Lebih dari Sekadar Bank: Jejak Sosial Bank NTT Cabang Rote Ndao di Ulang Tahun ke-63
BA’A,SELATANINDONESIA.COM – Pada hari ulang tahunnya yang ke-63, Bank NTT kembali mengukuhkan dirinya bukan semata institusi keuangan, melainkan rumah besar yang memelihara denyut sosial-ekonomi masyarakat Nusa Tenggara Timur. Di Kabupaten Rote Ndao, semangat ini tak sekadar dirayakan dengan spanduk dan pidato. Ia menjelma menjadi aksi konkret yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
Di bawah tema besar “Ayo Bersinergi Membangun NTT”, Bank NTT Cabang Rote Ndao menggandeng sejumlah mitra strategis: gereja, fasilitas kesehatan, dan komunitas lokal. Hasilnya adalah tiga inisiatif sosial yang bukan hanya simbolik, tapi berdampak nyata.
“Kami ingin membuktikan bahwa sinergi itu bukan jargon. Ini kerja bersama yang menyentuh sawah petani, kesehatan warga, dan masa depan anak-anak Rote,” kata Ade Roni Oematan, Pimpinan Cabang Bank NTT Rote Ndao, kepada SelatanIndonesia.com, Kamis (17/7/2025).
Langkah pertama: Bank NTT menjalin kolaborasi dengan Sinode GMIT. Dua klasis di Rote yaitu Klasis Rote Barat Laut dan Klasis Rote Barat Daya, menerima bantuan alat pertanian berupa kultivator. Alat ini memungkinkan pengolahan tanah menjadi lebih mudah dan cepat, sekaligus menandai komitmen Bank NTT pada ketahanan pangan dan pemberdayaan petani desa. “Kita tidak hanya bicara pertumbuhan ekonomi, tapi juga kemandirian desa,” ujar Oematan.
Langkah kedua: layanan kesehatan gratis bekerja sama dengan Puskesmas Ba’a. Warga yang biasanya enggan ke fasilitas kesehatan karena keterbatasan biaya, kali ini mendapat akses langsung terhadap pemeriksaan medis. “Kami percaya, ekonomi tidak akan kuat jika rakyatnya sakit. Sehat itu fondasi pembangunan,” katanya.
Langkah ketiga mungkin yang paling menyentuh: kepedulian terhadap anak-anak stunting di Rote Ndao. Di tengah angka stunting yang masih tinggi di NTT, Bank NTT memilih tidak tinggal diam. Bantuan disalurkan langsung kepada keluarga yang membutuhkan, sebagai bagian dari upaya mencegah kehilangan generasi masa depan karena kurang gizi. “Anak-anak ini adalah masa depan NTT. Mereka harus kita jaga bersama,” ucap Oematan.
Bagi Bank NTT, semua ini bukanlah kegiatan seremonial tahunan. Ini adalah bagian dari visi jangka panjang: menjadi bank daerah yang tumbuh bersama rakyat, hadir di setiap denyut kebutuhan mereka, dan menjadi simpul kolaborasi lintas sektor.
Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya peran Bank NTT sebagai penyangga ekonomi lokal yang berpihak kepada rakyat. “Bank ini milik kita, harus bertumbuh bersama kita,” ujarnya.
Di tengah perubahan zaman dan kompetisi digital antar-lembaga keuangan, Bank NTT Cabang Rote Ndao memilih untuk tetap membumi. Ia hadir dalam senyum petani yang tak lagi mencangkul tanah sendirian, dalam tangan warga yang kini tahu tekanan darahnya, dan dalam tatap mata anak-anak kecil yang mendapat harapan baru.
Dalam usia yang ke-63, Bank NTT mengingatkan kita bahwa membangun NTT tidak cukup dengan pertumbuhan ekonomi makro, tapi harus dimulai dari desa, dari manusia, dan dari solidaritas.*/Laurens Leba Tukan
Komentar