LEWOLEBA,SELATANINDONESIA-Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata dalam waktu dekat akan membuka turnamen sepak bola menjelang 17 Agustus 2020. Turnament Gala Desa yang biasnya digelar di awal bulan Juni ini terpaksa molor hingga bulan Juli.
“Saya akan keluarkan edaran dalam waktu dekat untuk turnament sepak bola di Lembata, sebut Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur kepada media di Desa Muruona, Kecamatan Ile Ape, Selasa (16/6/2020) usai memantau proyek multi-years pembangunan GOR 99 di Desa Pada, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata.
Bupati Sunur menjelaskan, turnamen speak bola itu digelar dalam rangka menjaga semangat dan imunitas tubuh masyarakat. “Sebentar lagi akan ada edaran untuk kompetisi gala desa dan kita siap,” sebutnya.
Selain itu, Yentji Sunur juga mengatakan bahwa, untuk peserta atau team bola kaki tetap menggunakan materi pemain dari dalam daerah. Pasalnya, dalam masa pandemi Covid-19 dan Lembata masih memberlakukan protap kesehatan sehingga ada batasan-batasan tertentu yang perlu dijaga.
“Pemain jangan ambil impor dari luar mana pun, tetap di dalam daerah dulu. Mau menang, mau kalah kan bermain dulu. Untuk sekarang kita masih antisipasi,” pesannya.
Ketika ditanya soal syarat masuk Lembata, Bupati Sunur memberi tanggapan berbeda dengan pernyataan sebelumnya. Awalnya dikatakannya bahwa, pelaku perjalanan dari luar daerah masuk ke Lembata perlu kantongi surat keterangan dua kali Rapid Test atau satu kali SWAB test.
“Kita akan membuka, mungkin minggu depan kan kita mulai buka lagi akses. Tidak dengan dua kali rapid, satu kali rapid, bisa juga rapid test di Lembata. Gratis lagi, tidak bayar,” katanya.
Menampik adanya tudingan di masyarkat terkait terlalu ketatnya pemberlakuan syarat bagi orang yang hendak ke Lembata, Yentji Sunur justru meminta masyarakat bersabar dan menghargai kebijakan daerah.
“Sekarang tinggal orang-orang ini sabar, jangan urus diri sendiri, urus begini banyak masyarakat kita di kampung. Ini langkah antisipasi pemda Lembata. Jadi tahan saja, bersabar saja, pasti kita buka,” katanya.
Bupati Sunur mengatakan, tidak mungkin mengintervensi orang dengan begitu luar biasa. “Jadi tolong juga hargai kebijakan kita, kebijakan daerah itu di hargai,” katanya.
Sekda Lembata, Paskalis Ola Tapobali ketika dikonfirmasi membenarkan adanya perubahan kebijakan itu dalam rangka menyesuaikan dengan surat edaran Gubernur NTT, jelasnya.
“Para pelaku perjalanan yang hendak masuk ke Lembata tidak perlu mengeluarkan biaya rapid test atau test swab agar bisa mengantongi bukti sampel rapid dan swab,” kata Sekda Tapobaloi.*)Teddy Lagamaking
Editor: Laurens Leba Tukan