulla kembali menggelar sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dari MPR RI untuk kelompok TKM dan kelompok padat karya desa Kalembu Weri, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Selasa (24/11/20200).
Ratu Wulla mengatakan, sebagai daerah yang kental dengan keberagamaan, NTT khususnya Sumba harus terus menjaga keberagamaan tersebut sebagai tanggung jawab menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Sebagai Negara yang menghargai keberagamaan dan perbedaan maka setiap warga negara diwajibkan untuk terus menggemakan dan menerapkan Empat Pilar MPR RI yang selama ini disosialisasikan. Terlebih di tengah situasi negara yang terus dirongrong oleh isu disintegrasi akibat munculnya paham yang berseberangan dengan Pancasila,” sebut Ratu Wulla.
Disebutkannya, semua elemen masyarakat harus terus menjaga ideologi Pancasila sebagai dasar negara. “Kalau ada yang bawa paham lain di NTT khususnya di Sumba jangan kita terpengaruh. Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika harus terpatri dalam jiwa kita sebagai anak bangsa,” sebutnya.
Ratu Wulla menegaskan, Empat Pilar harus menjadi panutan warga masyarakat dan tidak boleh lagi dipertanyakan. Bahkan, penerapannya pun harus dimulai dari diri sendiri dengan menerima perbedaan. Ia tidak mau warga NTT, Sumba dan Sumba Barat Daya terus berkutat dengan perbedaan yang ada seperti yang terjadi seperti sekarang.
“Kita di SBD masih terkotak-kotak dengan wilayah misal Kodi, Wewewa dan Loura. Tidak hanya itu, isu suku pun terus mencuat terlebih dalam hajatan politik. Masih saja ada itu isu soal suku Flores, Sumba dll bahkan dititik tertentu agamapun jadi sasarannya. Ingat kita pilih pemimpin bukan kepala suku ataupun kepala agama. Kita kadang membenci orang karena mendengar cerita orang lain. Itu tidak boleh terjadi lagi. Kita satu. Toh kita tidak bisa menolak perbedaan itu,” ujarnya.
Tidak hanya menggelar sosialisasi Empat Pilra, Ratu Wulla saat itu juga menyerahkan bantuan kepada 5 Kelompok TKM dengan berbagai usaha dan 5 Kelompok padat karya desa. Bantuan itu berupa uang yang digunakan sebagai modal usaha dan pembangunan jalan rabat beton yang digunakan warga masyarakat.
Seumlah warga memberikan apresiasi terhadap sosialisasi yang dilakukan Ratu Wulla karena sangat bermanfaat bagi masyarakat. “Menurut saya, kegiatan seperti ini yang kami harapkan. Adanya penetahuan tentang empat pilar ini membuat kita lebih terbuka dan menghargai perbedaan yang ada di masyarakat. Saya dan teman-teman berterima kasih diberi ruang mengikuti moment ini termasuk diberi kesempatan memoeroleh bantuan dari Ibu Ratu untuk membantu pengerjaan jalan di salah satu stasi di paroki Kathedral Weetabula. Itu sangat penting bukan untuk umat gereja tapi juga buat masyarakat di sana,” ujar Rm. Titus Djago, Pr, pastor di Paroki Kathedral Weetabula.*)UmbuOpu
Editor: Laurens Leba Tukan