GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Gubernur NTT
Beranda / Gubernur NTT / Tour de EnTeTe Diluncurkan: Diplomasi Pedal Gubernur Melki dan Wakil PM Timor Leste dari Kupang ke Dunia

Tour de EnTeTe Diluncurkan: Diplomasi Pedal Gubernur Melki dan Wakil PM Timor Leste dari Kupang ke Dunia

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena ketika dengan resmi meluncurkan ivnet Tour de EnTeTe di Aula El Tari Kupang, Rabu (9/7/2025). Foto: SelatanIndonesia.com/Laurens Leba Tukan

Dari El Tari ke Labuan Bajo, dari diplomasi sepeda ke konektivitas pulau, NTT memulai debut barunya di panggung global.

KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Sore itu, Rabu (9/7/2025) Aula El Tari Kupang tak sekadar menjadi ruang protokoler peluncuran event olahraga. Ia berubah menjadi panggung diplomasi jalan raya dari batas timur republik. Di baris depan, berdampingan duduk Wakil Perdana Menteri Timor Leste Mariano Sabino Lopes, Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena, Wakil Gubernur Johni Asadoma, Ketua DPRD Emiliana Nomleni, dan jajaran Forkopimda. Tapi yang paling kuat gaungnya bukan pidato politik atau seremoni seremonial biasa, melainkan denting simbolik dari helm sepeda dan bendera: Tour de EnTeTe 2025 resmi diluncurkan.

Gubernur Melki, dengan senyum diplomatiknya, memakaikan helm sepeda kepada Janes Wawo dari Jelajah Sport, sebagai penanda bahwa Tour de EnTeTe tak hanya digagas, tapi benar-benar mulai dikayuh. Disusul kemudian oleh penyerahan bendera Tour de EnTeTe dari Wakil Gubernur Johni Asadoma kepada Janes Wawo, sebuah gestur penuh makna yang disaksikan langsung oleh Wakil Perdana Menteri Timor Leste Mariano Sabino Lopes, jajaran Forkopimda, Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo, Wakil Bupati Kupang Aurum Titi Eki, Wakil Bupati Alor Roky Winaryo, dan lebih dari seratus jurnalis dari berbagai media nasional dan lokal.

Gubernur Melki menyebut Tour de EnTeTe sebagai “diplomasi dari pinggiran”, sebuah inisiatif yang memadukan sport, pariwisata, dan konektivitas kawasan. “Ini bukan semata lomba balap sepeda. Ini adalah pernyataan, bahwa dari batas negara pun kita bisa bicara global,” ujarnya dalam pidato berapi-api mengenakan kemeja putih khasnya.

Dari Perbatasan Menuju Panggung Dunia

Panas Bumi, Rumah Leluhur, dan Pesan Gubernur Melki dari Mataloko

Ajang ini akan menempuh lebih dari 1.500 kilometer, menyusuri tiga pulau besar: Timor, Sumba, dan Flores, melalui 10 etape strategis. “Setiap tanjakan adalah cermin ketangguhan masyarakat kita. Setiap tikungan menyimpan narasi kebudayaan yang belum banyak dikenal dunia,” kata Gubernur Melki.

Rute dimulai dari jantung Kota Kupang, berlanjut ke perbatasan RI–Timor Leste di Atambua, menyeberang ke jantung Sumba yang dimulai dari Tanahrara, hingga berakhir di Labuan Bajo, ikon pariwisata nasional dan gerbang internasional NTT. Gubernur Melki menyebut rute ini sebagai “etalase geografis dan sosial” dari karakter NTT: tangguh, ramah, dan memesona.

Tidak hanya melibatkan atlet nasional, Tour de EnTeTe juga akan menghadirkan 20 tim profesional internasional. Janes Wawo dari Jelajah Sport, organisasi penyelenggara, menegaskan bahwa semua standar penyelenggaraan mengikuti praktik terbaik dari Tour de Langkawi, Tour de Indonesia, dan event sepeda prestisius lainnya.

Dari Logistik ke Diplomasi Batas Negara

Pemilihan rute dan jadwal pun disesuaikan secara matang. Kupang dipilih sebagai titik awal karena daya dukung akomodasi dan simbol pemerintahan. Di Atambua, para pembalap akan menyentuh titik batas Indonesia–Timor Leste, sebuah momentum simbolis untuk mempererat hubungan dua negara serumpun.

Suara Sunyi dari Selatan NKRI: Reses Simson Polin dan Keluhan Para Pendeta di Rote

Wakil Perdana Menteri Timor Leste Mariano Lopes menyambut hangat inisiatif ini. “Dulu orang datang ke Timor karena cendana dan posisi strategisnya. Kini kita bangun kekuatan baru: konektivitas, pariwisata, dan solidaritas lintas negara,” katanya, seraya menyebut Pulau Timor sebagai pusat strategis Asia Pasifik yang kini punya Presiden, Perdana Menteri, Gubernur, Wakil Gubernur, dan Ketua DPRD dalam satu tanah leluhur.

Warisan dari Timur

Tour de EnTeTe tak sekadar lomba. Ia adalah narasi kolektif: tentang konektivitas antarpulau, kolaborasi lintas batas, dan diplomasi dari jalan raya. Gubernur Melki menyebut ajang ini sebagai pemanasan menuju Pekan Olahraga Nasional 2028, di mana NTT siap menjadi tuan rumah.

“Ini bukan hanya olahraga. Ini adalah panggung perkenalan. Ini adalah diplomasi. Dan ini adalah pembangunan,” ujarnya.

Ajang ini akan menyusuri jalur-jalur strategis: Kupang–Atambua, menyeberang ke Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, hingga Flores Timur, Maumere, Ende, Bajawa, dan berakhir di Labuan Bajo, lengkap dengan wisata ke Pulau Padar dan Komodo. Jarak tempuh total mencapai lebih dari 1.500 kilometer dengan waktu tempuh 10 hari dan melibatkan logistik ratusan sepeda dan official.

Menjaga Harga, Merawat Harapan: Melki-Johni Pimpin Langkah Sinergis Bangun Ekonomi Pangan NTT

Ketika seremoni usai, Aula El Tari kembali hening. Tapi gema helm yang dipasangkan Gubernur dan bendera yang dikibarkan Wakil Gubernur itu terus menggelinding, membawa pesan dari batas negara menuju panggung dunia.*/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement