Siapakah Refafi Gah Di Mata OSO….?

1131
Korwil Bali dan Nusra DPP Partai Hanura Drs. Ibrahim Agustinus Medah menyalami Ketua DPD Partai Hanura NTT Refafi Gah usai dilantik oleh Sekjen DPP Hanura I. Gusti Pasek Suardika di Neo Aston Hotel, Kamis (13/2/2020) malam. Foto: SelatanIndonesia.Com/Laurens Leba Tukan

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Satu persatu para Ketua DPC Partai Hanura Kabupaten dan Kota se Provinsi Nusa Tenggara Timur mendapat giliran untuk menyatakan sikap politik terhadap calon Ketua DPD I Partai Hanura Provinsi NTT periode 2020-2025. Bag paduan suara, seluruh Ketua DPC dengan tegas dan lantang menyebut satu nama untuk dipercayakan kembali dalam forum Musda III Partai Hanura Provinsi NTT itu untuk memimpin partai besutan Jenderal Purnawirawan Wiranto ini. Dialah Refafi Gah. Akhirnya forum pleno yang dipimpin Sekretaris DPD Parti Hanura Provinsi NTT Siprianus Woka Ritan di Aula Neo Aston Hotel pada Kamis, (13/2/2020) malam, menetapkan Refafi Gah untuk kembali menjadi Ketua DPD Partai Hanura Provinsi NTT Periode 2020-2025.

Refafai Gah, politisi kalem dari pulau Sumba ini patut diperhitungkan di jaga politik NTT. Pasalnya, pria flamboyan ini selain terbukti terpilih dua kali menjadi anggota DPRD NTT, namun diketahui pula memiliki kedekatan khusus dengan Ketua Umum DPP Partai Hanura DR. Oesman Sapta Odang (Oso).

Sebelum bergabung dengan Partai Hanura, jauh sebelumnya Oesman Sapta Odang mendirikan Partai Persatuan Daerah (PPD), sebuah partai politik di Indonesia yang lahir dan dipelopori oleh sebagian tokoh politik yang bernaung dalam wadah Fraksi Utusan Daerah MPR RI masa bhakti 1999-2014. Mereka bersepakat untuk berjuang melanjutkan cita-cita FUD dengan membangun dan melahirkan sebuah partai yang diberi nama Partai Persatuan Daerah. Dengan dimotori oleh DR. Oesman Sapta Odang, Raharjo Rahimin, Abdul Salam, Karim Syarif pada tanggal 18 November 2002 didirikan Partai Persatuan Daerah dengan Ketua Umum DR. Oesman Sapta Odang dan akhirnya menjadi peserta pemilu pada tahun 2004.

Lantaran kedekatannya dengan Oesman Sapta Odang, Refafi Gah saat itu dipilih sebagai ketua DPD Partai Persatuan Daerah Provinsi NTT. Refafi berhasil terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi NTT periode 2004-2009.

Kedekatan Refafi dengan Oso, juga dikisahkan oleh Korwil Bali dan Nusra DPP Partai Hanura Drs. Ibrahim Agustinus Medah. Dikisahkan oleh Iban Medah, ketika menjadi Bupati Kupang periode kedua, oleh Refafi Gah dipertemukannya dengan Oesman Sapta Odang. “Pak Refafi sangat dekat dengan Pak Oso, saya pernah dipertemukan dengan Pak Oso ketika masih Bupati Kupang karena Pak Oso ketika itu berencana membangun investasi di Kabupaten Kupang,” ujar Medah di suatu kesempatan.

Ketika Oesman Sapta Odang terpilih menjadi Ketua Umum DPP Partai Hanura periode pertama, Refafi Gah yang sudah memilih menjadi Pengurus DPD I Partai Golkar Provinsi NTT, kembali diminta menjadi Ketua DPD Partai Hanura Provinsi NTT.

Konsolidasi maksimal dilakukan Refafi yang didampingi politisi muda asal Flores Timur Siprianus Woka Ritan sebagai Sekretaris DPD Partai Hanura NTT yang turut berjuang dan menghantar Viktor Bungtilu Laiskodat dan Josef Nae Soi sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur NTT. Selain itu, dengan kerja politik yang terukur Partai Hanura berhasil mengolekasi lima kursi di DPRD Provinsi NTT dan 54 kursi di DPRD Kabupaten dan Kota se NTT. Bahkan di Kabupaten Ende, Timor Tengah Utara dan Manggarai, Hanura mendapat porsi Wakil Ketua DPRD.

