JAKARTA,SELATANINDONESIA.COM – Di sebuah ruang rapat di Gedung M1, kantor pusat PT Sriwijaya Air, aroma kopi pagi bercampur dengan ketegangan kecil sebelum pena menyentuh kertas. Dari kursi paling depan, Bupati Sumba Timur, Umbu Lili Pekuwali, menatap lembar kesepakatan yang tak hanya berisi tanda tangan, melainkan juga harapan tentang sebuah wilayah yang lebih terbuka dan terhubung dengan dunia luar.
Hari itu, Senin (8/9/2025) Pemerintah Kabupaten Sumba Timur resmi meneken Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama dengan PT Sriwijaya Air. Hadir mendampingi, Ketua DPRD Sumba Timur dan jajaran pejabat daerah, menjadi saksi sebuah langkah strategis untuk memperkuat konektivitas udara menuju pulau yang kerap disebut mutiara di timur Nusantara.
“Kami yakin dengan dukungan PT Sriwijaya Air, konektivitas Sumba Timur akan semakin baik, membuka ruang investasi, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Bupati Umbu Lili, dalam nada yang mengandung optimisme.
Bagi Sriwijaya Air, kolaborasi ini bukan sekadar menambah rute baru. Ada peluang untuk mengukir jejak di Indonesia Timur, wilayah yang tengah berkembang menjadi episentrum pariwisata, energi, dan perdagangan. “Ini bagian dari ekspansi layanan kami, sekaligus dukungan bagi pemerataan pembangunan,” ujar perwakilan manajemen maskapai itu.
Di balik tanda tangan dan jabat tangan resmi, kerjasama ini adalah pesan simbolis: bahwa Sumba Timur tak ingin lagi terisolasi oleh laut dan waktu tempuh. Setiap penerbangan yang mendarat dan lepas landas dari bandara Umbu Mehang Kunda di Waingapu kelak, akan membawa cerita baru tentang peluang investasi, wisatawan, hingga barang dagangan lokal yang menemukan pasar lebih luas.
Kesepakatan ini menjadi batu loncatan. Bukan hanya mempererat hubungan antara pemerintah daerah dan maskapai nasional, tetapi juga mempertegas arah baru Sumba Timur: daerah yang berani menjemput masa depan lewat sayap-sayap besi yang terbang di langit Nusantara.*/MediaHumba/Laurens Leba Tukan
Komentar