KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Ketua Umum ESports Indonesia (ESI) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Adrianus. S. A. Nugroho, S.Sos, M. Tr (Han) resmi melantik lima Pengurus Daerah ESports Indonesia Kabupaten dan Kota di NTT.
Kelima Pengurus Daerah yang dilantik hari ini Selasa, (27/10/2020) di Graha Kelor Osapa Barat, Kota Kupang adalah ESI Kabupaten Sikka dipimpina oleh Eko Juni Isnanto, ESI Kabuaten Flores Timur dipimpin oleh Avelino Ricardus Goa Ray, ESI Kabupaten Belu Dwiyana Hamka, ESI Kabupaten Timor Tengah Utara Reynaldo Sonbay dan ESI Kota Kupang yang dipimpin oleh Bobby Damanik, S.H, M.M.
Seperti pelantikan ESI Provinsi NTT sebelumnya, penatikan kelima Pengda ESI itu dilakukan secara virtual. Pelantikan ini juga dilakukan secara daring menggunakan aplikasi zoom yang disebut sebagai E-Pelantikan.
Ketua Umum ESports Indonesia (ESI) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Adrianus. S. A. Nugroho, S.Sos, M. Tr (Han) pada kesempatan itu mengatakan, dengan adanya Pembentukan Organisasi ESI di Kabupaten dan Kota di NTT, merupakan langkah awal untuk membangun ESports atau olahraga Elektronik kearah yang lebih positif.
“Momentum pelantikan ini diharapkan mampu memberi kemajuan untuk pemuda NTT diberbagai sektor terutama di bidang olah raga dan Ekonomi Kreatif,” sebut Adrianus Nugroho.
Disebutkan Adrianus, diawal tahun 2020, Indonesia terkhususnya NTT dihantam badai pandemi Covid-19 yang berdampak pada aspek ekonomi Indonesia menjadi tumbang. Bahkan, cabang-cabang olahraga ikut terdampak dan menghentikan berbagai pertandingan dan perlombaan yang ada. “Namun lain halnya dengan ESports, lomba-lomba atau pertandingan seperti PUBG, Free Fire, Mobile Legend, Pes 4, dan Dota justru hampir setiap saat kita temui, bahkan dalam waktu seminggu terdapat 2-3 kali pertandingan baik tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan antar Negara tetap dilaksanakan secara online,” ujar Adrianus.
Adrianus mengatakan, industri ekonomi di cabang olahraga ini juga bertumbuh pesat. Pasalnya, selain mampu melahirkan atlit berbakat dan bisa menjadi aset Provinsi NTT, ESport juga bisa menjadi profesi, jika kaum muda milenial sudah mempunyai nama di jajaran profesional maka penghasilannya bisa menyentuh sampai angka Rp 1,5 milyar dalam setahun.
“Dan tentunya semua ini tidak serta merta bisa terjadi begitu saja di NTT, perlu kita semua bergotong royong, bahu membahu bersama Pemerintah dan semua elemen yang ada memberikan wadah dan kesempatan kepada pemuda pemudi yang memilih profesi sebagai gamers,” katanya.
Ia juga menjelaskan, dalam waktu dekat ESI Provinsi NTT akan mengadakan Tournament Gubernur Cup untuk menjaring gamers-gamers berbakat dari daerah-daerah yang telah terbentuk kepengurusannya. Tournament ini akan diselenggarakan di Kota Kupang dengan ESI Kota Kupang sebagai Panitia dan Pelaksana Teknis Perlombaan.*) Megasari
Editor: Laurens Leba Tukan