DENPASAR,SELATANINDONESIA.COM – Pejabat Baru Danrem 163/Wira Satya, Kolonel Inf Husein Sagaf, S.H., mendapatkan penyambutan dengan tradisi Tepung Tawar, Kamis (30/04/2020) di depan Lobi Makorem 163/Wira Satya. Acara Tradisi Tepung Tawar ini merupakan tradisi satuan yang sudah berlangsung rutin setiap ada pejabat baru yang akan memimpin satuan ini.
Demikian dijelaskan oleh Kapenrem 163/Wira Satya, Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana Sukertia, S.S., melalui keteragan tertulis yang diterima SelatanIndonesia.com, Jumat (1/5/2020).
Dijelaskan Kapenrem, kegiatan dimulai dari kedatangan pejabat baru melalui pintu 1 Makorem 163/Wira Satya menuju depan lobi Makorem untuk prosesi Tradisi Tepung Tawar. Kegiatan dipandu atau dipimpin oleh Pemuka Agama Hindu Makorem 163/Wira Satya Pinandita Letda Inf I Nyoman Wardika.
“Makna dari Tradisi Tepung Tawar adalah sebagai penghormatan terhadap warga baru atau tamu (Atiti Pranam) dengan harapan akan tercipta hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia dan alam semesta sesuai konsep Tri Hita Karena”, sebut Kapenrem.
Acara Tepung Tawar kepada Pejabat Baru Danrem 163/Wira Satya beserta istri dilaksanakan dengan makna pensucian diri secara lahiriah dan bathiniah. Terkait prosesi Tradisi Tepung Tawar yaitu Pinandita memoleskan tepung tawar pada tangan, badan dan kaki pejabat baru Danrem 163/Wira Satya dan istri dengan makna simbol Dewa Siwa yang memiliki tugas sebagai pelebur atau pembersihan serta memberikan aura kesucian (semuanya dari Tuhan Yang Maha Esa, dan nantinya akan kembali ke asalnya).
Sedangkan, memoleskan arang dengan makna simbol Dewa Wisnu yang memiliki tugas sebagai pemelihara alam beserta isinya sehingga kesinambungan akan terwujud. “Kayu atau daun pohon dadap adalah kayu sakti sebagai lambang Dewa Brahma yang memiliki tugas sebagai pencipta alam semesta beserta isinya dalam wujud keberanian atau ksatria,” sebutnya.
Dikatakan, pemakaian benang Tri Datu (Benang Tiga Warna Merah, Hitam dan Putih) yang diikatkan pada pergelangan tangan kanan yang memiliki aksara suci AUM terdiri dari ANG sebagai simbol Dewa Brahma (warna merah), UNG simbol Dewa Wisnu (warna hitam) , MANG simbol Dewa Siwa (warna putih) sebagai pengikat persatuan dan kesatuan.
“Lalu, pemercikan air suci perlambang Dewa Kesucian yang memberi aura kesejukan, ketenangan dan arah kepada setiap insan ciptaan Tuhan dengan harapan dalam pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan tenang seperti air mengalir,” jelasnya.
Kapenrem juga menjelaskan pejabat baru Kolonel Inf. Husein Sagaf, S.H., melaksanakan penciuman Duaja Korem 163/Wira Satya serta dikukuhkan sebagai warga baru oleh Danrem 163/Wira Satya Kolonel Arh A.M. Suharyadi, S.I.P., M. Si.
“Selamat datang, teman, sahabat seangkatan Alumni Akmil’91, di Korem 163/Wira Satya, semoga menjadi Prajurit Wira Satya Sejati yang dapat mengayomi dan melindungi rakyat”, sebut Danrem Kolonel A.M. Suharyadi pada acara penyambutan di ruang lobi Makorem.
Sesuai rencana serah terima jabatan, tugas dan tanggung jawab wewenang Danrem 163/Wira Satya akan dilaksanakan di Makodam IX/Udayana (Jumat, 01/05/2020, siang) dan dipimpin oleh Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Benny Susianto, S.I.P.
Sekilas tentang Pejabat Baru Danrem 163/Wira Satya Kolonel Inf Husein Sagaf, S.H., merupakan Alumni Akmil Tahun 1991 seangkatan dengan Danrem 163/Wira Satya saat ini yang akan digantikan. Sebelum menduduki jabatan baru sebagai Danrem 163/Wira Satya, Kolonel Inf Husein Sagaf, S.H., menjabat sebagai Paban Utama A1 Dit A Bais Tentara Nasional Indonesia.
“Beberapa jabatan strategis juga pernah diemban diantaranya di satuan Kopassus, Kodam IX/Udayana, Kodam Jaya, Seskoad, Kodam XVII/Cendrawasih Papua serta Bais TNI”, sebut Kapenrem.
Kapenrem mengatakan, acara penyambutan dilakukan oleh jumlah pejabat yang terbatas karena dihadapkan pada situasi pandemic Covid-19. “Kita tetap mengacu pada protokol kesehatan yang disampaikan oleh pemerintah dengan menggunakan masker, pembatasan jumlah orang dan tentunya penerapan physical distancing”, pungkas Mayor Bagus. ***Laurens Leba Tukan