Dari ruang VIP Bandara El Tari, lahir peta jalan pembangunan baru NTT; menghubungkan pendidikan, riset, dan kesehatan publik sebagai mesin pertumbuhan.
KUPANG,SELATANINDONESIA.COM – Deru mesin pesawat yang baru saja mereda di landasan Bandara El Tari masih menggantung di telinga ketika sekelompok pejabat NTT melangkah cepat menuju ruang VIP Pemda, Jumat (8/8/2025). Di balik pintu kaca itu, suhu pendingin ruangan dan aroma kopi panas bercampur dengan percakapan yang terasa lebih mirip rapat kabinet kecil ketimbang sambutan tamu.
Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, duduk di ujung meja. Di depannya, Gubernur NTT Melki Laka Lena dan Sekretaris Daerah Kosmas D. Lana siap menyimak. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Anggota DPRD NTT Mohammad Ansor dan Ketua Komisi 3 DPRD NTT Yohanes De Rosari serta para Staf Ahli Gubernur, para Asisten Sekda dan Pimpinan Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi NTT. Tanpa basa-basi, Suharso membuka map, menggelar peta gagasan yang langsung menusuk ke inti masalah NTT: pendidikan, riset, dan kesehatan publik.
“Program Sekolah Rakyat harus diperluas di NTT. Investasi terbaik adalah pendidikan,” kata Suharso, suaranya tegas, memecah keheningan awal. Ia mengajak perguruan tinggi di NTT fokus pada riset yang menambang potensi lokal, berjejaring dengan kampus-kampus papan atas, dan bekerja dengan metode goal setting SMART-R—spesifik, terukur, relevan, realistis.
Tapi peta itu juga menandai “wilayah merah” NTT: stunting yang membandel, TBC, dan kusta yang belum hengkang. Suharso mengusulkan langkah radikal: menjadikan NTT wilayah percontohan uji massal TBC berbasis data, meniru strategi COVID-19. “Ini akan menjadi langkah luar biasa,” ujarnya.
Bagi Gubernur Melki, gagasan itu bukan sekadar konsep di ruang bandara. “Materi ini penting dan harus segera dirumuskan para pimpinan perangkat daerah sesuai bidangnya,” katanya, menyiratkan bahwa percakapan ini adalah aba-aba start, bukan sekadar basa-basi penyambutan tamu.
Di luar, pesawat-pesawat terus lepas landas, menuju kota-kota lain. Di dalam, arah baru NTT sudah ditetapkan dengan kompas yang jelas, target yang terukur, dan niat menempuh jalur cepat.*/Fara Therik/Laurens Leba Tukan
Komentar