LEWOLEBA,SELATANINDONESIA.COM – Cara sederhana menjadi konsumen obat dan makanan yang cerdas adalah Cek Klik. Cek Kemasan, Label, Izin Edar dan Kedaluwarsa. Cek Klik adalah mantera ampuh yang selalu digaungkan oleh Balai POM RI yang bekerja sama dengan Komisi IX DPR RI kepada seluruh lapisan masyarakat sebelum mengkonsumi obat dan makanan yang dibeli di berbagai tempat.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan itu ketika bersama Balai POM Kupang menggelar kegiatan Komunikasi, Informasi dan Edukai (KIE) untuk warga Lembata di Ballroom Olympic Resto, Lewoleba, Kabupaten Lembata, Kamis (20/6/2024). KIE tersebut melibatkan sekitar 250 orang yang datang dari berbagai wilayah di Kabupaten Lembata. Kegiatan tersebut untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat akan obat dan makanan yang aman dan bermutu.
Melki Laka Lena memberikan apresiasi kepada Balai POM di Kupang yang telah menjalankan fungsi pengawasan obat dan makanan di wilayah NTT dengan baik. ”Terima kasih kepada BPOM yang telah mengurus NTT ini dengan baik. BPOM itu mempunyai tugas membuat kita makan dan minum dengan baik dan aman. Caranya adalah memastikan obat dan makanan yang kita beli dan dikonsumsi itu aman dengan metode Cek Klik (Kemasan, Label, Izin edar dan Kedaluwarsa),” sebutnya.
“Produk yang kita beli di kios, warung, dipastikan kemasannya bagus, tidak rusak, tidak gembung agar tetap aman dikonsumsi. Labelnya harus lengkap. Memiliki izin edar baik dari BPOM atau pun Dinas Kesehatan. Terakhir kedaluwarsa. Teliti, lihat baik-baik barang yang dibeli di kios atau warung,” ujar Melki Laka Lena menambahkan.
Ia juga mengajak masyarakat Lembata bahwa, jika menemukan barang-barang atau bahan makan dan obat yang kedaluwarsa agar melaporkannya ke BPOM. “Kita harus menjadi konsumen yang aktif,” ujar Melki Laka Lena.
Perwakilan Balai POM di Kupang, I Wayan Aristana dalam paparan materinya tentang Keamanan Pangan mengajak masyarakat agar selalu memastikan pangan yang dikonsumsi selalu aman. “Pangan yang aman harus bebas dari tiga bahaya yaitu kimia seperti boraks dan formalin yang sering ditambahkan pada bakso atau ikan. Ada juga bahaya fisik seperti rambut yang sering ditemukan pada nasi. Berikutnya adalah bahaya biologi. Jika mama di dapur memasak pastikan peralatan masak tetap bersih, sehingga kuman – kuman tidak menempel pada alat masak” ujar Aristana.
“Mari kita semua menjadi konsumen cerdas dengan Cek Klik sebelum membeli obat dan makanan,” ajak Aristana.
Penjabat Bupati Lembata, Paskalis Ola Tapobali yang diwakili Plt. Asisten II Setda Lembata Donatus Boli mengatakan, obat dan makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang menjadi esensi dalam kelangsungan hidup.
Untuk itu, pemerintah memandang perlu kegiatan yang dilaksanakan Balai POM dan Komisi IX DPR RI ini sebagai upaya sinergitas dalam penyelenggaraan pemerintahan untuk pengendalian, pembinaan dan pengawasan terhadap berbagai obat dan makanan.
Ia berharap kegiatan ini menjadi momentum bagi kita untuk meningkatkan kewaspadaan, dan pengetahuan kita dalam menentukan obat dan makanan yang akan dikonsumsi.
“Saya berharap agar kegiatan ini mampu meningkatkan pengawasan dan memperkaya pengetahuan terhadap obat dan makanan yang akan dikonsumsi, sehingga kita menjadi komsumen yang cerdas dalam menentukan dan melindungi diri sendiri, karena pola hidup sehat itu dimulai dari diri sendiri,” katanya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada BPOM dan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Fraksi Golkar, Melki Laka Lena yang telah memberi pemahaman dan pengendalian terhadap kebutuhan pokok masyarakat NTT, secara khusus masyarakat kabupaten Lembata akan pentingnya pola hidup sehat.
Turut hadir Anggota DPRD Provinsi NTT Yohanes De Rosari, Ketua DPRD Kabupaten Lembata Petrus Gero, Anggota DPRD Petrus Bala Wukak dan tokoh Masyarakat Lembata yang juga Ketua KONI dr. Jimmy Sunur.***Laurens Leba Tukan