KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Rupanya Kementerian Pertahanan RI sangat serius memperhatikan pengembangan kawasan wilayah perbatasan antara Republik Indonesia (RI) dan Republic Democratic Timor Leste (RDTL). Buktinya, dua jenderal diutus oleh Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI untuk memproses dan memastikan lahan yang akan digunakan untuk rencana pembangunan Politeknik dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang diberi nama “dr Benediktus Ben Mboi, M.Ph”.
“Terima kasih, kami sampaikan kepada jenderal berdua yang telah mengunjungi kami di Badan Pengelola Perbatasan (BPP) Provinsi NTT,” ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengelola Perbatasan Provinsi NTT, Drs. Bertoldus Lalo, M.M saat menerima kunjungan Mayjen Nugrohoari dan Brigjen Tandiyo di aula Badan Pengelola Perbatasan Provinsi NTT Jalan Bundaran PU Nomor 4 Kupang, Rabu (12/08/2020).
Dalam keterangan tertulis yang diterima dari Valeri Guru, Kasubag PDE BPP Provinsi NTT disebutkan, kehadiran kedua jenderal itu menunjukkan keseriusan dan pesan moral yang kuat untuk memperhatikan kualitas sumber daya manusia khususnya yang ada di wilayah perbatasan.
“Karena kami juga hadir untuk memastikan kualitas sumber daya manusia yang teruji dan terandalkan dalam persaingan global di masa mendatang,” tandas Berto Lalo.
Sebagaimana diketahui rencana pembangunan Politeknik dan SMK yang diberi nama “dr Benediktus Ben Mboi, M.Ph” terletak di Desa Jenilu, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu Provinsi NTT. Ada dua bidang tanah yang diharapkan segera dihibahkan dari Pemerintah Provinsi NTT kepada Kementerian Pertahanan RI sesuai surat Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan RI tertanggal 7 Agustus 2020 yang ditujukan kepada Gubernur NTT.
Lahan yang pertama seluas 1.8 hektar di titik koordinat 8 derajat 59’16.6”S dan 124 derajat 52’10.6”E serta lahan kedua di titik koordinat 9 derajat 00’07.8”S 124 derajat 51’56.4.6”E seluas tiga hektar.
Usai bertatap muka dengan para pejabat dan sejumlah pelaksana di Badan Pengelola Perbatasan Provinsi NTT kedua jenderal pose bersama para pejabat dan pelaksana di depan kantor sebelum keduanya ke Atambua-Belu.***Laurens Leba Tukan