Tangan dingin Refafi Gah dalam memimpin Partai Hanura NTT selain makin diperhitungkan di tingkat pusat, juga terus mendapatkan simpati dari seluruh Ketua DPC Kabupaten dan Kota se NTT. Terbukti, sebelum digelar Musda III Partai Hanura NTT, 100 persen surat dukungan mengalir dari seluruh DPC untuk mendukung kembali Refafi Gah sebagai Ketua DPD I Partai Hanura NTT. Musda sebagai forum tertinggi di Partai Hanura NTT ahirnya mengukuhkan Refafi Gah sebagai Ketua DPD Partai Hanura periode 2020-2025.

Usai terpilih dalam Musda III DPD Hanura, Refafi Gah langsung dilantik oleh Sekjend DPP Partai Hanura I Gede Pasek Suardika disaksikan sejumlah pengurus DPP Hanura seperti Korwil Bali Nusra Drs. Ibrahim Agustinus Medah, Andre Garu, Agustinus Lesek dan Marthen Mantro.

Dalam orasi politiknya, Refafi menyebut, Musda III DPD Hanura NTT ini selain sebagai forum tertinggi partai, juga merupakan kesempatan tepat untuk menunjukan kekompakan, kebersamaan dan persatuan seluruh elemen partai serta menyiapkan strategi merebut kejayaan pada moment politik ke depan. “Kita segera mempersiapkan diri menyongsong berbagi peristiwa penting di depan seperti Pilkada sembilan kabupaten di NTT dan Pilkada tahun 2023 serta Pileg dan Pilpres 2024,” katanya.

Konsolidasi organisisi kata dia, adalah hal mutlak untuk dilakukan baik vertikal maupun horizontal di kota atau kabupaten hingga ke pelosok desa, RT dan RW. “Dengan cara ini Partai Hanura mampu menjaga kiprahnya sebagai sebuah kekuatan politik yang disegani,” sebutnya.

Dikatakannya, sebagai Ketua DPD Hanura NTT terpilih dan formatur tunggal untuk menyusun kepengurusa baru perode 2020-2025, Refafi berjanji akan menyusun kepengurusan secara profesional dengan mempertimbangkan prinsip transparan, akuntabel, responsibility, independen dan fairness. “Ini prinsip kita gunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan besar, jadi sangat jauh dari kepentingan individu atau kelompok,” katanya.

Sekjen Partai Hanura, I Gede Pasek Suardika memberi apresiasi karena Hanura NTT paling cepat melakukan Musda dibawah kendali Ibrahim Agustinsu Medah dibandingkan dengan DPD lain se-Indonesia. Bahkan, menurut Sekjen GPS, suasana dan forum Musda III Hanura NTT dijadikan sebagai model untuk Musda Hanura di Provinsi lain di seluruh Indonesia.

“Saya berharap, ketua terpilih harus cepat dalam menyusun pengurus yang baru, sehingga semuanya tuntas dan mulai bekerja untuk membangun konsolidasi partai. Jangan sampai musda paling cepat, tapi susunan pengurus paling lama disusun,” kata GPS.

Menurut Sekjen GPS, atmosfir pertumbuhan Partai Hanura di NTT sangat kondusif dan tidak jauh berbeda dengan pertumbuhan Hanura di Kalimantan Barat dan Papua. “Saya minta Hanura NTT untuk tetap menjaga soliditas agar pada Pileg mendatang, Hanura bisa lolos parliamentary threshold dan para kader terbaiknya seperti Pak Medah, Pak Andre Garu, bisa kembali ke Senayan. Yang hari ini jadi wakil ketua DPRD, usahakan di pileg mendatang sudah jadi ketua. Yang hari ini ketua fraksi, usahakan supaya bidsa jadi wakil ketua. Yang sekarang hanya punya satu atau dua kursi, usahakan bisa ada fraksi,” ujarnya.***Laurens Leba Tukan

Center Align Buttons in Bootstrap