KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Genap satu tahun Pemerintah Provinsi NTT mengambi alih management pengelolaan Sasando International Hotel pada Jumat, 26 Juni 2020. Ada sejumlah catatan menarik yang ditorehkan Yanto Koremega bersama tim dibawah payung PT. Flobamora Bangkit International selaku anak perusahaan dari PT. Flobamor yang merupakan BUMD yang dipercayakan Pemprov NTT untuk mengelola Hotel Berbintang Tiga pertama di Kota Kupang ini.
Misi besar yang bakal diwujudkan oleh PT. Flobamor adalah menjadikan New Sasando International Hotel sebagai The Legend Hotel di NTT. “Terget kita menjadikannya bintang empat, dan perlu penambahan 150 kamar, dan lahan kita masih memungkinkan, serta tim pengembangan sudah sangat siap,” sebut Komisaris PT. Flobamor, Hadi Djawas usai perayaan Setahun Sasando Hotel Diambil Alih Pemerintah Provinsi NTT, Jumat (26/6/2020).
Dikatakan Hadi, saat ini, pihaknya sedang mencari pembiayaan untuk mengembangkan New Sasando Hotel. “Kita berharap agar disetujui penyertaan modal oleh Pemprov dan DPRD Provinsi NTT, namun jika masih dipertimbangkan maka kita bicarakan dengan Pemprov untuk kita jalin kerja sama dengan investor,” ujar Hadi.
Kepala Badan Pendapatan dan Aset Daerah (BPAD) Provinsi NTT Dr. Zeth Sony Libing mengatakan, jika dilihat dari runutan peristiwanya, Pemerintah Provinsi NTT ketika bekerja sama dengan manajemen sebelumnya, setelah dilakukan kajian, kontribusi yang diberikan oleh manajemen lama untuk Pemerintah Provinsi NTT sangat kecil dan dipandang merugikan. “Kemudian ada sejumlah persoalan lain yang melilit, sehingga Pemprov NTT lalu mengambil alih tanah dan hotel ini,” ujarnya.
Dijelaskan Sony Libing, setelah diambil alih tanah dan hotel, Pemerintah Provinsi NTT bekerja sama dengan BUMD PT. Flobamor dan anak perusahaan PT. Flobamora Bangkit International sebagai pengelola New Sasando International Hotel.
“Dalam setahun berjalan, kami menilai FBI mengelola dengan sangat baik dan profesional, dan terbukti dari animo masyarakat dan pemerintah dalam menggunakan hotel ini. Dan, pada saat yang sama, kontribusi pengelola ke Pemrpov NTT dalam bentuk PAD kita beri target 750 juta per tahun, dan lima bulan pertama mereka langsung stor 315 juta ke PAD NTT,” sebut Sony Libing.
Dikatakan Sony Libing, dalam surat perjanjian kontrak antara Pemerintah Provinsi NTT dengan pihak pengelola, diatur juga bahwa akan dilakukan evaluasi setiap lima tahun. “Artinya, bisa jadi setelah lima tahun, kontribusinya bisa lebih dari itu. Pointnya itu bahwa, setelah diambil alih pengelolaan berkinerja baik dan memberikan kontribusi bagi PAD,” katanya.
Tidak hanya itu, menurut Sony, hal lain yang menjadi tututan Pemerintah Provinsi saat itu adalah ketika mengelola hotel itu harus tetap mempekerjakan para karyawan yang ada. “Dan mereka menjalankan semua tuntutan itu dengan baik, termasuk hak-hak karyawan dipenuhi semua,” sebutnya.
Menurut Sony Libing, beberapa catatan menarik itu yang merupakan indikator untuk menilai pengelolaan manajemen hotel itu baik. “Ada optimisme sehingga ketika kita ambil alih hotel Plago di Patai Pede kita juga akan ajak kerja sama dengan PT Flobamor karena pengalamannya dalam mengelola hotel,” katanya.
GM New Sasando International Hotel, Yanto Koremega mengaku sangat berterimaksih kepada Pemerintah Provinsi NTT yang telah memberikan kepercayaan kepadanya dan tim dalam mengelola New Sasando International Hotel. Ia bertekad akan terus memberikan yang terbaik dalam mengelola aset itu untuk bisa memberikan kontribusi bagi PAD.
“Kami syukuri kepercayaan dan kehormatan yang diberikan oleh Pemprov NTT dan kami akan terus berusaha untuk melakukan yang terbaik meski hingga saat ini belum ada penyertaan modal dari APBD, kami akan bekerja maksimal untuk memenuhi target sumbangan ke PAD sebesar 750 juta per tahun,” katanya.***Laurens Leba Tukan