ADONARA,SELATANINDONESIA.COM – Kepala Desa Wure, Kecamatan Adonara Barat, Kabupaten Flores Timur Yosef Fernandez mengungkapkan, kendala utama dalam perayaan Semana Santa salah satunya adalah jembatan tambatan perahu di Desa Wure.
Kepada SelatanIndonesia.com di Kantor Desa Wure, Senin (9/3/2020) Yosef Fernandez mengatakan, pada hari Rabu, Kamis dan Jumad Agung, para pesiarah akan membludak, sehingga pengaturan lalulintas perahu yang memuat para peziara sulit untuk berlabuh.
“Hal ini yang selalu memicu kegaduhan, sehingga hikmah untuk mengikuti devosi atau prosesi Jumad Agung semakin berkurang, apalagi letak Gereja tempat jalannya prosesi sangat dekat karena tepat dipinggir pantai,” katanya.
Kades Wure mengatakan, pada jaman Bupati Felix Fernandez, pernah dibangun jembatan tambatan perahu di Wure tetapi material yang digunakan adalah kayu sehingga hancur diterjang gelombang. “Kami dari desa sudah menyampaikan hal ini melalui Musrenbang Kecamatan dan sudah disampaikan ke Pemerintah Daerah Kabupaten Flotim tetapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari dinas teknis,” katanya.
Kades Yos Fernandez menambahkan, pihaknya telah membangun koordinasi dengan panitia di Geraja dan pemerintah daerah Kabupaten Flores Timur sehingga jalannya rangkaian acara mulai dari hari Rabu, Kamis dan Juamad Agung dikendalikan oleh Pemda Kabupaten Flores Timur.
“Waktu prosesi ini tinggal beberapa pekan lagi sehingga kami pemerintah desa Wure membangun kerjasama dengan pihak terkait yang mendukung jalannya prosesi, yakni Dinas Perhubungan, Dinas Kebersihan, Dinas Kesehatan, PLN dan Kepolisian. Dan dari koordinasi itu diketahui bahwa Dinas Perhubungan lebih bekerja ekstra karea menjalankan fungsi mengatur lalulintas laut, membatasi jumlah penumpang dalam setiap penyebrangan serta mengawasi tarif yang dikenakan kepada peziara, sehinngga tidak terjadi manipulasi harga,” katanya.
Kades Yos menjelaskan, tarif satiap penyebrangan dari Pante Palo Larantuka menuju desa Wure adalah Rp 10.000/penumpang. Sedangkan Pante Palo menuju Tanah Mera Rp. 5000 sehingga jasa sewa Ojek dari Tanah mera menju Desa Wure Rp. 5000/penumpang.
Untuk diketahui, Prosesi Jumad Agung di Larantukan Kabupaten Flores Timur atau Lebih dikenal Semana Santa merupakan peristiwa siarah iman yang sudah mendunia. Prosesi ini dilaksanakan setiap tahun mejelang Paskah dalam tradisi agama Katolik. Setiap tahun menjelang hari Jumad Agung, para pesiarah mulai memasuki Kota Larantuka. Tidak saja peziarah di wilayah NTT tetapi juga di luar NTT dan manca negara ikut ambil bagian dalam Prosesi ini.
Prosesi Samana Santa Larantuka berhubungan erat dengan desa Wure Kecamatan Adoanara Barat. Wure merupakan salah satu titik siarah iman dalam rangkaian Semana Santa. Di Desa Wure, ada banyak peninggalan sejarah perjalanan Agama Katolik dengan budaya-budaya lokal yang sakral yang sudah dikenal di berbagai belahan dunia.*)Eman Mawar
Editor: Laurens Leba Tukan