KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Polda NTT) menyambut gembira dan siap memperjuangkan aspirasi masyarakat dan pemerintah daerah Kabupaten Sumba Tengah terkait pembangunan Polres di kabupaten yang baru berusia 14 tahun itu.
Pernyataan kesediaan itu disampaikan Wakapolda NTT, Brigjen Pol Ama Kliment Dwikorjanto ketika menerima kunjungan Wakil Bupati Sumba Tengah Danie Landa, Ketua DPRD Kabupaten Sumba Tengah Drs. Tagela Ibisola, Wakil Ketua Drs. Umbu Neka Jarawoli dan anggota Melki Umbu Hunggar, Drs. Samuel S. Pekulimu serta Sekretaris DPRD Drs. Umbu T. Sabarua, Selasa (15/12/2020) di Mapolda NTT.
“Kita berterimakasih atas apresiasi dari masyarakat Sumba Tengah yang menyerahkan tanahnya untuk pembangunan Polres, dan terimakasih juga atas seluruh kepercayaan kepada Polri melalui Polda NTT,” sebut Wakapolda Brigjen Ama Kliment.
Disebutkan, aspirasi yang disampaikan tentang pembangunan Polres di Sumba Tengah pasti diperjuangkan hingga ke Mabes Polri terlebih di Kementrian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) serta Kementrian Keuangan. “Kita akan rapat dulu, dan mengecek, di Biro Logistik karena sudah pernah diusulkan, yang pasti aspirasi ini akan kita tindaklanjuti dan kita berharap semoga aspirasi ini bisa segera terwujud,” katanya.
Dijelaskan Wakapolda, setelah melalui kajian dan peninjauan, dan disetujui oleh Menpan RB dan Kemenkeu, maka semuanya akan berjalan beriringan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat Sumba Tengah. “Memang tahapannya agak panjang karena membangun Polres banyak sekali aspek yang dipersiapkan terutama SDM dan seluruh komponen lain menyangkut material, dan metode kerja serta fasilitas dan keuangan negara,” katanya.
Wakil Bupati Sumba Tengah, Daniel Landa mengatakan, untuk memberikan rasa nyaman dan memberikan rasa tertib pada masyarakat Sumba Tengah sangat dibutuhkan kehadiran Polres, karena selama ini Sumba Tengah hanya punya 3 Polsek sedangkan Polres ada di Kabupaten Sumba Barat yang jaraknya jauh dari Sumba Tengah.
“Juga karena tingkat kriminalitas di Sumba Tengah sangat tinggi terutama kasus pencurian ternak dengan jumlah yang banyak sampai berkandang-kandang dan dampaknya membuat warga pemilik ternak menjadi miskin seketika,” jelas Wabup Daniel.
Ketua DPRD Sumba Tengah, Drs. Tagela Ibisola mengatakan, aspirasi masyaraat sangat besar untuk pemebentukan Polres Sumba Tengah karena dengan hadirnya Polres maka harapan akan pelayanan kenyamanan dan ketentramann semakin terjamin. “Memamg sekarang sudah ada tiga Polsek di lima Kecamatan, namun keterbatasan fasilitas dan personil sehingga tidak melayani lima kecamatan di Sumba Tengah,” katanya.
Politisi partai NasDem ini mengatakan, potensi ekonomi Sumba Tengah sangat besar terutama pertanian dan peternakan. “Komoditi ternak yang banyak ini sehingga Sumba Tengah menjadi sasaran pencurian ternak, dan itu tidak saja dilakukan malam hari tetapi uga siang hari dan curinya dalam jumlah banyak bisa berkanang-kandang. Tetapi anehnya, Polres ada di Sumba Barat tetapi setelah kawanan pencuri itu masuk ke wilayah Sumba Barat tidak bisa terdeteksi lagi,” jelas Tagela Ibisola.
Selain itu menurut dia, menjadi kelengkapan dalam pelayanan pemerintahan kepada masyarakat maka TNI/Polri harus sama-sama ada di Sumba Tengah. “Jadi selain kami ke Polda hari ini, kita juga akan datangi Korem untuk minta pembangunan Kodim di Sumba Tengah. Bahkan kita sudah serahkan lahan seluas 5 ha yang sudah bersertifikat untuk pembangunan Polres Sumba Tengah,” ujarnya.
Tagela menaruh kepercayaan penuh kepada Polda NTT untuk mewujudkan kerinduan masyarakat Sumba Tengah. “Mewakili suara rakyat Sumba Tengah percaya bahwa upaya ini bisa berhasil meski persoalan pembangunan Plores Sumba Tengah harus juga melalui intsitusi Menpan RB dan Menkeu. Dana kami akan upayakan untuk ke Menpan RB untuk membantu Polda untuk mengkomunikasikan sehingga ini menjdi kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.***Laurens Leba Tukan