GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Gubernur NTT Pendidikan
Beranda / Pendidikan / Siswa Terdampak Bencana Nagekeo Terima Bantuan Pendidikan dari Gubernur Melki

Siswa Terdampak Bencana Nagekeo Terima Bantuan Pendidikan dari Gubernur Melki

Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena ketika menyerahkan bantuan pendidikan bagi salah satu sisswi berprestasi yang terdampak bencana banjir bandang di Kabupaten Nagekeo. Bantuan Gubernur Melki itu diberikan saat menghadiri pertemuan bersama Pengawas, Para Kepala Sekolah, para Wakil Kepala Sekolah, dan para Ketua OSIS SMA/SMK/SLB se-Kabupaten Nagekeo di SMA St. Klemens Boawae, Kabupaten Nagekeo, Rabu, (17/9/2025) malam. Foto: Librik

BOAWAE,SELATANINDONESIA.COM — Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena menyerahkan bantuan pendidikan bagi siswa-siswi miskin berprestasi dan terdampak Bencana Banjir Bandang di Kabupaten Nagekeo. Bantuan Gubernur Melki itu diberikan saat menghadiri pertemuan bersama Pengawas, Para Kepala Sekolah, para Wakil Kepala Sekolah, dan para Ketua OSIS SMA/SMK/SLB se-Kabupaten Nagekeo di SMA St. Klemens Boawae pada Rabu, (17/9/2025) malam.

Salah satu penerima bantuan itu adalah Sulistiani Hadijah, siswi SMA Negeri 1 Mauponggo yang baru saja kehilangan rumahnya akibat banjir bandang yang menerjang Kabupaten Nagekeo pekan lalu. Kendati masih diselimuti duka, Sulistiani tetap bisa tersenyum lantaran menerima bantuan pendidikan dari Gubernur Melki Laka Lena. “Terima kasih atas dukungan dan perhatian ini. Bagi kami yang terdampak bencana, bantuan ini sangat berarti agar kami tetap bisa bersekolah,” ujar Sulistiani.

Gubernur Melki dalam kesempatan itu menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk tidak membiarkan anak-anak NTT kehilangan masa depan karena bencana atau keterbatasan.

Ia juga menyoroti Kualitas Pendidikan di NTT dan menyebut bahwa guru adalah faktor kunci. “Kualitas pendidikan di NTT saat ini tercatat menurun. Tentunya ada banyak faktor yang menjadi penyebabnya, baik itu Guru, Orang Tua, siswa dan juga Pemerintah. Tapi dari semua faktor ini, Guru adalah faktor kunci dalam peningkatan kualitas pendidikan di setiap sekolah.”

Gubernur Melki menegaskan urgensi peningkatan kualitas pendidikan di NTT. Hal ini penting menurutnya mengingat Peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi NTT secara nasional bertengger di posisi 35 dari 38 provinsi pada tahun 2024, yang menunjukkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terendah keempat di Indonesia.

Lipa Songke di Zaman Digital: Antara Adat, Pasar, dan Gengsi

Untuk itu, Gubernur Melki mendorong agar para Guru dan tenaga kependidikan harus secara serius memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bagi para peserta didik termasuk mengenali potensi dan kemampuan dari masing-masing peserta didik.

“Saya minta pada Kepala Sekolah dan para Guru agar harus kenal betul anak didiknya. Kenali apa yang menjadi potensinya dan arahkan secara baik, harus kemana dia nantinya,” tuturnya.

Terkait dengan peningkatan kapasitas Guru dan kesejahteraannya, Gubernur Melki memastikan bahwa Pemerintah Provinsi NTT terus berupaya untuk menyelenggarakan program-program peningkatan kapasitas Guru secara berkelanjutan serta memastikan kesejahteraan para Guru dan tenaga kependidikan diperhatikan secara baik.

Dengan alokasi APBD NTT saat ini untuk sektor pendidikan sebesar 2,3 Triliun rupiah dari total anggaran 5 triliun rupiah, Melki Laka Lena berharap agar peningkatan kualitas pendidikan di NTT dapat berjalan maksimal.

Tidak hanya itu, mantan Anggota DPR RI ini juga meminta agar masing-masing sekolah sudah harus memikirkan untuk mengembangkan kewirausahaan berbasis sekolah guna menunjang operasional sekolah serta menumbuhkan daya kreativitas para peserta didik.

Dari Mauramba, Umbu Rudi Kabunang Menanam P5HAM di Hati Pemuda

“Guru adalah faktor kunci. Kualitas pendidikan bergantung pada bagaimana guru mengenal, memahami, dan mengarahkan potensi setiap siswanya,” kata Gubernur Melki.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Melki juga menyampaikan rencana Pemerintah Provinsi NTT untuk membuka SMK berbasis asrama di 11 kabupaten di NTT guna mendukung peningkatan kualitas dan layanan pendidikan di NTT.

Momentum malam itu, bukan hanya suara Gubernur yang terdengar. Para ketua OSIS se-Kabupaten Nagekeo yang hadir juga menyuarakan isi hati mereka. Dian, Ketua OSIS SMAN 1 Aesesa, mengaku kecewa dengan fasilitas sekolah yang terbatas, tetapi menolak menyerah.

“Kami juga punya daya juang. Kami tidak mau NTT terus dikenal dengan kualitas pendidikan terendah. Dari Nagekeo, kami siap ikut memajukan pendidikan,” ujarnya.

Elisabeth, siswi SMKN 1 Aesesa Selatan, menimpali dengan nada serupa. Ia berharap pemerintah memperhatikan sarana belajar di sekolah kejuruan. “Kami butuh dukungan, terutama fasilitas praktik, agar kami benar-benar siap masuk dunia kerja,” katanya.

Gubernur Melki Laka Lena: IPACS Jadi Momentum NTT Menatap Dunia

Di hadapan Gubernur Melki, para ketua OSIS kemudian membacakan komitmen bersama: belajar lebih serius, menumbuhkan kreativitas, dan berani menghadapi tantangan zaman. “Kami siap ditempa guru agar kelak menjadi siswa-siswi hebat,” ujar mereka serempak.

Bupati Nagekeo Simplisius Donatus menegaskan, pemerintah kabupaten akan mendukung program prioritas provinsi, termasuk persiapan masuk sekolah kedinasan dan program Satu Sekolah Satu Produk. “Kami berterima kasih atas perhatian serius Gubernur Melki terhadap pendidikan di Nagekeo,” katanya.

Acara yang dihadiri pejabat BNPB serta sejumlah pimpinan perangkat daerah provinsi dan kabupaten itu ditutup dengan janji bersama bahwa bencana boleh meluluhlantakkan rumah, tetapi tidak boleh meruntuhkan semangat belajar anak-anak NTT.*/Baldus Sae/Laurens Leba Tukan

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement