
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional yang sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen (TNI) Doni Monardo menegaskan NTT akan menjadi daerah prioritas untuk pendistribusian reagen begitu alat ini tiba di Indonesia. Pernyataan iniĀ disampaikan Doni menanggapi permintaan Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Drs. Josef A. Nae Soi terkait kesulitan Provinsi NTT dalam pemeriksaan sampel swab.
āMemang untuk peralatan kesehatan, kita berebutan dengan berbagai negara untuk mendatangkan alat-alat ini. Saya akan perintahkan begitu barang datang, untuk segera kirim dan prioritaskanĀ ke Kupang,ā jelas Doni Monardo saat melakukan Teleconferens dengan Wagub NTT, Drs. Josef A. Nae Soi, MM di Ruang Rapat Gubernur, Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Rabu (22/4/2020).
Dalam keterangan tertulis yang diterima dari Aven Rema, staf Biro Humas dan Protokol Setda NTT, mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden itu secara khusus mengapresiasiĀ langkah Pemerintah Provinsi NTTĀ yang bisa menahan laju pertambahan positif covid 19.
āNTT (masih) relatif aman dari ancaman yang serius, walaupun ada namun masih bisa ditangani. Mudah-mudahan yang masihĀ dirawat bisa tertangani dengan baik dan cepat sembuh. Maka perlu ada prioritas juga untuk kerja-kerja melayani masyarakat supaya IndonesiaĀ janganĀ setiap hariĀ dipenuhi dengan berita Covid-19 terus-menerus sebab bisa buat tambah panik. Perlu ada berita pembangunan lain,ā jelasĀ Doni.
Secara khusus Doni juga mengingatkan pemerintah Provinsi NTT untuk memperhatikan masalah Demam Berdarah Dengue di NTT. āMohon Pa Wagub sampaikan kepada Pa Gubernur agar tetapĀ membersihkan selokan, sumur-sumur, kamar mandi sehingga masyarakat kita bisa terbebas dari demam berdarah,ākataĀ Doni.

Ia juga mengingatkan agar Alat Perlindungan Diri (APD) yang dikirim ke NTT supaya dicek ulang sehingga tidak terjadi perbedaanĀ antara di pusat dan daerah agarĀ tidak terjadi temuan dan pelanggaran hukum.
āYang perlu dicek ulang adalah APD yang sudah dikirim ke NTT, menurut data kami ada 7.500. Tolong nanti dicek ulang sehingga tidak menimbulkan temuan BPK. Kalau rapid test, jumlahnya sudah sama. Kalau mungkin barangnya belum sampai, masih diperjalanan, terselip atau mungkin dari pusat ada kekeliruan, harus dicek ulang dan segera dilaporkan,ā ungkap Doni.
Dalam telekonferens tersebut, Wakil Gubernur NTT, Drs. Josef A. Nae Soi, mengungkapkan NTTĀ sudah menyiapkan Polymerase Chain Reaction (PCR)Ā namun alat kit reagennya belum ada.
āKami sudah punya laboratorium, tinggal tunggu reagen untuk pemeriksaan Swab. Kami meminta melalui pa Jenderal, mohon kementerian kesehatan lebih cepat mengirim kami reagen, supaya PCR kami bisa berfungsi,ākata Wagub Nai Soi.
Wagub menginformasikan, semua sampel Swab dari NTT dikirim ke Laboratorium di Jawa.Ā Jumlah yang terkirim sebanyak 75 sampel. Yang sudah diperiksa 44 dan belum ada hasil sebanyak 31.
āPuji Tuhan, dari yang sudah diterima, hanya satu yang positif sementara yang 43 lain hasilnya negatif. Kondisi pasien positif sampai sekarang masihĀ prima, dan kami masih tunggu swab yang kedua untuk yang bersangkutan, mudah-mudahan sudah negatif,ā ungkap Wagub Nae Soi.
Pada kesempatan tersebut juga, Wagub memberikan apresiasi atas perhatian tim Gugus Tugas Nasional yang telah memberikan bantuan alat-alat kesehatan kepada pemerintah Provinsi NTT.
āTerima kasih pak Jenderal, kami NTT sudah mendapat APD sebanyak 6.500, rapid testnya 7.200 dan maskernya 15.500,ā pungkasĀ Wagub NTT.
Tampak hadir pada kesempatan tersebut,Ā Sekda NTT, Kepala BNPBD NTT, Kadis Kominfo NTT, Kepala Biro Humas dan Protokol NTT. ***Laurens Leba Tukan