GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Berita Hari Ini NTT Daerah Eksbis Nusantara Politik Sumba Tengah
Beranda / Berita Hari Ini NTT / Sumba Tengah / Simfoni Hijau WALHI di Sumba Tengah

Simfoni Hijau WALHI di Sumba Tengah

Wakil Bupati Sumba Tengah, Marthinus Umbu Djoka ketika menyambut Direktur WALHI Nusa Tenggara Timur, Umbu Wulang Tanaamah Paranggi, bersama rombongannya di Rujab Wakil Bupati Sumba Tengah, Sabtu (26/4/2025). Foto: ProkopimSTeng

WAIBAKUL,SELATANINDONESIA.COM – Sabtu pagi (26/4/2025), suasana di Rumah Jabatan Wakil Bupati Sumba Tengah terasa lebih ramai dari biasanya. Di beranda yang dipenuhi aroma kayu basah dan tiupan angin musim kering, Wakil Bupati M. Umbu Djoka, mengenakan kemeja kotak-kotak lengan pendek, menyambut kedatangan tamu Istimewa, Direktur WALHI Nusa Tenggara Timur, Umbu Wulang Tanaamah Paranggi, bersama rombongannya.

Pertemuan itu bukan sekadar basa-basi protokoler. Dalam obrolan santai namun serius, Umbu Wulang membawa kabar penting. Provinsi Nusa Tenggara Timur, terutama Sumba, akan menjadi tuan rumah Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup pada 17–24 September mendatang. Sebuah gawe besar yang akan menghimpun hingga seribu pegiat lingkungan dari seluruh penjuru Indonesia.

“Kami ingin Sumba, khususnya Sumba Tengah, tampil sebagai contoh komitmen terhadap keberlanjutan,” kata Umbu Wulang, sambil membuka map berisi rencana acara. Ia mengundang Bupati dan Wakil Bupati Sumba Tengah untuk hadir dan terlibat aktif, bukan hanya sebagai tamu kehormatan, tetapi juga sebagai suara daerah yang selama ini bergulat mempertahankan harmoni antara manusia dan alam.

Wabup Umbu Djoka menanggapi ajakan itu dengan antusias. Ia menyebutkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah memang telah bertekad menjadikan prinsip keberlanjutan sebagai landasan dalam setiap program pembangunan. “Kami sadar, kalau pembangunan tidak berpihak pada kelestarian lingkungan, kita hanya akan mewariskan masalah bagi generasi berikutnya,” ujar Umbu Djoka, matanya menatap jauh ke hamparan savana kering yang membentang di luar jendela.

Audiensi pagi itu menjadi semacam ikrar kecil, sinergi antara pemerintah daerah dan organisasi masyarakat sipil perlu dipererat, apalagi di tengah ancaman nyata perubahan iklim yang mulai dirasakan di pulau-pulau kecil seperti Sumba.

Bank NTT Menunggu Nahkoda Baru, Publik Menanti Putusan OJK

Bagi WALHI, momentum ini lebih dari sekadar forum tahunan. Ini adalah upaya merajut kembali kesadaran kolektif bahwa pembangunan tidak bisa lagi hanya berbicara tentang pertumbuhan ekonomi, melainkan juga tentang keadilan ekologis.

Dan bagi Sumba Tengah, yang selama ini dikenal dengan lanskap budaya dan alam liarnya, ajakan itu seolah membunyikan lonceng pengingat: pembangunan masa depan haruslah seperti simfoni yang menyeimbangkan suara manusia dengan bisikan bumi.*/)ProkopimSTeng/llt

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement