LABUANBAJO,SELATANINDONESIA.COM – Berbagai terobosan spektakuler didaratkan Pemerintah Pusat di Labuanbajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tidak saja menetapkan Labuanbajo sebagai pusat pariwisata premium, Pemerintah Pusat juga mengarahkan ivent internasional KTT G-20 dan Asian Sumit tahun 2023 di Kabupaten Manggarai Barat.
Menteri Koordinator Bidang Kamaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan optimis, bahwa dengan berbagai terobosan Presiden Jokowi itu dipastikan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat NTT yang dimulai dari Labuanbajo.
“Bapak Presiden mengharapkan agar pembangunan pelabuhan Wae Kelambu ini segera selesai, maka akan menjadikan Labuanbajo ini sebagai tempat pariwisata dunia yang sangat bagus,” sebut Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan ketika meninjau pembangunan pelabuhan Wae Kelambu di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Kamis (10/9/2020).
Menurut Menko Luhut, tidak saja Labuanbajo yang ditata, tetapi juga Tanah Mori di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat bakal dijadikan sebagai tempat wisata baru. “Kita harapkan agar pada tahun 2023 diselenggarakan kegiatan internasional Konferensi Tingkat Tinggi G-20 dan ASEAN Summit di sana,” katanya.
Dikatakan Menko Luhut, masyarakat NTT harus lebih bersyukur lagi karena melalui Gubernur dan Wakil Gubernur saat ini sedang gencar membangun, termasuk mengerjakan industri garam. “Saya sudah dengar bahwa di Kupang sudah mulai dikerjakan garam, sehingga dengan garam dan pariwisata saya kira akan bisa membuat daerah ini yang sebelumnya miskin atau nasib tidak tentu, akan menjadi nasib sangat menentu,” sebut Menko Luhut.
Pemerintah Provinsi NTT menilai, perhatian pemerintah pusat terhadap NTT ini menunjukan komitmen Bapak Prsiden untuk membangun dari desa. “Dan kita melihat komitmen itu diikuti oleh pemerintah Porvinsi NTT dan seluruh Kabupaten dan Kota bersama masyarakat NTT untuk menuju tujuan yang sama yaitu meningkatkan kesejahteraan umum,” sebut Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Dr. Marus Ardu Jelamu kepada wartawan di Ayana Hotel, Labuanbajo, Manggarai Barat, Jumat (11/9/2020).
Marius menjelaskan, kunjungan Menko Marves Luhut Panjaitan dan Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono yang didampingi Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef A. Nae Soi melihat dari dekat dan memastikan pembangunan sarana dan prasarana di Labuanbajo. “Ketika meninjau Pelabuhan Wae Kelambu melihat progress dan menurut pimpro, pada akhir Desember 2020 pelabuhan itu sudah selesai. Kita berterimaksih kepada Bapak Presiden yang sebelumnya sempat meninjau Pelabuhan itu sebelum dibangun,” ujar Marius.
Disebutkan, dengan adanya pelabuhan itu maka, dinamikan sosial dan ekonomi akan semakain berkembang signifikan. “Kalau pelabuhan peti kemas dan pelabuhan barang di Waekelambu maka pelabuhan lama di Labuanbajo menjadi pelabuhan wisata bagi kapal pesiar dan sebagainya. Kita berharap bahwa semua perhatian pemerintah pusat ini akan berdampak pada ekonomi NTT secara keseluruhan,” kata Marius.
Karo Humas menjelaskan, ekonomi NTT tidak hanya berbasis pada produksi pertanian, perikanan, kelautan dan perkebunan, tetapi sekarang berbasis pada jasa. “Labuanbajo ini merupakan salah satu dan bahkan yang utama sebagai destinasi wisata yang sangat terkenal di dunia internasional, yaitu taman nasional Komodo sehingga menjadi penarik gerbong destinasi lain, sehingga bion-bion destinasi lainnya seperti Waerebo, Danau Kelimutu, Kelabamadja di Sabu, Shurving di Rote, juga taman laut di Alor, serta atraksi budaya di Sumba akan berdampak baik dari destinasi pariwsata utama ini,” sebutnya.
Ia menjelaskan, tahun depan akan dibuka penerbangan internsionala yang dimulai dengan uji coba dari China ke Kupang dan juga akan membuka penerbangan dari luar negeri ke Labuanbajo, dan dari Labuanbajo ke seluruh kota di NTT dengan sendirinya akan dibuka. “Kita mengharapkan dukungan dari seluruh masyarakat NTT, untuk membuka semua isolasi. Kalau nanti bandara Komdo kita buka sebagai penerbangan internasional sehingga pesawat asing langsung ke Labuanbajo maka mereka tidak hanya tinggal di Labuanbajo tetapi mereka akan ke Alor, Rote, Sumba, Sabu dan ke Kabupaten lainnya di NTT. Kita akan buka semua jalur itu untuk memperlancar ditsribusi perjalanana para turis kita baik domestik maupun manca negara,” jelasnya.
Marius menambahkan, Menko Maver dan MenPUPR juga mestikan desain pernecanaan Tanah Mori yang bakal dijadikan pertemuan inernasional G-20 dan ASEAN Summit pada tahun 2023 mendatang. Menurutnya, menjadi sebuah kehormatan besar bagi Indonesia karena pertemuan internasional tahun 2023 diselenggaraan di Indonesia. “Ini juga kehormatan besar bagi NTT sebagai provinsi yang berbatasan dengan Timor Lese, Australia dan dekat dengan New Seland, tentu ini sebuah peluang besar untuk nanti kita memeperkenlkan Provinsi NTT secara keseluruhan ke ribuan delegasi dari dunia internasional, ini kesempatan emas untuk kita promosikan NTT,” ujarnya.
Dijelaskan Marius, sarana dan prasarana yang dipersiapkan untuk ivent G-20 diantaranya bakal dibangun Hall Moderen serta hotel berbintang lima. “Sekarang kita sedang berkoordinasi dengan berbagai negara karena macam-macam negeri itu punya kemuan sendiri. Tidak semua negera mau ditampung dalam satu hotel, mereka mau di masing-masing hotel,” katanya.
Ia menjelaskan, Menteri PUPR pada tahun 2020 telah mengalokasikan anggaran pembangunan infrastruktur untuk pengembangan KSPN Labuan Bajo sebesar Rp 1,3 triliun atau lebih besar dari tahun 2019 sebesar Rp 83,2 miliar. Kementerian PUPR, katanya sudah membuat program terpadu untuk pengembangan KSPN Labuan Bajo dari seluruh sektor mulai peningkatan kualitas layanan jalan dan jembatan, penyediaan Sumber Daya Air, permukiman, dan perumahan.
“Kalau pekerjaan Kawasan Marina memang baru mulaidan sudah ada kontraknya. Kemudian Pulau Rinca baru mulai dan sudah ada UPL/UPK (Upaya Pengelolaan Lingkungan/Upaya Pemantauan Lingkungan). Sedangkan untuk jaringan jalan di Labuan Bajo, Kementerian PUPR RI melalui Ditjen Bina Marga juga melakukan penanganan ruas jalan dalam kota, penataan trotoar dan drainase (pedestrian), perbaikan geometrik jalan, pelebaran dan preservasi serta pembangunan jalan baru,” sebutnya.
Dijelasan Marius, anggaran pengerjaannya untuk tahun ini sebesar Rp 420,1 miliar diantaranya peningkatan jalan, trotoar, dan drainase Jalan Soekarno Atas sepanjang 2,19 km, Jalan Soekarno Bawah sepanjang 2,01 km, Jalan Simpang Pede sepanjang 4,51 km, dan peningkatan jalan kawasan pariwisata Waecicu sepanjang 4 km. Rata-rata progres fisik peningkatan jalan dan jembatan di Labuan Bajo mencapai 60%.
Sedangkan pada Bidang Sumber Daya Air, anggaran dukungan infrastruktur Labuan Bajo tahun 2020 sebesar Rp 67,7 miliar diantaranya untuk pembangunan sarana dan prasarana pengaman Pantai Lohbuaya di Pulau Rica. “Kita juga melakukan penambahan kapasitas untuk air minum sebanyak 50 liter per detik, sekarang baru 40 liter per detik ditambah 2×25 liter per detik dari Bendung Way Misu dan sejak dimulainya pembangunan itu, sekarang sudah kurang lebih 40 persen. Menurut rencana, akhir Desember 2020 ini sudah selesai sehingga 2021 segera dioperasikan,” sebut Marius seperti dijelaskan Menteri PUPR.
Ia menambahkan, pada Bidang Perumahan telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 174,5 yang digunakan untuk peningkatan kualitas rumah melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 4.100 unit.
Turut hadir dalam peninjauan pembangunan proyek di Labuan Bajo Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Wagub NTT Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch. Dula, dan Direktur Utama Badan Pelaksana Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores, Shana Fatina.
Hadir juga Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga, Kementerian PUPR Hedy Rahadian, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi NTT Herman Tobo, Kepala Balai Jalan Nasional (BPJN) X NTT Kupang Muktar Napitupulu, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II NTT Agus Sosiawan, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S, Politisi Nusyirwan Soejono, dan Arsitek Nusantara Yori Antar.***Laurens Leba Tukan