GESER UNTUK LANJUT MEMBACA
Eksbis
Beranda / Eksbis / Rote Ndao Go Digital: Bank NTT Masuk Desa

Rote Ndao Go Digital: Bank NTT Masuk Desa

Foto bersama Bupati Rote Ndao, Paulus Henukh, SH, Wakil Bupati Rote Ndao, Apremoi D. Dethan, Forkopimda Kabupaten Rote Ndao, Pimpinan BPJS dan Bank NTT. Foto: Bidkom_DKISP Rote Ndao

BA’A,SELATANINDONESIA.COM  – Pemerintah Kabupaten Rote Ndao kembali mencatat langkah penting dalam membenahi pengelolaan keuangan desa. Bertempat di ruang pertemuan Bupati, Jumat (11/7/2025), Bupati Paulus Henuk menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Bank NTT untuk penerapan Cash Management System (CMS) Siskeudes Online. Sistem digital yang memungkinkan pengelolaan keuangan desa dilakukan secara cepat, transparan, dan real-time.

Kerja sama ini bukan sekadar urusan teknis. Ia menjadi bagian dari gerakan besar Pemkab Rote Ndao untuk mempercepat digitalisasi birokrasi, terutama di tingkatan paling rentan terhadap kebocoran: pemerintah desa.

“Dengan CMS dari Bank NTT, kita mendorong setiap desa melek teknologi, akuntabel, dan efisien,” kata Bupati Paulus Henuk dalam sambutannya. “Kita ingin uang desa dikelola dengan prinsip yang sama seperti keuangan negara.”

Dalam skema kerja sama itu, Bank NTT menyediakan infrastruktur digital, pelatihan teknis, serta pendampingan langsung kepada aparat desa agar mampu mengoperasikan sistem CMS secara mandiri. Bank milik daerah itu juga akan memfasilitasi seluruh transaksi desa melalui sistem perbankan yang terkoneksi dengan aplikasi Siskeudes Online dari BPKP.

Bukan hanya membantu pencatatan dan pelaporan, CMS juga mengintegrasikan sistem pembayaran secara non-tunai. Dana desa, belanja pegawai, hingga proyek fisik bisa diawasi secara elektronik untuk menutup celah korupsi dan praktik tak sehat yang selama ini membayangi pengelolaan dana desa.

Panas Bumi, Rumah Leluhur, dan Pesan Gubernur Melki dari Mataloko

Pimpinan Bank NTT Cabang Ba’a, Ade Roni Oematan dalam pertemuan itu menyebut kolaborasi ini sebagai wujud komitmen Bank NTT untuk menjadi lebih dari sekadar lembaga keuangan. “Kami ingin menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam membangun dari desa, dengan teknologi sebagai ujung tombaknya,” sebut Pimca Ade Roni.

Kerja sama ini beriringan dengan agenda Pemkab Rote Ndao dalam memperluas perlindungan sosial ketenagakerjaan bagi kepala desa dan perangkat melalui nota kesepahaman dengan BPJS Ketenagakerjaan yang juga diteken pada hari yang sama.

Namun sorotan utama hari itu tetap tertuju pada CMS: sebuah lompatan dari administrasi konvensional menuju ekosistem digital desa. Dengan langkah ini, Rote Ndao bukan hanya membangun infrastruktur, tapi juga menanam fondasi keuangan yang sehat dan terukur di akar pemerintahan.

“Transparansi itu bukan pilihan, tapi keharusan,” kata Bupati Paulus Henuk. “Dan teknologi dari Bank NTT adalah kendaraan yang membawa desa-desa kita ke masa depan yang lebih bersih.”

Jika CMS Siskeudes ini berhasil dijalankan tanpa hambatan, maka Rote Ndao akan menjadi salah satu kabupaten pelopor reformasi keuangan desa berbasis digital di kawasan timur Indonesia. Suatu prestasi senyap yang dibangun lewat kerja sama antara pemda yang visioner dan bank daerah yang tak lagi berpikir konvensional.*/Bidkom_DKISP Rote Ndao/Laurens Leba Tukan

Suara Sunyi dari Selatan NKRI: Reses Simson Polin dan Keluhan Para Pendeta di Rote

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Advertisement
× Advertisement